26.6 C
Medan
Saturday, June 1, 2024

Kapal Bermuatan Ribuan Ton Semen Kandas

Pendangkalan di Pelabuhan Belawan Makin Parah

BELAWAN- Pendangkalan terjadi di Pelabuhan Belawan kian parah. Kapal niaga hanya bisa sandar ke dermaga pada saat volume air laut naik (pasang). Seperti yang terjadi, Rabu (8/8) kemarin, sebuah kapal motor (KM) Swadaya Lestari bermuatan ribuan ton semen kandas dan tertahan 4 jam di Pelabuhan Industri Kimia Dasar (IKD) Belawan.

Amatan Sumut Pos, kapal pengangkut ribuan ton semen antarpulau itu tiba setelah lebih dulu melintasi alur pelayaran menuju ke kolam pelabuhan guna mengambil posisi sandar di dermaga IKD Pelabuhan Belawan. Tapi naas, sekitar puku 11.30 WIB, ketika kapal sedang melakukan olah gerak tiba-tiba haluan kapal sarat muatan semen tersebut kandas.

Khawatir kapal mengalami kecelakaan atau terbalik, KM Swadaya Lestari berbendera Indonesia yang terbenam dalam lumpur di pelabuhan kemudian memutuskan akan kembali melakukan proses sandar pada sore hari ketika volume air laut mengalami kenaikan atau pasang.

Seorang pekerja di Pelabuhan Belawan mengatakan, terjadinya pendangkalan tak jarang mengakibatkan kapal-kapal niaga di sekitar dermaga IKD Pelabuhan Belawan mengalami kesulitan. Baik dalam melakukan olah gerak untuk mengambil posisi sandar ataupun saat kapal akan meninggalkan pelabuhan. Hal itu, berdampak pada kerugian yang dialami pihak perusahaan keagenan pelayaran kapal. Pasalnya, selain memakan waktu cukup lama untuk melakukan aktivitas bongkar muat, keagenan kapal mesti mengeluarkan biaya lebih untuk membayar tarif jasa tambat kapal.

“Ini karena terjadinya pendangkalan sebab jarang dilakukan pengerukan,” kata Safaruddin salah seorang pekerja di Pelabuhan Belawan.

Menjelang sore volume air laut mulai naik, kapal yang mengangkut pasokan semen tadi kembali melakukan olah gerak dengan ditarik menggunakan jasa pelayanan kapal tunda milik PT Pelindo I Cabang Belawan.

Setelah melakukan manuver di perairan dangkal, akhirnya kapal berbobot di atas 5000 deadweight tonnage (DWT) berhasil disandarkan di dermaga IKD Pelabuhan Belawan yang sesuai rencana pada tahun depan pajang dermaganya akan ditambah 2×150 meter.

General Menejer PT Pelabuhan Indonesia I Cabang Belawan, Syahputra Sembiring ketika dikonfirmasi Sumut Pos melalui Humasnya, Rica Agnas Girsang mengaku tidak mengetahui kejadian itu dan keadaan kolam di dermaga IKD.  “Aduh, saya tidak tahu berapa persisnya kedalaman kolam di dermaga IKD, tapi nanti coba saya cari tahu dulu, karena posisi saya saat ini sedang tidak berada di kantor,” kata, Rica singkat.

Sebelumnya, Humas Belawan Internasional Container Terminal (BICT) H Suratman mengatakan, program pengembangan Pelabuhan Belawan menuju top 4 dunia juga terkendala masalah sedimentasi alias pendangkalan tadi. “Kebijakan Meneg BUMN dalam hal pengembangan pelabuhan cukup baik. Hanya saja persoalan sedimentasi alur pelayaran di pelabuhan BICT sangat tinggi. Karena kondisi alur yang diapit oleh dua sungai yakni Sungai Deli dan Sungai Nonang Belawan, di samping limbah industri dan rumah tangga juga akan menimbulkan kedangkalan pada  alur, “ terangnya.

Kondisi alur pelayaran di pelabuhan peti kemas saat ini mencapai kedalaman 11 Low Water Spring (LWS) dengan panjang sekitar 13,5 km dan lebar 100 meter. Tingginya tingkat sedimentasi tersebut, kata Suratman, justru akan menimbulkan beban biaya yang tidak sedikit dalam proses pengembangan serta perawatan pelabuhan peti kemas, yang diproyeksikan akan menuju pelabuhan terbaik kelas dunia.

“Banyak persoalan keterbatasan yang mesti dibenahi di BICT, kalaupun diproyeksikan menjadi pelabuhan top keempat di dunia. Soal sedimentasi alur mencapai satu centimeter per hari dan ketersediaan lahan harus menjadi perhatian serius ke depannya. Selain volume arus barang serta pelayanan fasilitas peralatan juga mesti ditingkatkan,” ungkap dia. (mag-17)

Pendangkalan di Pelabuhan Belawan Makin Parah

BELAWAN- Pendangkalan terjadi di Pelabuhan Belawan kian parah. Kapal niaga hanya bisa sandar ke dermaga pada saat volume air laut naik (pasang). Seperti yang terjadi, Rabu (8/8) kemarin, sebuah kapal motor (KM) Swadaya Lestari bermuatan ribuan ton semen kandas dan tertahan 4 jam di Pelabuhan Industri Kimia Dasar (IKD) Belawan.

Amatan Sumut Pos, kapal pengangkut ribuan ton semen antarpulau itu tiba setelah lebih dulu melintasi alur pelayaran menuju ke kolam pelabuhan guna mengambil posisi sandar di dermaga IKD Pelabuhan Belawan. Tapi naas, sekitar puku 11.30 WIB, ketika kapal sedang melakukan olah gerak tiba-tiba haluan kapal sarat muatan semen tersebut kandas.

Khawatir kapal mengalami kecelakaan atau terbalik, KM Swadaya Lestari berbendera Indonesia yang terbenam dalam lumpur di pelabuhan kemudian memutuskan akan kembali melakukan proses sandar pada sore hari ketika volume air laut mengalami kenaikan atau pasang.

Seorang pekerja di Pelabuhan Belawan mengatakan, terjadinya pendangkalan tak jarang mengakibatkan kapal-kapal niaga di sekitar dermaga IKD Pelabuhan Belawan mengalami kesulitan. Baik dalam melakukan olah gerak untuk mengambil posisi sandar ataupun saat kapal akan meninggalkan pelabuhan. Hal itu, berdampak pada kerugian yang dialami pihak perusahaan keagenan pelayaran kapal. Pasalnya, selain memakan waktu cukup lama untuk melakukan aktivitas bongkar muat, keagenan kapal mesti mengeluarkan biaya lebih untuk membayar tarif jasa tambat kapal.

“Ini karena terjadinya pendangkalan sebab jarang dilakukan pengerukan,” kata Safaruddin salah seorang pekerja di Pelabuhan Belawan.

Menjelang sore volume air laut mulai naik, kapal yang mengangkut pasokan semen tadi kembali melakukan olah gerak dengan ditarik menggunakan jasa pelayanan kapal tunda milik PT Pelindo I Cabang Belawan.

Setelah melakukan manuver di perairan dangkal, akhirnya kapal berbobot di atas 5000 deadweight tonnage (DWT) berhasil disandarkan di dermaga IKD Pelabuhan Belawan yang sesuai rencana pada tahun depan pajang dermaganya akan ditambah 2×150 meter.

General Menejer PT Pelabuhan Indonesia I Cabang Belawan, Syahputra Sembiring ketika dikonfirmasi Sumut Pos melalui Humasnya, Rica Agnas Girsang mengaku tidak mengetahui kejadian itu dan keadaan kolam di dermaga IKD.  “Aduh, saya tidak tahu berapa persisnya kedalaman kolam di dermaga IKD, tapi nanti coba saya cari tahu dulu, karena posisi saya saat ini sedang tidak berada di kantor,” kata, Rica singkat.

Sebelumnya, Humas Belawan Internasional Container Terminal (BICT) H Suratman mengatakan, program pengembangan Pelabuhan Belawan menuju top 4 dunia juga terkendala masalah sedimentasi alias pendangkalan tadi. “Kebijakan Meneg BUMN dalam hal pengembangan pelabuhan cukup baik. Hanya saja persoalan sedimentasi alur pelayaran di pelabuhan BICT sangat tinggi. Karena kondisi alur yang diapit oleh dua sungai yakni Sungai Deli dan Sungai Nonang Belawan, di samping limbah industri dan rumah tangga juga akan menimbulkan kedangkalan pada  alur, “ terangnya.

Kondisi alur pelayaran di pelabuhan peti kemas saat ini mencapai kedalaman 11 Low Water Spring (LWS) dengan panjang sekitar 13,5 km dan lebar 100 meter. Tingginya tingkat sedimentasi tersebut, kata Suratman, justru akan menimbulkan beban biaya yang tidak sedikit dalam proses pengembangan serta perawatan pelabuhan peti kemas, yang diproyeksikan akan menuju pelabuhan terbaik kelas dunia.

“Banyak persoalan keterbatasan yang mesti dibenahi di BICT, kalaupun diproyeksikan menjadi pelabuhan top keempat di dunia. Soal sedimentasi alur mencapai satu centimeter per hari dan ketersediaan lahan harus menjadi perhatian serius ke depannya. Selain volume arus barang serta pelayanan fasilitas peralatan juga mesti ditingkatkan,” ungkap dia. (mag-17)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/