26.7 C
Medan
Sunday, May 26, 2024

Bayi Korban Gempa Terlantar

MEDAN- Anggota DPRD Sumut Ricard M. Lingga menyatakan rasa kesalnya terhadap manajemen Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Haji Adam Malik Medan. Pasalnya, rumah sakit tersebut dinilai tidak memberikan perawatan maksimal terhadap seorang bayi korban gempa asal Kabupaten Dairi, Sumut.

Kemarahan Lingga pecah karena tim medis RSUP Haji Adam Malik tak kunjung melakukan scaning terhadap bayi berusia tiga minggu tersebut hingga pukul 23.00 WIB. Padahal, sang bayi telah masuk ke ruang perinatologi anak pada Rabu sore sekitar pukul 17.30 WIB, setelah menempuh perjalanan jauh dari Dairi.

Sementara Direktur Medik dan Perawatan RSUP Haji Adam Malik, dr Lukman Nurhakim SpK mengatakan, kondisi bayi setelah diperiksa mulai membaik dan tidak ada luka. “Kondisi bayi korban gempa kini sudah sehat dan sudah mulai kuat minum susu. Memang kepalanya ada sedikit benturan namun hanya memar saja dan tidak ada luka yang terbuka. Tidak ada dijumpai kelainan,” ucap dr Lukman Nurhakim.

Modesta Silaban (35), keluarga bayi mengaku, ibu bayi telah dikebumikan sedangkan ayahnya masih di Pekanbaru dan belum tiba di Medan. Ibu bayi, Theresia Tionom Silaban (26) merupakan satu korban tewas dalam kejadian gempa tersebut. (jon/net/jpnn)

MEDAN- Anggota DPRD Sumut Ricard M. Lingga menyatakan rasa kesalnya terhadap manajemen Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Haji Adam Malik Medan. Pasalnya, rumah sakit tersebut dinilai tidak memberikan perawatan maksimal terhadap seorang bayi korban gempa asal Kabupaten Dairi, Sumut.

Kemarahan Lingga pecah karena tim medis RSUP Haji Adam Malik tak kunjung melakukan scaning terhadap bayi berusia tiga minggu tersebut hingga pukul 23.00 WIB. Padahal, sang bayi telah masuk ke ruang perinatologi anak pada Rabu sore sekitar pukul 17.30 WIB, setelah menempuh perjalanan jauh dari Dairi.

Sementara Direktur Medik dan Perawatan RSUP Haji Adam Malik, dr Lukman Nurhakim SpK mengatakan, kondisi bayi setelah diperiksa mulai membaik dan tidak ada luka. “Kondisi bayi korban gempa kini sudah sehat dan sudah mulai kuat minum susu. Memang kepalanya ada sedikit benturan namun hanya memar saja dan tidak ada luka yang terbuka. Tidak ada dijumpai kelainan,” ucap dr Lukman Nurhakim.

Modesta Silaban (35), keluarga bayi mengaku, ibu bayi telah dikebumikan sedangkan ayahnya masih di Pekanbaru dan belum tiba di Medan. Ibu bayi, Theresia Tionom Silaban (26) merupakan satu korban tewas dalam kejadian gempa tersebut. (jon/net/jpnn)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/