25 C
Medan
Friday, June 28, 2024

Anak Sungai Ditutup, Hektaran Sawah Terendam

MARELAN- Aliran sungai ABRI tak mampu lagi menampung debit air mengancam dan nasib petani di Lingkungan I Paluh Nibung Kelurahan Paya Pasir Kecamatan Medan Marelan. Para petani mendesak pemerintah segera mengatasi permasalahan penyempitan dan sampah di TPA (tempat pembuangan akhir) yang menutupi aliran sungai, hingga merendam hektaran lahan padi milik mereka.

“Sudah tiga tahun ini petani tak bisa panen padi karena terendam banjir. Ini karena sampah dibuang di TPA menutupi aliran sungai ABRI dan air meluap dan merendam tanaman,” kata Tatan (56)  di hadapan Imam B Nasution, anggota DPRD Sumut, saat reses di Kecamatan Medan Marelan, Senin (8/10).

Sungai ABRI dulunya lebar. Pada 1970-an, sungai tersebut menjadi tempat anggota militer berlatih dan membaur bersama petani dalam program ABRI masuk desa. “Sekarang sungai dangkal dan bertambah kecil, tersumbat karena dijadikan lokasi pembuangan sampah,” ungkap Tatan.

Lurah Paya Pasir, SB Nasution membenarkan soal penutupan aliran sungai tersebut. “Pihak kelurahan maupun kecamatan sudah menyampaikan permasalahan ini ke pemerintah kota untuk diteruskan ke pemprovsu, tapi ini belum ada solusinya. Bahkan soal air sumur warga terkontaminasi limbah sudah kita beritahukan melalui surat,” terang, SB Nasution.
Imam B Nasution berjanji menyampaikan aspirasi masyarakat kepada pemerintah daerah supaya sungai ABRI dapat dikeruk.(mag-17)

MARELAN- Aliran sungai ABRI tak mampu lagi menampung debit air mengancam dan nasib petani di Lingkungan I Paluh Nibung Kelurahan Paya Pasir Kecamatan Medan Marelan. Para petani mendesak pemerintah segera mengatasi permasalahan penyempitan dan sampah di TPA (tempat pembuangan akhir) yang menutupi aliran sungai, hingga merendam hektaran lahan padi milik mereka.

“Sudah tiga tahun ini petani tak bisa panen padi karena terendam banjir. Ini karena sampah dibuang di TPA menutupi aliran sungai ABRI dan air meluap dan merendam tanaman,” kata Tatan (56)  di hadapan Imam B Nasution, anggota DPRD Sumut, saat reses di Kecamatan Medan Marelan, Senin (8/10).

Sungai ABRI dulunya lebar. Pada 1970-an, sungai tersebut menjadi tempat anggota militer berlatih dan membaur bersama petani dalam program ABRI masuk desa. “Sekarang sungai dangkal dan bertambah kecil, tersumbat karena dijadikan lokasi pembuangan sampah,” ungkap Tatan.

Lurah Paya Pasir, SB Nasution membenarkan soal penutupan aliran sungai tersebut. “Pihak kelurahan maupun kecamatan sudah menyampaikan permasalahan ini ke pemerintah kota untuk diteruskan ke pemprovsu, tapi ini belum ada solusinya. Bahkan soal air sumur warga terkontaminasi limbah sudah kita beritahukan melalui surat,” terang, SB Nasution.
Imam B Nasution berjanji menyampaikan aspirasi masyarakat kepada pemerintah daerah supaya sungai ABRI dapat dikeruk.(mag-17)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/