MEDAN- Akibat beberapa kali mengalami kerusakan mesin bus pada saat perjalanan, jamaah calon haji (calhaj) asal Padanglawas berjumlah 255 yang tergabung dalam Kloter 17/MES terlambat hingga tiga jam untuk sampai ke Asrama Haji Medan (Ahmed).
Hal itu dikatakan Sekda Pemkab Padang Lawas, Irfan Hasibuan, Senin (8/10).
“Memang bus yang membawa jamaah calhaj asal Padang Lawas beberapa kali sempat mengalami kerusakan pada malam hari. Sehingga bus harus berhenti untuk diperbaiki. Bukan itu saja, satu bus juga harus diganti saat diperjalanan akibat rem nya rusak dan kami pikir dapat membahayakan keselamatan para jamaah calhaj,” ujar Irfan Hasibuan.
Disebutkannya, bus berangkat pada Minggu (7/10) sekira pukul 16.00 WIB dan tiba di Ahmed sekira pukul 11.00 WIB siang. “Dari Padanglawas kami berangkat sore hari setelah salat asar. Jarak tempuh perjalanannya memang jauh. Kalau normalnya harusnya sampai ke Asrama Haji itu pagi sekitar pukul 08.00 WIB. Tapi karena gangguan tadi dan setelah diperiksa ternyata bus nya tidak memungkinkan,” ucapnya.
Lanjutnya, bus yang mengangkut sekitar 70 persennya jamaah lansia itu tiba dengan selamat di Ahmed. “Memang kita nggak mau berangkatnya terpisah. Makanya apapun yang terjadi meski beberapa kali bus mengalami kerusakan, kita tetap tunggu. Supaya sama-sama sampai di Ahmed. Beruntung dalam perjalanan ini, jamaah sehat-sehat saja dan tetap kita beri perhatian ekstra, karena 70 persennya jamaah ini lansia,” ujarnya.
Jamaah asal Padanglawas ini bergabung dengan jamaah calhaj dari Medan 3 orang, Mandailing Natal 189 orang ditambah petugas 5 orang. Dengan begitu jumlah keseluruhan jamaah diperkirakan 455 orang. Jamaah Kloter 17/MES ini akan diberangkatkan ke tanah suci melalui Bandara Polonia Medan pada Selasa 9 Oktober 2012 sekitar pukul 08.15 WIB.
Sementara itu, Humas Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH)Embarkasi Medan, Sazli Nasution mengatakan Daerah Kerja (Daker) Jeddah mulai mempersiapkan hotel transit atau menginap satu malam untuk jamaah haji Indonesia yang akan kembali ke tanah air usai melaksanakan ibadah haji. Secara umum persiapan hotel transit itu tidak ada masalah.
“Jadi informasi yang kita peroleh Daker Jeddah telah menyediakan hotel transit untuk jamaah haji Indonesia. Ada sekitar 5 hotel nantinya yang akan dipergunakan. Kalau pun hotel tadi belum siap untuk digunakan, Insyaallah pasti ada penggantinya yang benar-benar bisa digunakan,” ujar Sazli.
Lima hotel yang akan digunakan tersebut masing-masing Norkom, Madinah Palace, Al-Mahmal Palestine, Tahyar dan Al Mukhtar Koraish. Rata-rata berkapasitas 192 kamar, dimana perlantainya tersedia 48 kamar dan bisa menampung 920-960 jamaah. Tarif kamar sendiri sebesar SR 100 per jamaah dengan berbagai fasilitas pendukung yang diberikan. (far)