27.8 C
Medan
Monday, June 3, 2024

Ratusan Buruh Pabrik PT GMP Geruduk Poldasu

MEDAN- Ratusan massa buruh PT Gajah Mada Pelastik (GMP) Namorambe, mendatangi Markas Kepolisian Daerah Sumatera Utara (Mapoldasu), Kamis (8/11) pagi. Kedatangan mereka, untuk mendesak Poldasu untuk menangkap pimpinan PT GMP.

Dilapangan KS Tubun Poldasu, sembari membawa sejumlah spanduk tuntutan, massa juga berorasi meminta agar pimpinan PT GMP diadili karena memecat lima rekan mereka. “Tangkap dan adili pimpinan PT GMP. Stop diskriminalisasi terhadap buruh,” teriak koordinator aksi Rusmanto.

“Apa yang kami dapatkan dari hasil kerja? Upah kami kecil, apabila melakukan kesalahan, maka gaji kami dipotong,” sambung Rusmanto.
Massa juga mensinyalir, Disnaker Kabupaten Deliserdang berkolaborasi dengan perusahaan untuk menggagalkan terbentuknya SBMI. ‘’Rekan-rekan kami yang menjadi pengurus SBMI dipecat sepihak oleh perusahaan,” ucapnya lagi.

Setelah berorasi lebih dari satu jam di lapangan KS Tubun Mapoldasu, perwakilan buruh diajak bernegosiasi oleh perwakilan Polisi. Dari hasil negosiasi itu, Polisi berjanji akan mangakomodir tuntutan para buruh. Puas mendapat jawaban, massa langsung membubarkan diri dengan damai.

Massa kemudian melanjutkan aksinya ke DPRD Deliserdang dengan membawa tuntutan yang sama. Massa juga berjanji akan kembali untuk melakukan aksi serupa jika tuntutan mereka tak kunjung dipenuhi. Hingga kini, pihak perusahaan belum memberi keterangan terkait aksi tersebut.(mag-12)

MEDAN- Ratusan massa buruh PT Gajah Mada Pelastik (GMP) Namorambe, mendatangi Markas Kepolisian Daerah Sumatera Utara (Mapoldasu), Kamis (8/11) pagi. Kedatangan mereka, untuk mendesak Poldasu untuk menangkap pimpinan PT GMP.

Dilapangan KS Tubun Poldasu, sembari membawa sejumlah spanduk tuntutan, massa juga berorasi meminta agar pimpinan PT GMP diadili karena memecat lima rekan mereka. “Tangkap dan adili pimpinan PT GMP. Stop diskriminalisasi terhadap buruh,” teriak koordinator aksi Rusmanto.

“Apa yang kami dapatkan dari hasil kerja? Upah kami kecil, apabila melakukan kesalahan, maka gaji kami dipotong,” sambung Rusmanto.
Massa juga mensinyalir, Disnaker Kabupaten Deliserdang berkolaborasi dengan perusahaan untuk menggagalkan terbentuknya SBMI. ‘’Rekan-rekan kami yang menjadi pengurus SBMI dipecat sepihak oleh perusahaan,” ucapnya lagi.

Setelah berorasi lebih dari satu jam di lapangan KS Tubun Mapoldasu, perwakilan buruh diajak bernegosiasi oleh perwakilan Polisi. Dari hasil negosiasi itu, Polisi berjanji akan mangakomodir tuntutan para buruh. Puas mendapat jawaban, massa langsung membubarkan diri dengan damai.

Massa kemudian melanjutkan aksinya ke DPRD Deliserdang dengan membawa tuntutan yang sama. Massa juga berjanji akan kembali untuk melakukan aksi serupa jika tuntutan mereka tak kunjung dipenuhi. Hingga kini, pihak perusahaan belum memberi keterangan terkait aksi tersebut.(mag-12)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/