25 C
Medan
Thursday, December 12, 2024
spot_img

Dinkes Sumut Targetkan Universal Health Coverage 100 Persen pada 2025

MEDAN, SUMUTPOS.CO — Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara, H. Muhammad Faisal Hasrimy, AP, MAP, menegaskan komitmennya untuk mencapai cakupan kesehatan semesta atau Universal Health Coverage (UHC) di seluruh kabupaten/kota di Sumatera Utara pada tahun 2025.

Faisal menyebutkan, meskipun 20 kabupaten/kota telah masuk dalam program UHC, namun masih ada yang belum sepenuhnya mencapai status UHC murni.

“Binjai misalnya, tingkat cakupannya baru 98% dan belum murni UHC. Kami telah berdiskusi dengan BPJS Kesehatan untuk memastikan langkah strategis guna memperluas UHC di Sumut. Saat ini, masih ada 13 kabupaten/kota yang menjadi pekerjaan rumah besar bagi kami,” ujar Faisal saat temu ramah dengan pengurus dan anggota Forwakes di Forwakes Coffee Jalan Rotan, Selasa (9/12/2024).

Faisal pun menyatakan rasa optimistisnya bahwa target ini dapat tercapai dengan dukungan DPRD dan Tim Badan Anggaran (Banggar).

“Dengan pola pembagian anggaran 70-30, kami berharap program ini mendapatkan dukungan penuh. Jika pun tidak selesai pada 2025, kita upayakan rampung secara keseluruhan pada 2026,” ujarnya.

Selain UHC, Faisal juga menyoroti masalah stunting. Meski grafik stunting di Sumut berada di bawah angka nasional, ia menekankan perlunya intervensi khusus, termasuk optimalisasi peran kader posyandu dan puskesmas.

“Di Langkat, misalnya, ada 15 puskesmas yang memiliki layanan Integrasi Layanan Primer (ILP). Peran ini perlu terus dimaksimalkan,” ungkapnya.

Di sisi lain, Faisal juga menyinggung kebiasaan masyarakat Sumut yang memilih berobat ke luar negeri. Ia mengajak semua pihak untuk meningkatkan kualitas layanan kesehatan di dalam negeri.

“Saat ini, pelayanan kesehatan kita mulai bergeser ke arah yang lebih baik. Tantangan berikutnya adalah membangun citra positif agar masyarakat percaya pada layanan kesehatan lokal,” kata dia.

Menurutnya, langkah strategis seperti branding dan promosi yang tepat akan membantu mengurangi angka pasien yang memilih berobat ke luar negeri.
“Jika masyarakat sudah percaya, mereka tidak akan lagi berobat ke luar negeri,” pungkasnya. (ila)

MEDAN, SUMUTPOS.CO — Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara, H. Muhammad Faisal Hasrimy, AP, MAP, menegaskan komitmennya untuk mencapai cakupan kesehatan semesta atau Universal Health Coverage (UHC) di seluruh kabupaten/kota di Sumatera Utara pada tahun 2025.

Faisal menyebutkan, meskipun 20 kabupaten/kota telah masuk dalam program UHC, namun masih ada yang belum sepenuhnya mencapai status UHC murni.

“Binjai misalnya, tingkat cakupannya baru 98% dan belum murni UHC. Kami telah berdiskusi dengan BPJS Kesehatan untuk memastikan langkah strategis guna memperluas UHC di Sumut. Saat ini, masih ada 13 kabupaten/kota yang menjadi pekerjaan rumah besar bagi kami,” ujar Faisal saat temu ramah dengan pengurus dan anggota Forwakes di Forwakes Coffee Jalan Rotan, Selasa (9/12/2024).

Faisal pun menyatakan rasa optimistisnya bahwa target ini dapat tercapai dengan dukungan DPRD dan Tim Badan Anggaran (Banggar).

“Dengan pola pembagian anggaran 70-30, kami berharap program ini mendapatkan dukungan penuh. Jika pun tidak selesai pada 2025, kita upayakan rampung secara keseluruhan pada 2026,” ujarnya.

Selain UHC, Faisal juga menyoroti masalah stunting. Meski grafik stunting di Sumut berada di bawah angka nasional, ia menekankan perlunya intervensi khusus, termasuk optimalisasi peran kader posyandu dan puskesmas.

“Di Langkat, misalnya, ada 15 puskesmas yang memiliki layanan Integrasi Layanan Primer (ILP). Peran ini perlu terus dimaksimalkan,” ungkapnya.

Di sisi lain, Faisal juga menyinggung kebiasaan masyarakat Sumut yang memilih berobat ke luar negeri. Ia mengajak semua pihak untuk meningkatkan kualitas layanan kesehatan di dalam negeri.

“Saat ini, pelayanan kesehatan kita mulai bergeser ke arah yang lebih baik. Tantangan berikutnya adalah membangun citra positif agar masyarakat percaya pada layanan kesehatan lokal,” kata dia.

Menurutnya, langkah strategis seperti branding dan promosi yang tepat akan membantu mengurangi angka pasien yang memilih berobat ke luar negeri.
“Jika masyarakat sudah percaya, mereka tidak akan lagi berobat ke luar negeri,” pungkasnya. (ila)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/