32 C
Medan
Tuesday, April 8, 2025

Dinkes Sumut Targetkan Universal Health Coverage 100 Persen pada 2025

MEDAN, SUMUTPOS.CO โ€” Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara, H. Muhammad Faisal Hasrimy, AP, MAP, menegaskan komitmennya untuk mencapai cakupan kesehatan semesta atau Universal Health Coverage (UHC) di seluruh kabupaten/kota di Sumatera Utara pada tahun 2025.

Faisal menyebutkan, meskipun 20 kabupaten/kota telah masuk dalam program UHC, namun masih ada yang belum sepenuhnya mencapai status UHC murni.

โ€œBinjai misalnya, tingkat cakupannya baru 98% dan belum murni UHC. Kami telah berdiskusi dengan BPJS Kesehatan untuk memastikan langkah strategis guna memperluas UHC di Sumut. Saat ini, masih ada 13 kabupaten/kota yang menjadi pekerjaan rumah besar bagi kami,โ€ ujar Faisal saat temu ramah dengan pengurus dan anggota Forwakes di Forwakes Coffee Jalan Rotan, Selasa (9/12/2024).

Faisal pun menyatakan rasa optimistisnya bahwa target ini dapat tercapai dengan dukungan DPRD dan Tim Badan Anggaran (Banggar).

โ€œDengan pola pembagian anggaran 70-30, kami berharap program ini mendapatkan dukungan penuh. Jika pun tidak selesai pada 2025, kita upayakan rampung secara keseluruhan pada 2026,โ€ ujarnya.

Selain UHC, Faisal juga menyoroti masalah stunting. Meski grafik stunting di Sumut berada di bawah angka nasional, ia menekankan perlunya intervensi khusus, termasuk optimalisasi peran kader posyandu dan puskesmas.

โ€œDi Langkat, misalnya, ada 15 puskesmas yang memiliki layanan Integrasi Layanan Primer (ILP). Peran ini perlu terus dimaksimalkan,โ€ ungkapnya.

Di sisi lain, Faisal juga menyinggung kebiasaan masyarakat Sumut yang memilih berobat ke luar negeri. Ia mengajak semua pihak untuk meningkatkan kualitas layanan kesehatan di dalam negeri.

โ€œSaat ini, pelayanan kesehatan kita mulai bergeser ke arah yang lebih baik. Tantangan berikutnya adalah membangun citra positif agar masyarakat percaya pada layanan kesehatan lokal,โ€ kata dia.

Menurutnya, langkah strategis seperti branding dan promosi yang tepat akan membantu mengurangi angka pasien yang memilih berobat ke luar negeri.
โ€œJika masyarakat sudah percaya, mereka tidak akan lagi berobat ke luar negeri,โ€ pungkasnya. (ila)

MEDAN, SUMUTPOS.CO โ€” Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara, H. Muhammad Faisal Hasrimy, AP, MAP, menegaskan komitmennya untuk mencapai cakupan kesehatan semesta atau Universal Health Coverage (UHC) di seluruh kabupaten/kota di Sumatera Utara pada tahun 2025.

Faisal menyebutkan, meskipun 20 kabupaten/kota telah masuk dalam program UHC, namun masih ada yang belum sepenuhnya mencapai status UHC murni.

โ€œBinjai misalnya, tingkat cakupannya baru 98% dan belum murni UHC. Kami telah berdiskusi dengan BPJS Kesehatan untuk memastikan langkah strategis guna memperluas UHC di Sumut. Saat ini, masih ada 13 kabupaten/kota yang menjadi pekerjaan rumah besar bagi kami,โ€ ujar Faisal saat temu ramah dengan pengurus dan anggota Forwakes di Forwakes Coffee Jalan Rotan, Selasa (9/12/2024).

Faisal pun menyatakan rasa optimistisnya bahwa target ini dapat tercapai dengan dukungan DPRD dan Tim Badan Anggaran (Banggar).

โ€œDengan pola pembagian anggaran 70-30, kami berharap program ini mendapatkan dukungan penuh. Jika pun tidak selesai pada 2025, kita upayakan rampung secara keseluruhan pada 2026,โ€ ujarnya.

Selain UHC, Faisal juga menyoroti masalah stunting. Meski grafik stunting di Sumut berada di bawah angka nasional, ia menekankan perlunya intervensi khusus, termasuk optimalisasi peran kader posyandu dan puskesmas.

โ€œDi Langkat, misalnya, ada 15 puskesmas yang memiliki layanan Integrasi Layanan Primer (ILP). Peran ini perlu terus dimaksimalkan,โ€ ungkapnya.

Di sisi lain, Faisal juga menyinggung kebiasaan masyarakat Sumut yang memilih berobat ke luar negeri. Ia mengajak semua pihak untuk meningkatkan kualitas layanan kesehatan di dalam negeri.

โ€œSaat ini, pelayanan kesehatan kita mulai bergeser ke arah yang lebih baik. Tantangan berikutnya adalah membangun citra positif agar masyarakat percaya pada layanan kesehatan lokal,โ€ kata dia.

Menurutnya, langkah strategis seperti branding dan promosi yang tepat akan membantu mengurangi angka pasien yang memilih berobat ke luar negeri.
โ€œJika masyarakat sudah percaya, mereka tidak akan lagi berobat ke luar negeri,โ€ pungkasnya. (ila)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru