28 C
Medan
Wednesday, June 26, 2024

Medan Belawan Terapkan Bank Sampah Digital, Seluruh Kecamatan Diminta Meniru

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kota Medan bersama seluruh Kecamatan di Kota Medan diminta untuk mengembangkan sosialisasi terkait program Bank Sampah Digital dan membangun program tersebut di seluruh kecamatan di Kota Medan. Pasalnya, program Bank Sampah Digital dinilai dapat membantu pemerintah dalam menangani masalah persampahan di Kota Medan.

Setiap kecamatan di Kota Medan pun diminta untuk mengikuti jejak yang telah diambil Kecamatan Medan Belawan yang telah lebih dulu menerapkan Bank Sampah Digital lewat aplikasi Bank Sampah Belawan yang disingkat Abank Sambel serta baru dilaunching pada Jumat (7/1) lalu.

“Program Bank Sampah Digital sangat bagus diterapkan di seluruh Kecamatan di Kota Medan. Untuk memaksimalkan program itu, Camat harus mampu berinovasi dan mendukung penuh program Bank Sampah Digital,” ucap Ketua Komisi IV DPRD Medan, Paul Mei Anton Simanjuntak, Minggu (9/1).

Menurut Paul, pengadaan Bank Sampah dapat membantu penanganan kebersihan, khususnya masalah sampah di Kota Medan. Untuk itu, Paul berharap agar para petugas kebersihan di Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Medan bersama Camat, Lurah serta Kepling di Kota Medan dapat segera memahami dan membuat Bank Sampah Digital di wilayahnya masing-masing.

“Bila perlu mereka semua mendapatkan pelatihan khusus terlebih dahulu. Kepling juga harus paham, sehingga mampu mengajari warganya. Sudah seharusnya seluruh kecamatan menerapkan hal yang sama dengan Kecamatan Medan Belawan. Kita berharap program Bank Sampah Digital dapat diterapkan di setiap Kecamatan di Kota Medan. Jadi bukan hanya di Belawan saja, tetapi seluruh Kecamatan dapat menerapkan Bank Sampah Digital ini,” pungkasnya.

Sebelumnya diberitakan, Kecamatan Medan Belawan meluncurkan aplikasi Bank Sampah Belawan atau disingkat Abank Sambel. Aplikasi digital ini ditujukan untuk mempermudah warga Belawan menabung sampah ke Bank Sampah terdekat setiap harinya.

Camat Medan Belawan, Subhan Fajri Harahap mengatakan, dengan adanya aplikasi Abank Sambel ini, semua transaksi, pencatatan dan pembukuan bank sampah konvensional dapat dilakukan secara digital. “Kita berinovasi dengan mendigitalisasikan bank sampah menggunakan aplikasi berbasis web dan android. Aplikasi ini sudah dibangun dan Alhamdulillah berhasil disimulasikan,” kata Subhan, Jumat (7/1) lalu.

Subhan mengatakan, saat ini managemen Bank Sampah di Belawan sudah mulai melakukan pendaftaran, pencatatan transaksi, pemilahan sampah dan penimbangan. Semua itu dapat tercatat dalam aplikasi Abank Sambel.”Selain dari aplikasi, masyarakat juga dapat mengakses website bank sampah digital yakni abanksambel.epizy.com,” tuturnya.

Subhan menjelaskan, sejak diresmikannya Bank sampah digital, jumlah sampah yang masuk terus mengalami peningkatan. Di awal, sampah yang disetor hanya 5 kg sampai 10 kg per hari. Namun saat ini, sampah yang disetor sudah diatas 25 kg bahkan 30 kg per harinya.

“Kita berharap Bank sampah digital ini sebagai bentuk percepatan penanganan kebersihan di wilayah Kecamatan Medan Belawan dengan memanfaatkan teknologi informasi. Selain itu juga, untuk mewujudkan lingkungan bersih dan bebas dari sampah sebagaimana program prioritas Kota Medan,” jelasnya.

Diterangkan Subhan, bank sampah digital ini baru terbentuk di bulan Oktober 2021 dan mulai efektif di bulan Desember 2021. Selama sebulan, nasabah yang sudah mendaftar secara online pada aplikasi tersebut mencapai 96 orang. Nasabah terbagi menjadi dua klasifikasi, yakni nasabah wajib yang merupakan petugas kebersihan Kecamatan Medan Belawan dan nasabah umum yang merupakan masyarakat Belawan.”Untuk saat ini nasabah umum belum ada dikarenakan aplikasi ini masih baru, sehingga kita lakukan percobaan terlebih dahulu guna melihat kendala pada aplikasi tersebut,” terangnya.

Subhan menuturkan, pihaknya akan terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat terkait keberadaan bank sampah digital ini. Harapannya, akan banyak nasabah umum yang bergabung dalam bank sampah digital tersebut.”Apalagi nasabah dalam bank sampah ini baru 96 nasabah, sedangkan jumlah kouta database dapat menampung mencapai 500 user/nasabah,” tuturnya.

Lantas, apa saja syarat untuk menjadi nasabah bank sampah digital ini? Subhan mengatakan bahwa masyarakat cukup memiliki e- KTP dan diutamakan bagi warga yang berdomisili di Kecamatan Medan Belawan. Calon nasabah pun dapat mendownload Aplikasi Abank Sambel dan langsung mendaftar.

Bagi calon nasabah yang tidak memahami aplikasi di Android, maka nasabah dapat datang langsung ke bank sampah digital yang berada di samping Kantor Camat Medan Belawan. Nantinya, akan ada petugas yang mendaftarkan secara online.

Menurut Subhan, tujuan berdirinya Bank sampah digital adalah untuk mengurangi jumlah sampah di wilayah. Artinya, sampah yang dapat dimanfaatkan untuk dijadikan uang dapat dibawa ke bank sampah digital. Dengan begitu, dapat mengurangi jumlah sampah yang akan dibuang ke tempat Pembuangan Sementara (TPS) maupun ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA).

Subhan juga mengatakan, keberadaan Bank sampah digital juga diharapkan dapat menimbulkan kesadaran masyarakat untuk tidak membuang sampah sembarangan, terutama sampah plastik yang diketahui memerlukan waktu yang lama untuk terurai. (map/ila)

 

 

 

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kota Medan bersama seluruh Kecamatan di Kota Medan diminta untuk mengembangkan sosialisasi terkait program Bank Sampah Digital dan membangun program tersebut di seluruh kecamatan di Kota Medan. Pasalnya, program Bank Sampah Digital dinilai dapat membantu pemerintah dalam menangani masalah persampahan di Kota Medan.

Setiap kecamatan di Kota Medan pun diminta untuk mengikuti jejak yang telah diambil Kecamatan Medan Belawan yang telah lebih dulu menerapkan Bank Sampah Digital lewat aplikasi Bank Sampah Belawan yang disingkat Abank Sambel serta baru dilaunching pada Jumat (7/1) lalu.

“Program Bank Sampah Digital sangat bagus diterapkan di seluruh Kecamatan di Kota Medan. Untuk memaksimalkan program itu, Camat harus mampu berinovasi dan mendukung penuh program Bank Sampah Digital,” ucap Ketua Komisi IV DPRD Medan, Paul Mei Anton Simanjuntak, Minggu (9/1).

Menurut Paul, pengadaan Bank Sampah dapat membantu penanganan kebersihan, khususnya masalah sampah di Kota Medan. Untuk itu, Paul berharap agar para petugas kebersihan di Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Medan bersama Camat, Lurah serta Kepling di Kota Medan dapat segera memahami dan membuat Bank Sampah Digital di wilayahnya masing-masing.

“Bila perlu mereka semua mendapatkan pelatihan khusus terlebih dahulu. Kepling juga harus paham, sehingga mampu mengajari warganya. Sudah seharusnya seluruh kecamatan menerapkan hal yang sama dengan Kecamatan Medan Belawan. Kita berharap program Bank Sampah Digital dapat diterapkan di setiap Kecamatan di Kota Medan. Jadi bukan hanya di Belawan saja, tetapi seluruh Kecamatan dapat menerapkan Bank Sampah Digital ini,” pungkasnya.

Sebelumnya diberitakan, Kecamatan Medan Belawan meluncurkan aplikasi Bank Sampah Belawan atau disingkat Abank Sambel. Aplikasi digital ini ditujukan untuk mempermudah warga Belawan menabung sampah ke Bank Sampah terdekat setiap harinya.

Camat Medan Belawan, Subhan Fajri Harahap mengatakan, dengan adanya aplikasi Abank Sambel ini, semua transaksi, pencatatan dan pembukuan bank sampah konvensional dapat dilakukan secara digital. “Kita berinovasi dengan mendigitalisasikan bank sampah menggunakan aplikasi berbasis web dan android. Aplikasi ini sudah dibangun dan Alhamdulillah berhasil disimulasikan,” kata Subhan, Jumat (7/1) lalu.

Subhan mengatakan, saat ini managemen Bank Sampah di Belawan sudah mulai melakukan pendaftaran, pencatatan transaksi, pemilahan sampah dan penimbangan. Semua itu dapat tercatat dalam aplikasi Abank Sambel.”Selain dari aplikasi, masyarakat juga dapat mengakses website bank sampah digital yakni abanksambel.epizy.com,” tuturnya.

Subhan menjelaskan, sejak diresmikannya Bank sampah digital, jumlah sampah yang masuk terus mengalami peningkatan. Di awal, sampah yang disetor hanya 5 kg sampai 10 kg per hari. Namun saat ini, sampah yang disetor sudah diatas 25 kg bahkan 30 kg per harinya.

“Kita berharap Bank sampah digital ini sebagai bentuk percepatan penanganan kebersihan di wilayah Kecamatan Medan Belawan dengan memanfaatkan teknologi informasi. Selain itu juga, untuk mewujudkan lingkungan bersih dan bebas dari sampah sebagaimana program prioritas Kota Medan,” jelasnya.

Diterangkan Subhan, bank sampah digital ini baru terbentuk di bulan Oktober 2021 dan mulai efektif di bulan Desember 2021. Selama sebulan, nasabah yang sudah mendaftar secara online pada aplikasi tersebut mencapai 96 orang. Nasabah terbagi menjadi dua klasifikasi, yakni nasabah wajib yang merupakan petugas kebersihan Kecamatan Medan Belawan dan nasabah umum yang merupakan masyarakat Belawan.”Untuk saat ini nasabah umum belum ada dikarenakan aplikasi ini masih baru, sehingga kita lakukan percobaan terlebih dahulu guna melihat kendala pada aplikasi tersebut,” terangnya.

Subhan menuturkan, pihaknya akan terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat terkait keberadaan bank sampah digital ini. Harapannya, akan banyak nasabah umum yang bergabung dalam bank sampah digital tersebut.”Apalagi nasabah dalam bank sampah ini baru 96 nasabah, sedangkan jumlah kouta database dapat menampung mencapai 500 user/nasabah,” tuturnya.

Lantas, apa saja syarat untuk menjadi nasabah bank sampah digital ini? Subhan mengatakan bahwa masyarakat cukup memiliki e- KTP dan diutamakan bagi warga yang berdomisili di Kecamatan Medan Belawan. Calon nasabah pun dapat mendownload Aplikasi Abank Sambel dan langsung mendaftar.

Bagi calon nasabah yang tidak memahami aplikasi di Android, maka nasabah dapat datang langsung ke bank sampah digital yang berada di samping Kantor Camat Medan Belawan. Nantinya, akan ada petugas yang mendaftarkan secara online.

Menurut Subhan, tujuan berdirinya Bank sampah digital adalah untuk mengurangi jumlah sampah di wilayah. Artinya, sampah yang dapat dimanfaatkan untuk dijadikan uang dapat dibawa ke bank sampah digital. Dengan begitu, dapat mengurangi jumlah sampah yang akan dibuang ke tempat Pembuangan Sementara (TPS) maupun ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA).

Subhan juga mengatakan, keberadaan Bank sampah digital juga diharapkan dapat menimbulkan kesadaran masyarakat untuk tidak membuang sampah sembarangan, terutama sampah plastik yang diketahui memerlukan waktu yang lama untuk terurai. (map/ila)

 

 

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/