26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Rencana Pembangunan Tanggul Rob Belawan Menunggu DED dari Kementerian PUPR

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Di tahun ini, Pemko Medan mengaku telah bekerjasama dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mempunyai beberapa program penanganan banjir di Kota Medan. Selain normalisasi sungai Bedera dan perbaikan pintu kanal, Pemko Medan juga akan mulai berfokus terhadap penanggulangan banjir rob Belawan, yakni dengan membangun tanggul rob.

“Salah satu program Kementerian PUPR yang merupakan hasil kolaborasi yang diterapkan Pak Wali di tahun ini adalah penanggulangan banjir Rob di Medan Utara,” ucap Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Medan, Benny Iskandar ST MT, Sabtu (8/1).

ikatakan Benny, berbagai pihak telah turut mengkaji masalah banjir rob di Me-dan Utara. Di antaranya, Universitas Sumatera Utara (USU), Badan Wilayah Sungai Sumatera (BWSS) II, Kementerian PUPR, hingga Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Medan.

Hasil kajian itu menunjukkan, mendirikan tanggul rob merupakan solusi yang dapat diambil dalam menanggulangi banjir rob di Medan Utara. Nantinya, tanggul rob akan dibangun di dua ruas jalan di kawasan Belawan, yakni Belawan I dan Belawan II. “Dan usulan dari Kementerian PUPR yang dijadikan tanggul ini adalah jalan di beberapa wilayah, di antaranya di Belawan I dan Belawan II,” ujar mantan Kepala Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Penataan Ruang (PKPPR) Kota Medan itu.

Namun hingga saat ini, kata Benny, Pemko Medan masih menunggu Detail Engineering Design (DED) penanganan banjir rob tersebut dari pihak Kementerian PUPR. Berdasarkan kesepakatan atau kontak, penyelesaian DED ini direncanakan selesai pada Maret 2022. Namun begitu, Bobby Nasution telah meminta agar DED itu selesai akhir Desember atau selambat-lambatnya Januari 2022. “Pak Wali minta DED nya selesai paling lambat Desember lalu sampai Januari 2022 ini. Untuk kita periksa kembali, apakah sudah sesuai dengan kondisi lapangan apa belum,” katanya.

Dijelaskan Benny, bila nanti DED -nya telah selesai serta sesuai dengan kondisi lapangan, maka Pemko Medan akan mengawali pekerjaan itu dengan melakukan sosialisasi kepada masyarakat. Sebab dari DED itu, dapat diketahui tentang dampak maupun manfaat dari pekerjaan yang dilakukan.

“Misalnya, jalannya mau dinaikkan satu meter, dampaknya apa, konstruksinya bagaimana, beda ketinggian dengan bawahnya seperti apa. Yang pasti kita masih menunggu DED-nya, dan permintaan Pak Wali pada tahun 2022 ini pekerjaannya sudah bisa dimulai,” jelasnya.

Diterangkan Benny, berdasarkan data yang diperoleh dari BWSS II, Kementerian PUPR telah membuat konsep dan desain penanggulangan Rob Belawan. Konsep itu menunjukkan, penanggulangan prioritas penanganan banjir akibat rob ada pada kawasan, bukan bangunan di atas air.

Konsep desain ini juga menjadikan jalan sebagai alternatif rencana tanggul rob untuk melindungi kawasan tersebut. “Selain itu, Kementerian PUPR juga membuat desain penataan air kawasan saat hujan lokal dengan menata sistem drainase utama sebagai saluran pembuang dengan dilengkapi pintu-pintu klep,” pungkasnya.

Seperti diketahui, di penghujung Desember 2021 lalu, Direktur Sungai dan Pantai Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Kementerian PUPR, Bob Arthur Lombogia menyampaikan, selain pengendalian banjir Sungai Bedera dan perbaikan pintu kanal Sungai Deli di Medan Johor, pada 2022 ini juga menanganan banjir Rob Belawan. (map/ila)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Di tahun ini, Pemko Medan mengaku telah bekerjasama dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mempunyai beberapa program penanganan banjir di Kota Medan. Selain normalisasi sungai Bedera dan perbaikan pintu kanal, Pemko Medan juga akan mulai berfokus terhadap penanggulangan banjir rob Belawan, yakni dengan membangun tanggul rob.

“Salah satu program Kementerian PUPR yang merupakan hasil kolaborasi yang diterapkan Pak Wali di tahun ini adalah penanggulangan banjir Rob di Medan Utara,” ucap Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Medan, Benny Iskandar ST MT, Sabtu (8/1).

ikatakan Benny, berbagai pihak telah turut mengkaji masalah banjir rob di Me-dan Utara. Di antaranya, Universitas Sumatera Utara (USU), Badan Wilayah Sungai Sumatera (BWSS) II, Kementerian PUPR, hingga Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Medan.

Hasil kajian itu menunjukkan, mendirikan tanggul rob merupakan solusi yang dapat diambil dalam menanggulangi banjir rob di Medan Utara. Nantinya, tanggul rob akan dibangun di dua ruas jalan di kawasan Belawan, yakni Belawan I dan Belawan II. “Dan usulan dari Kementerian PUPR yang dijadikan tanggul ini adalah jalan di beberapa wilayah, di antaranya di Belawan I dan Belawan II,” ujar mantan Kepala Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Penataan Ruang (PKPPR) Kota Medan itu.

Namun hingga saat ini, kata Benny, Pemko Medan masih menunggu Detail Engineering Design (DED) penanganan banjir rob tersebut dari pihak Kementerian PUPR. Berdasarkan kesepakatan atau kontak, penyelesaian DED ini direncanakan selesai pada Maret 2022. Namun begitu, Bobby Nasution telah meminta agar DED itu selesai akhir Desember atau selambat-lambatnya Januari 2022. “Pak Wali minta DED nya selesai paling lambat Desember lalu sampai Januari 2022 ini. Untuk kita periksa kembali, apakah sudah sesuai dengan kondisi lapangan apa belum,” katanya.

Dijelaskan Benny, bila nanti DED -nya telah selesai serta sesuai dengan kondisi lapangan, maka Pemko Medan akan mengawali pekerjaan itu dengan melakukan sosialisasi kepada masyarakat. Sebab dari DED itu, dapat diketahui tentang dampak maupun manfaat dari pekerjaan yang dilakukan.

“Misalnya, jalannya mau dinaikkan satu meter, dampaknya apa, konstruksinya bagaimana, beda ketinggian dengan bawahnya seperti apa. Yang pasti kita masih menunggu DED-nya, dan permintaan Pak Wali pada tahun 2022 ini pekerjaannya sudah bisa dimulai,” jelasnya.

Diterangkan Benny, berdasarkan data yang diperoleh dari BWSS II, Kementerian PUPR telah membuat konsep dan desain penanggulangan Rob Belawan. Konsep itu menunjukkan, penanggulangan prioritas penanganan banjir akibat rob ada pada kawasan, bukan bangunan di atas air.

Konsep desain ini juga menjadikan jalan sebagai alternatif rencana tanggul rob untuk melindungi kawasan tersebut. “Selain itu, Kementerian PUPR juga membuat desain penataan air kawasan saat hujan lokal dengan menata sistem drainase utama sebagai saluran pembuang dengan dilengkapi pintu-pintu klep,” pungkasnya.

Seperti diketahui, di penghujung Desember 2021 lalu, Direktur Sungai dan Pantai Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Kementerian PUPR, Bob Arthur Lombogia menyampaikan, selain pengendalian banjir Sungai Bedera dan perbaikan pintu kanal Sungai Deli di Medan Johor, pada 2022 ini juga menanganan banjir Rob Belawan. (map/ila)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/