30 C
Medan
Wednesday, June 26, 2024

Dipukuli Preman

Bambang Subali (46), warga Jalan Pelita V, Kelurahan Sidorame Barat I, Medan Perjuangan, terpaksa harus dirawat intensif di instalasi gawat darurat (IGD) RSU dr Pirngadi Medan.

Pasalnya, Bambang yang setiap harinya berjualan di pinggir jalan di Jalan Sutomo diusir para preman. Tak terima diusir, Bambang mempertanyakan pengusiran. Namun, para preman justru balik melawan dengan memukuli Bambang. Akibatnya, Bambang mengalami luka pada perut, leher, mata sebelah kiri bengkak.

Juliani (40), istri Bambang mengatakan, suaminya sedang berjualan di pinggir Jalan Sutomo tiba-tiba didatangi beberapa preman. Para preman meminta agar Bambang tak berjualan karena lahan tersebut dijadikan sebagai lahan parkir.

“Mereka datang tiba-tiba dan marah-marah kepada suami saya. Mereka mengusir suami saya tapi suami saya bilang tak mau. Tak beberapa lama kemudian pemuda tersebut mengeroyok suami saya,” jelasnya.

Menurutnya, para preman tersebut tak mempunyai hak melarang mereka berjualan.

“Habis mengeroyok suami saya mereka langsung pergi. Warga di sini membawa suami saya ke RSU Pirngadi,” sebutnya.
Juliani mengaku sudah melaporkan pemukulan tersebut ke polisi. “Sudah kami laporkan ke polisi. Saya berharap pelaku ditangkap,” pungkasnya.(jon)

Bambang Subali (46), warga Jalan Pelita V, Kelurahan Sidorame Barat I, Medan Perjuangan, terpaksa harus dirawat intensif di instalasi gawat darurat (IGD) RSU dr Pirngadi Medan.

Pasalnya, Bambang yang setiap harinya berjualan di pinggir jalan di Jalan Sutomo diusir para preman. Tak terima diusir, Bambang mempertanyakan pengusiran. Namun, para preman justru balik melawan dengan memukuli Bambang. Akibatnya, Bambang mengalami luka pada perut, leher, mata sebelah kiri bengkak.

Juliani (40), istri Bambang mengatakan, suaminya sedang berjualan di pinggir Jalan Sutomo tiba-tiba didatangi beberapa preman. Para preman meminta agar Bambang tak berjualan karena lahan tersebut dijadikan sebagai lahan parkir.

“Mereka datang tiba-tiba dan marah-marah kepada suami saya. Mereka mengusir suami saya tapi suami saya bilang tak mau. Tak beberapa lama kemudian pemuda tersebut mengeroyok suami saya,” jelasnya.

Menurutnya, para preman tersebut tak mempunyai hak melarang mereka berjualan.

“Habis mengeroyok suami saya mereka langsung pergi. Warga di sini membawa suami saya ke RSU Pirngadi,” sebutnya.
Juliani mengaku sudah melaporkan pemukulan tersebut ke polisi. “Sudah kami laporkan ke polisi. Saya berharap pelaku ditangkap,” pungkasnya.(jon)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/