MEDAN, SUMUTPOS.CO – Komisi II DPRD Kota Medan mengaku heran dengan kinerja Kepala Dinas Kesehatan Kota Medan, dr Taufik Ririansyah yang dinilai belum melakukan perubahan apapun dalam meningkatkan pelayanan kesehatan di Kota Medan, utamanya pada fasilitas-fasilitas kesehatan milik Pemerintah Kota (Pemko) Medan, yakni puskesmas dan RSUD Pirngadi Medan.
Untuk itu, Anggota Komisi II DPRD Medan, Haris Kelana Damanik ST, mempertanyakan kinerja Kadis Kesehatan Kota Medan Taufiq Ririansyah dan kemampuannya dalam berinovasi untuk meningkatkan pelayanan kesehatan di puskesmas dan RSUD Pirngadi. Sebab Haris menilai, pelayanan di puskesmas dan RSUD Pirngadi masih buruk hingga saat ini.
“Kita tagih kinerja Kadis Kesehatan Kota Medan yang baru (Taufik Ririansyah) untuk mampu memberikan pelayanan prima di Puskesmas dan RS Pemerintah. Sampai saat ini belum terlihat perubahan yang signifikan terkait pelayanan di Puskesmas dan RS Pirngadi Medan,” ucap Haris, Rabu (9/3).
Menurut politisi Partai Gerindra itu, saat ini Dinas Kesehatan Kota Medan harus melakukan gebrakan baru terkait peningkatan pelayanan kesehatan di Puskesmas dan RSUD Pirngadi. Ia meminta, fungsi Puskesmas sebagai pelayanan kesehatan harus dapat dimaksimalkan. Selain itu, puskesmas juga berfungsi sebagai tempat pembinaan dan penyuluhan serta pemberi tindakan preventif.
“Sedangkan untuk RSUD Pirngadi Medan, harus bisa berubah secara total. Pirngadi harus mampu bersaing dengan RS-RS swasta dan sehingga kedepan dapat menjadi RS percontohan dan ikon Kota Medan. Apalagi RSUD Pirngadi masuk ke dalam salah satu dari tujuh RS di Kota Medan yang akan diusulkan sebagai RS Medical Tourism,” ujarnya.
Nantinya, sistem itu juga harus diterapkan pada RSUD Tipe C Medan Labuhan yang direncanakan akan beroperasi pada tahun 2022 ini. Diharapkan, RSUD Pirngadi Medan dan RSUD Tipe C Medan Labuhan dapat memberikan pelayanan yang maksimal kepada masyarakat.
Untuk itu, sambung Haris, mulai saat ini, Dinas Kesehatan juga harus mempersiapkan diri agar RSUD Medan Labuhan dapat fasilitas dengan alat kesehatan dan tenang kesehatan yang cukup dan mumpuni.
“Harus menunjukan kesan baik, karena targetnya RSUD milik Pemko Medan bisa menjadi RS percontohan dan menjadi RS Medical Tourism,” katanya.
Oleh karena itu, sambung Haris, Kadis Kesehatan Taufik Ririansyah harus mampu melakukan peningkatan dengan bergerak cepat seperti tagline yang sering disampaikan Wali Kota Medan, Bobby Nasution.
“Karena sebelumnya Wali Kota Medan telah menetapkan peningkatan pelayanan kesehatan untuk menjadi program prioritas, maka Kadis Kesehatan harus mampu merealisasikan itu,” tegasnya.
Haris menyebutkan, masih banyak yang perlu dibenahi di Puskesmas induk dan Puskesmas pembantu (Pustu) di Kota Medan, salah satunya tenaga medis yang masih minim. Pasalnya, minimnya tenaga medis di puskesmas mengakibatkan antrean pasien di puskesmas terlalu lama. Hal ini pun berdampak buruk terhadap pelayanan kesehatan dan selalu dikeluhkan masyarakat.
“Untuk itu dalam waktu dekat, Komisi II akan segera melakukan rapat evaluasi serapan anggaran triwulan I, terkait program kegiatan Dinkes Kota Medan. Kita mau lihat dulu kemampuan Kadis Kesehatan yang baru ini,” pungkasnya. (map/ila)