27 C
Medan
Thursday, July 4, 2024

Persika Kecewa dengan LPIS

MEDAN-Persika Karawang harus menelan kecewa bernasib sama dengan Persipasi Bekasi. Apa lagi kalau bukan batalnya laga kontra Medan Jaya yang sesuai jadwal digelar Kamis (9/5) lalu.

Ketidakjelasan status Medan Jaya membuat laga batal digelar. Persipasi lebih dulu merasakan kekecewaan karena batalnya laga pada Minggu (5/5) lalu.
Tentu saja ini menimbulkan reaksi dari tim berjuluk ‘Laskar Jawara’ itu. Jelas saja, karena menunggu kepastian laga, tim besutan Suimin Diharja harus menginap lebih lama di Medan pasca berduel dengan PSMS, Minggu (5/5). Pembiayaan tim tentu jauh lebih besar.

“Kami berangkat dari Karawang perlu biaya besar. Belum lagi biaya menginap selama di Medan, makan dan sebagainya. Ini harusnya menjadi tanggung jawab operator kompetisi, LPIS. Mereka harus mempertanggung jawabkan dana klub yang sudah keluar,” ujar Suimin saat dihubungi, Kamis (9/5).
Menurut Suimin ketidakjelasan operator kompetisi LPIS menyusun jadwal sangat merugikan tim-tim peserta. Kondisi ini bisa membuat LPIS suatu saat bakal ditinggal klub-klub peserta.

“Kalau seperti ini terus klub yang rugi. Ini bukan soal menang WO atau tiga poin. Tapi bagaimana nasib kompetisi ini ke depannya. Kalau jadwal yang disusun seperti ini. Harusnya dipastikan dulu tim itu siap atau tidak, baru jadwal disusun,” katanya.

Kehadiran Medan Jaya sesuai dengan SK PSSI No.SKEP/52/JAH/IV/2013 per 12 April 2013 malah hanya merusak jadwal. Mereka sebelumnya diputuskan sebagai peserta kompetisi menggantikan posisi PSP Padang yang mundur sejak awal kompetisi karena ketidaksiapan finansial. Namun ironisnya nasib tim yang menggantikan justru setali tiga uang. (don)

MEDAN-Persika Karawang harus menelan kecewa bernasib sama dengan Persipasi Bekasi. Apa lagi kalau bukan batalnya laga kontra Medan Jaya yang sesuai jadwal digelar Kamis (9/5) lalu.

Ketidakjelasan status Medan Jaya membuat laga batal digelar. Persipasi lebih dulu merasakan kekecewaan karena batalnya laga pada Minggu (5/5) lalu.
Tentu saja ini menimbulkan reaksi dari tim berjuluk ‘Laskar Jawara’ itu. Jelas saja, karena menunggu kepastian laga, tim besutan Suimin Diharja harus menginap lebih lama di Medan pasca berduel dengan PSMS, Minggu (5/5). Pembiayaan tim tentu jauh lebih besar.

“Kami berangkat dari Karawang perlu biaya besar. Belum lagi biaya menginap selama di Medan, makan dan sebagainya. Ini harusnya menjadi tanggung jawab operator kompetisi, LPIS. Mereka harus mempertanggung jawabkan dana klub yang sudah keluar,” ujar Suimin saat dihubungi, Kamis (9/5).
Menurut Suimin ketidakjelasan operator kompetisi LPIS menyusun jadwal sangat merugikan tim-tim peserta. Kondisi ini bisa membuat LPIS suatu saat bakal ditinggal klub-klub peserta.

“Kalau seperti ini terus klub yang rugi. Ini bukan soal menang WO atau tiga poin. Tapi bagaimana nasib kompetisi ini ke depannya. Kalau jadwal yang disusun seperti ini. Harusnya dipastikan dulu tim itu siap atau tidak, baru jadwal disusun,” katanya.

Kehadiran Medan Jaya sesuai dengan SK PSSI No.SKEP/52/JAH/IV/2013 per 12 April 2013 malah hanya merusak jadwal. Mereka sebelumnya diputuskan sebagai peserta kompetisi menggantikan posisi PSP Padang yang mundur sejak awal kompetisi karena ketidaksiapan finansial. Namun ironisnya nasib tim yang menggantikan justru setali tiga uang. (don)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/