27 C
Medan
Monday, June 24, 2024

Tolak Pemain Musik Bayaran, Kebaktian Minggu Pagi di HKBP Pabrik Tenun Sempat Ricuh

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Kebaktian Minggu (9/7/2023) pagi di HKBP Pabrik Tenun, sempat diwarnai kericuhan. Kebaktian yang biasanya berlangsung mulai pukul 08.30 WIB, sempat tertunda selama 30 menit.

Menurut seorang Sintua HKBP Pabrik Tenun, kericuhan terjadi sebelum kebaktian dimulai. Ketika itu, jemaah merasa heran melihat ada orang asing, bukan warga HKBP Pabrik Tenun Medan, memainkan alat musik di gereja tersebut.

Sontak jemaat memanggil St Jeffry Manik sebagai Ketua Dewan Marturia HKBP Pabrik Tenun Medan. Mereka menanyakan siapa orang asing yang memainkan alat musik tersebut.

St Jeffri Manik sebagai yang mengatur kegiatan musik di gereja juga terkejut. Dia lantas menanyai pemain musik tersebut yang belakangan diketahui bermarga Situmorang, anak seorang sintua di HKBP Pardamean Medan.

St Jefri Manik pun minta pemain musik tersebut agar berhenti dan meminta agar pemain musik dari HKBP Pabrik Tenun yang melanjutkan. Namun, kata sumber itu, seorang jemaat berinisial CS dan M Br S menghalangi dan meminta pemain musik bermarga Situmorang itu tetap melanjutkan bermain musik, karena sudah dibayar.

Mendengar ucapan tersebut, serentak jemaat ribut dan protes karena pemain musik itu ternyata bayaran. Padahal selama ini ngaku ikhlas melayani. Jemaat pun menyebut kehadiran pemain musik bayaran dari luar sudah memperkeruh suasana di HKBP Pabrik Tenun. Seharusnya Pendeta Resort tidak melakukannya agar tidak menambah kegaduhan di HKBP Pabrik Tenun.

Kebaktian akhirnya bisa mulai kembali tanpa musik dan berlangsung tenang dan lancar. Sedangkan puluhan polisi tetap terjaga di gereja sampai selesai kebaktian siang.

Sementara Pendeta Resort HKBP Pabrik Tenun Pdt Rumondang Sitorus bertahan tidak mau keluar. Ia tetap bertahan di rumah dinas dengan pengawalan polisi. Menjawab pertanyaan wartawan, seorang jemaat HKBP Pabrik Tenun mengungkapkan, memang belum ada SK perpindahan Pdt Rumondang.

Jemaat itu juga mengungkapkan, Pdt Rumondang ternyata dulunya adalah Pendeta Resort HKBP Pardamean Medan yang juga diduga bermasalah. Sementara itu, ketika hendak dikonfirmasi wartawan, Pdt Rumondang Sitorus belum berhasil ditemui. Seorang wartawan yang mengirimkan pertanyaan via WA, hingga berita ini tayang, belum juga dapat balasan. (rel/adz)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Kebaktian Minggu (9/7/2023) pagi di HKBP Pabrik Tenun, sempat diwarnai kericuhan. Kebaktian yang biasanya berlangsung mulai pukul 08.30 WIB, sempat tertunda selama 30 menit.

Menurut seorang Sintua HKBP Pabrik Tenun, kericuhan terjadi sebelum kebaktian dimulai. Ketika itu, jemaah merasa heran melihat ada orang asing, bukan warga HKBP Pabrik Tenun Medan, memainkan alat musik di gereja tersebut.

Sontak jemaat memanggil St Jeffry Manik sebagai Ketua Dewan Marturia HKBP Pabrik Tenun Medan. Mereka menanyakan siapa orang asing yang memainkan alat musik tersebut.

St Jeffri Manik sebagai yang mengatur kegiatan musik di gereja juga terkejut. Dia lantas menanyai pemain musik tersebut yang belakangan diketahui bermarga Situmorang, anak seorang sintua di HKBP Pardamean Medan.

St Jefri Manik pun minta pemain musik tersebut agar berhenti dan meminta agar pemain musik dari HKBP Pabrik Tenun yang melanjutkan. Namun, kata sumber itu, seorang jemaat berinisial CS dan M Br S menghalangi dan meminta pemain musik bermarga Situmorang itu tetap melanjutkan bermain musik, karena sudah dibayar.

Mendengar ucapan tersebut, serentak jemaat ribut dan protes karena pemain musik itu ternyata bayaran. Padahal selama ini ngaku ikhlas melayani. Jemaat pun menyebut kehadiran pemain musik bayaran dari luar sudah memperkeruh suasana di HKBP Pabrik Tenun. Seharusnya Pendeta Resort tidak melakukannya agar tidak menambah kegaduhan di HKBP Pabrik Tenun.

Kebaktian akhirnya bisa mulai kembali tanpa musik dan berlangsung tenang dan lancar. Sedangkan puluhan polisi tetap terjaga di gereja sampai selesai kebaktian siang.

Sementara Pendeta Resort HKBP Pabrik Tenun Pdt Rumondang Sitorus bertahan tidak mau keluar. Ia tetap bertahan di rumah dinas dengan pengawalan polisi. Menjawab pertanyaan wartawan, seorang jemaat HKBP Pabrik Tenun mengungkapkan, memang belum ada SK perpindahan Pdt Rumondang.

Jemaat itu juga mengungkapkan, Pdt Rumondang ternyata dulunya adalah Pendeta Resort HKBP Pardamean Medan yang juga diduga bermasalah. Sementara itu, ketika hendak dikonfirmasi wartawan, Pdt Rumondang Sitorus belum berhasil ditemui. Seorang wartawan yang mengirimkan pertanyaan via WA, hingga berita ini tayang, belum juga dapat balasan. (rel/adz)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/