29 C
Medan
Sunday, April 28, 2024

Dinilai “Barang Jadi” Untuk Pilkada Medan 2020, Gerindra Diusul Pasangkan Ihwan-Dahnil

OPTIMIS Politisi Partai Gerindra Ihwan Ritonga optimis bakal diusung partainya sebagai bakal calon wali kota di Pilkada Medan 2020.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Duet antara Ihwan Ritonga dan Dahnil Anzar Simanjuntak dinilai akan menjadi ‘barang jadi’ di Pilkada Medan 2020. Kedua sosok itu disebut-sebut sudah teruji dari segi intelektualitas, kapabilitas, dan ketokohan. Partai Gerindra pun disarankan supaya mempertimbangkan opsi mengawinkan dua tokoh muda tersebut.

“TENTU itu akan sangat bagus sekali (kalau Ihwan-Dahnil diduetkan) untuk Pilkada Medan. Pasangan tersebut menurut saya akan menjadi barang jadi bagi Gerindra, dan menjadi pilihan menarik buat masyarakat Kota Medan,” ujar pengamat politik asal Universitas Sumatera Utara, Agus Suriadi menjawab Sumut Pos, Senin (9/9) malam.

Dia mengemukakan, memang akan lebih baik jika Ihwan-Dahnil dikawinkan, sehingga energi partai besutan Prabowo Subianto itu tak terbuang untuk memilih kader yang akan diusung pada Pilkada Medan.

“Di mana yang satunya merupakan tokoh muda yang sudah memahami seluk beluk Kota Medan, dan satunya lagi adalah tokoh nasional yang tentu sudah punya jaringan kuat di pusat,” katanya.

Namun demikian, dosen FISIP USU tersebut mengatakan, siapa yang akan dipilihn

sebagai nomor satu ataupun nomor dua, itu berpulang kepada Gerindra sebagai perahu politik keduanya. “Hal ini tentu wewenang Gerindra. Apalagi secara perolehan kursi, Gerindra memang bisa mengusung calon sendiri. Kalau ditanya pendapat pribadi, menurut saya posisi Ihwan tentu lebih baik untuk menjadi calon wali kota,” katanya.

Argumentasi Ihwan Ritonga lebih pas ditempatkan pada kursi Medan 1, sambung Agus, karena sosoknya dianggap mumpuni dalam memahami permasalahan Kota Medan, apalagi sudah memasuki periode kedua menjadi anggota DPRD Medan. “Saya pikir duet ini akan menjadi kekuatan tersendiri dalam kontestasi Pilkada Medan nantinya. Apalagi imej Gerindra sangat bagus di Kota Medan. Sedangkan Dahnil punya kekuatan jaringan di pusat, dan keduanya masih muda dan energik tentu menjadi pilihan segar bagi masyarakat Medan,” katanya.

Lantas jika dinilai kualitas dari kedua sosok ini, manakah yang lebih baik jika akhirnya mesti dipilih salah satunya oleh partai, Agus menegaskan, Ihwan Ritonga lebih unggul ketimbang Dahnil. Pertimbangan kuatnya, kata dia, Ihwan lebih menguasai ‘medan pertempuran’ dibanding juru bicara Prabowo Subianto itu.

“Ihwan itu kan anggota dewan dua periode. Tentu dia pasti paham permasalahan sekecil apapun tentang kota ini. Apalagi DPRD merupakan bagian dari pemerintahan daerah. Sedangkan Dahnil sudah dikenal sebagai sosok muda dan menjadi tokoh muda. Artinya lingkup pemahamannya juga sudah nasional. Dan konstelasi politik nasional dengan daerah itu sangat berbeda, tidak bisa disamakan,” katanya.

Yakin Prabowo Objektif

Sebelumnya, Ihwan Ritonga mengaku masih pede (percaya diri) kalau dirinya bakal diusung Partai Gerindra di Pilkada Medan 2020, meski Dahnil Anzar Simanjuntak mengklaim sudah mendapat restu dari Ketua Umum DPP Partai Gerindra, Prabowo Subianto. Ihwan berkeyakinan, Prabowo bisa menilai secara objektif, siapa yang paling pantas untuk diusung menjadi bakal calon Wali Kota Medan.

Menurut Ihwan, dirinya dan Dahnil masih sama-sama memiliki peluang yang sama untuk diusung Partai Gerindra di Pilkada Medan 2020. Karena, siapa sosok yang bakal diusung adalah keputusan DPP Partai Gerindra. “Kalau ada kabar beliau (Dahnil) ingin maju di Pilkada Medan, itu sah-sah saja. Saya, Dahnil dan semua orang termasuk kader Gerindra lainnya, punya hak yang sama untuk maju di Pilkada Medan 2020. Inilah politik. Inilah dinamika politik dan butuh kedewasaan dalam menyikapi dinamika politik ini. Ini biasa,” ucap Ihwan Ritonga kepada Sumut Pos, Senin (9/9).

Ihwan mengaku, dirinya justru tidak tahu adanya ‘restu’ yang didapatkan Dahnil dari Prabowo untuk maju di Pilkada Medan. “Oh, saya malah nggak tahu hal itu. Setahu saya, itu masih sekadar kabar, belum ada keputusan dari DPP atas siapa nama yang bakal diusung Gerindra di Pilkada Medan tahun depan,” ujarnya.

Dia justru mengaku santai mendengar kabar kalau Dahnil juga ingin maju di Pilkada Medan 2020. “Kenapa harus berlebihan menanggapi ini? Kita semua tahu bahwa keputusan ada di tangan DPP, baik itu Pak Prabowo dan semua pengurus yang ada di DPP. Pak Prabowo pasti bisa menilai objektif, siapa yang dinilainya sebagai sosok yang paling pantas untuk maju dan memimpin Kota Medan ditahun 2020. Beliau politisi senior, pasti punya penilaian yang matang dalam mengambil sikap dan keputusan,” tuturnya.

Ihwan pun optimis kalau dirinya masih memiliki peluang besar untuk diusung Partai Gerindra. Pasalnya, dirinya telah bergabung dengan Partai Gerindra Medan sejak 2011 dan turut membesarkan Partai Gerindra di Kota Medan sejak ia menjabat sebagai Wakil Ketua DPC Gerindra Medan pada 2013.

Hasil kerja keras dirinya dan seluruh kader Gerindra Kota Medan, pada Pemilu 2014 Gerindra berhasil meraih kursi pimpinan di DPRD Medan. Bahkan di Pemilu 2019 lalu, perolehan kursi Gerindra di DPRD Medan naik secara signifikan menjadi 10 kursi. “Tak hanya itu, walaupun belum berhasil, di tahun 2014 yang lalu, saya dan teman-teman di Gerindra Medan sudah turut berjuang untuk memenangkan pasangan Prabowo – Hatta di Pilpres 2014 dan pasangan Prabowo-Sandi di Pilpres 2019. Pak Prabowo tahu betul itu,” bebernya.

Di sisi lain, lanjut Ihwan, kabar majunya Dahnil justru menjadi salah satu ‘barometer’ bagi dirinya dalam melihat besarnya antusiasme dan dukungan masyarakat terhadap dirinya untuk maju pada Pilkada Medan 2020. “Justru karena kabar ini, saya jadi melihat begitu besarnya dukungan warga Kota Medan kepada saya. Saya berterima kasih untuk semua dukungan yang datang ke saya. Bukan jadi kebanggaan apalagi kesombongan, tapi ini justru menjadi motivasi buat saya untuk melakukan yang terbaik bagi rakyat di Kota Medan,” tuturnya.

Pun begitu, kata Ihwan, ia tidak akan mempersoalkan apabila DPP punya keputusan sendiri yang membuatnya tidak diusung pada Pilkada Medan 2020. Menurutnya, sebagai kader yang baik ia wajib menghormati dan mendukung apapun keputusan partai.

“Siapapun itu yang nantinya diputuskan DPP untuk maju di Pilkada Medan 2020, sebagai kader yang baik saya pasti menghormati hal itu. Saya yakin, Pak Prabowo dan semua teman-teman di DPP bisa menilai secara objektif atas sosok yang pantas diusung dan berpeluang menang di Pilkada Medan tahun depan.” tutupnya.

Sebelumnya, kabar Dahn il Anzar Simanjuntak sudah mendapat restu dari Prabowo Subianto untuk maju di Pilkada Medan 2020, cukup menghentak pendukung dan simpatisan Ihwan Ritonga. Apalagi, nama Ihwan Ritonga sudah lama digadang-gadang sebagai salah satu bakal calon Wali Kota Medan terkuat dari Partai Gerindra.

Berbagai reaksi penolakan terhadap Dahnil Anzar pun bemunculan di media sosial. Mereka menilai, wacana majunya Dahnil yang bakal menggeser Ihwan Ritonga pada Pilkada Medan dari Partai Gerindra adalah keputusan yang keliru. Bahkan, masyarakat sangat mendukung Ihwan dan mengungkapkan kekecewaaannya apabila Ihwan Ritonga gagal maju sebagai calon Wali Kota Medan 2020 karena hadirnya sosok Dahnil Anzar.

Seperti akun Facebook milik Junaidi Syahputra yang menyebutkan, “Begitu banyak simpatisan bang Ihwan Ritonga kok bang dahnil bakal geser bang ihwan, mikie donk, maju terus bang ihwan”.

Adalagi akun Pratama Kifly yang menyatakan, “Bedakan mana kader terbaik dan jubir partai berilah aspirasi kader terbaik yang loyalisnya kepada partai dan masyarakat kota medan karena ihwan ritonga lah layak memimpin kota medan ini”.

“Pak Ihwan Ritonga… Kader terbaik… Perjuangannya luar biasa untuk partai & untuk Ketum partai…,” ujar pemilik akun Facebook Gumala Delsy. (prn/map)

OPTIMIS Politisi Partai Gerindra Ihwan Ritonga optimis bakal diusung partainya sebagai bakal calon wali kota di Pilkada Medan 2020.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Duet antara Ihwan Ritonga dan Dahnil Anzar Simanjuntak dinilai akan menjadi ‘barang jadi’ di Pilkada Medan 2020. Kedua sosok itu disebut-sebut sudah teruji dari segi intelektualitas, kapabilitas, dan ketokohan. Partai Gerindra pun disarankan supaya mempertimbangkan opsi mengawinkan dua tokoh muda tersebut.

“TENTU itu akan sangat bagus sekali (kalau Ihwan-Dahnil diduetkan) untuk Pilkada Medan. Pasangan tersebut menurut saya akan menjadi barang jadi bagi Gerindra, dan menjadi pilihan menarik buat masyarakat Kota Medan,” ujar pengamat politik asal Universitas Sumatera Utara, Agus Suriadi menjawab Sumut Pos, Senin (9/9) malam.

Dia mengemukakan, memang akan lebih baik jika Ihwan-Dahnil dikawinkan, sehingga energi partai besutan Prabowo Subianto itu tak terbuang untuk memilih kader yang akan diusung pada Pilkada Medan.

“Di mana yang satunya merupakan tokoh muda yang sudah memahami seluk beluk Kota Medan, dan satunya lagi adalah tokoh nasional yang tentu sudah punya jaringan kuat di pusat,” katanya.

Namun demikian, dosen FISIP USU tersebut mengatakan, siapa yang akan dipilihn

sebagai nomor satu ataupun nomor dua, itu berpulang kepada Gerindra sebagai perahu politik keduanya. “Hal ini tentu wewenang Gerindra. Apalagi secara perolehan kursi, Gerindra memang bisa mengusung calon sendiri. Kalau ditanya pendapat pribadi, menurut saya posisi Ihwan tentu lebih baik untuk menjadi calon wali kota,” katanya.

Argumentasi Ihwan Ritonga lebih pas ditempatkan pada kursi Medan 1, sambung Agus, karena sosoknya dianggap mumpuni dalam memahami permasalahan Kota Medan, apalagi sudah memasuki periode kedua menjadi anggota DPRD Medan. “Saya pikir duet ini akan menjadi kekuatan tersendiri dalam kontestasi Pilkada Medan nantinya. Apalagi imej Gerindra sangat bagus di Kota Medan. Sedangkan Dahnil punya kekuatan jaringan di pusat, dan keduanya masih muda dan energik tentu menjadi pilihan segar bagi masyarakat Medan,” katanya.

Lantas jika dinilai kualitas dari kedua sosok ini, manakah yang lebih baik jika akhirnya mesti dipilih salah satunya oleh partai, Agus menegaskan, Ihwan Ritonga lebih unggul ketimbang Dahnil. Pertimbangan kuatnya, kata dia, Ihwan lebih menguasai ‘medan pertempuran’ dibanding juru bicara Prabowo Subianto itu.

“Ihwan itu kan anggota dewan dua periode. Tentu dia pasti paham permasalahan sekecil apapun tentang kota ini. Apalagi DPRD merupakan bagian dari pemerintahan daerah. Sedangkan Dahnil sudah dikenal sebagai sosok muda dan menjadi tokoh muda. Artinya lingkup pemahamannya juga sudah nasional. Dan konstelasi politik nasional dengan daerah itu sangat berbeda, tidak bisa disamakan,” katanya.

Yakin Prabowo Objektif

Sebelumnya, Ihwan Ritonga mengaku masih pede (percaya diri) kalau dirinya bakal diusung Partai Gerindra di Pilkada Medan 2020, meski Dahnil Anzar Simanjuntak mengklaim sudah mendapat restu dari Ketua Umum DPP Partai Gerindra, Prabowo Subianto. Ihwan berkeyakinan, Prabowo bisa menilai secara objektif, siapa yang paling pantas untuk diusung menjadi bakal calon Wali Kota Medan.

Menurut Ihwan, dirinya dan Dahnil masih sama-sama memiliki peluang yang sama untuk diusung Partai Gerindra di Pilkada Medan 2020. Karena, siapa sosok yang bakal diusung adalah keputusan DPP Partai Gerindra. “Kalau ada kabar beliau (Dahnil) ingin maju di Pilkada Medan, itu sah-sah saja. Saya, Dahnil dan semua orang termasuk kader Gerindra lainnya, punya hak yang sama untuk maju di Pilkada Medan 2020. Inilah politik. Inilah dinamika politik dan butuh kedewasaan dalam menyikapi dinamika politik ini. Ini biasa,” ucap Ihwan Ritonga kepada Sumut Pos, Senin (9/9).

Ihwan mengaku, dirinya justru tidak tahu adanya ‘restu’ yang didapatkan Dahnil dari Prabowo untuk maju di Pilkada Medan. “Oh, saya malah nggak tahu hal itu. Setahu saya, itu masih sekadar kabar, belum ada keputusan dari DPP atas siapa nama yang bakal diusung Gerindra di Pilkada Medan tahun depan,” ujarnya.

Dia justru mengaku santai mendengar kabar kalau Dahnil juga ingin maju di Pilkada Medan 2020. “Kenapa harus berlebihan menanggapi ini? Kita semua tahu bahwa keputusan ada di tangan DPP, baik itu Pak Prabowo dan semua pengurus yang ada di DPP. Pak Prabowo pasti bisa menilai objektif, siapa yang dinilainya sebagai sosok yang paling pantas untuk maju dan memimpin Kota Medan ditahun 2020. Beliau politisi senior, pasti punya penilaian yang matang dalam mengambil sikap dan keputusan,” tuturnya.

Ihwan pun optimis kalau dirinya masih memiliki peluang besar untuk diusung Partai Gerindra. Pasalnya, dirinya telah bergabung dengan Partai Gerindra Medan sejak 2011 dan turut membesarkan Partai Gerindra di Kota Medan sejak ia menjabat sebagai Wakil Ketua DPC Gerindra Medan pada 2013.

Hasil kerja keras dirinya dan seluruh kader Gerindra Kota Medan, pada Pemilu 2014 Gerindra berhasil meraih kursi pimpinan di DPRD Medan. Bahkan di Pemilu 2019 lalu, perolehan kursi Gerindra di DPRD Medan naik secara signifikan menjadi 10 kursi. “Tak hanya itu, walaupun belum berhasil, di tahun 2014 yang lalu, saya dan teman-teman di Gerindra Medan sudah turut berjuang untuk memenangkan pasangan Prabowo – Hatta di Pilpres 2014 dan pasangan Prabowo-Sandi di Pilpres 2019. Pak Prabowo tahu betul itu,” bebernya.

Di sisi lain, lanjut Ihwan, kabar majunya Dahnil justru menjadi salah satu ‘barometer’ bagi dirinya dalam melihat besarnya antusiasme dan dukungan masyarakat terhadap dirinya untuk maju pada Pilkada Medan 2020. “Justru karena kabar ini, saya jadi melihat begitu besarnya dukungan warga Kota Medan kepada saya. Saya berterima kasih untuk semua dukungan yang datang ke saya. Bukan jadi kebanggaan apalagi kesombongan, tapi ini justru menjadi motivasi buat saya untuk melakukan yang terbaik bagi rakyat di Kota Medan,” tuturnya.

Pun begitu, kata Ihwan, ia tidak akan mempersoalkan apabila DPP punya keputusan sendiri yang membuatnya tidak diusung pada Pilkada Medan 2020. Menurutnya, sebagai kader yang baik ia wajib menghormati dan mendukung apapun keputusan partai.

“Siapapun itu yang nantinya diputuskan DPP untuk maju di Pilkada Medan 2020, sebagai kader yang baik saya pasti menghormati hal itu. Saya yakin, Pak Prabowo dan semua teman-teman di DPP bisa menilai secara objektif atas sosok yang pantas diusung dan berpeluang menang di Pilkada Medan tahun depan.” tutupnya.

Sebelumnya, kabar Dahn il Anzar Simanjuntak sudah mendapat restu dari Prabowo Subianto untuk maju di Pilkada Medan 2020, cukup menghentak pendukung dan simpatisan Ihwan Ritonga. Apalagi, nama Ihwan Ritonga sudah lama digadang-gadang sebagai salah satu bakal calon Wali Kota Medan terkuat dari Partai Gerindra.

Berbagai reaksi penolakan terhadap Dahnil Anzar pun bemunculan di media sosial. Mereka menilai, wacana majunya Dahnil yang bakal menggeser Ihwan Ritonga pada Pilkada Medan dari Partai Gerindra adalah keputusan yang keliru. Bahkan, masyarakat sangat mendukung Ihwan dan mengungkapkan kekecewaaannya apabila Ihwan Ritonga gagal maju sebagai calon Wali Kota Medan 2020 karena hadirnya sosok Dahnil Anzar.

Seperti akun Facebook milik Junaidi Syahputra yang menyebutkan, “Begitu banyak simpatisan bang Ihwan Ritonga kok bang dahnil bakal geser bang ihwan, mikie donk, maju terus bang ihwan”.

Adalagi akun Pratama Kifly yang menyatakan, “Bedakan mana kader terbaik dan jubir partai berilah aspirasi kader terbaik yang loyalisnya kepada partai dan masyarakat kota medan karena ihwan ritonga lah layak memimpin kota medan ini”.

“Pak Ihwan Ritonga… Kader terbaik… Perjuangannya luar biasa untuk partai & untuk Ketum partai…,” ujar pemilik akun Facebook Gumala Delsy. (prn/map)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/