26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

3 Kecamatan Terisolasi, BPBD Percepat Perbesihan Material Longsor

Titik Longsor di Madina Bisa Bertambah

Kepala BPBD Sumut, Riadil Akhir Lubis mengatakan, terdapat sebelas titik longsor yang kemungkinan dapat bertambah pada sejumlah wilayah di Kabupaten Madina. “Namun yang terparah hingga menyebabkan badan jalan tergerus adalah di daerah pinggiran sungai di sekitar Km 198+500. Sejauh ini berdasarkan pengamatan tim di lapangan, ada 11 titik longsor (tebing dan badan jalan) yang kemungkinan bisa bertambah,” katanya menjawab Sumut Pos, Jumat (9/11).

Kata dia, target utama darurat jalan saat ini adalah penanganan arus lalu lintas supaya tidak putus sama sekali. Untuk itu dilakukan koordinasi dengan Polres maupun Dinas Perhubungan setempat dalam pengaturan lalu lintas, terutama truk-truk angkutan berat agar diberi jalur alternatif agar tidak melewati lokasi yang amblas. “Atas kondisi yang terjadi di sana, bupati Madina melalui Surat Keputusan Nomor: 360/0946/K/2018 telah menetapkan status darurat mulai 8 November sampai 14 November mendatang,” katanya.

Riadil menyampaikan, kondisi banjir dan longsor di ruas Jembatan Merah-Ranjau Batu/Batas Sumbar dan banjir Ruas Singkuang-Natal-Sp Gambir, sejak pukul 13.30 WIB kemarin, lokasi amblas (Km 198+500/sebelum Kotanopan dari arah Penyabungan) sudag terbuka untuk kendaraan roda dua dan empat (kendaraan ringan) dengan sistem buka tutup. Sementara kondisi lapangan berlumpur dan terkadang kendaraan roda empat lewat dengan bantuan tenaga manusia.

“Itu karena lokasi dipinggir sungai dan bisa dikatakan beberapa meter hampir seluruh manfaat jalan tergerus air banjir sungai, dibuat relokasi setempat dengan menguruk sawah disebelahnya dengan diberi material base/sirtu,” katanya.

Pada Ruas Singkuang-Natal-Simpang Gambir, ketinggian air di Jembatan Sp. Gambir sudah mulai surut. Jembatan Sp Gambir sambung dia, dalam kondisi baik walaupun nantinya tetap akan dilakukan pengecekan terhadap abutmen dan lainnya. “Lokasi di sekitar Singkuang/Sungai Muara Batang Gadis, kembali naik sejak kemarin sore karena hujan terus mulai sore hingga malam,” ungkapnya.

Begitupun kondisi jalan provinsi ditemukan 30 titik longsor dan sampai saat ini tinggal tiga titik lagi yang belum terbuka. Beberapa meubelair sekolah juga rusak berat diterjang air (SMAN 3 Panyabungan dan SMA Plus), serta jalan nasional dan jembatan ruas Singkuang-Natal-Sp Gambir juga ikut terdampak banjir. “Korban sampai dengan saat ini ada satu orang yang meninggal akibat tertimbun longsor di Kec. Muarasilongi.

Saat ini terdata 78 rumah hanyut (Kec. Linggabayu dan Batangnatal). Lalu pengungsi saat ini berada di 3 titik utama (Kec. Panyabungan, Siabu dan Natal),” imbuh mantan kepala Bappeda Sumur itu. “Masih dibutuhkan logistik, peralatan dan alat berat lainnya di lokasi bencana. Dan bantuan dari warga masyarakat terus mengalir. Diprediksi hujan akan terus melanda Madina sebagaimana info dari BMKG Wilayah I dan terjadi sore hingga malam hari,” pungkasnya.

Titik Longsor di Madina Bisa Bertambah

Kepala BPBD Sumut, Riadil Akhir Lubis mengatakan, terdapat sebelas titik longsor yang kemungkinan dapat bertambah pada sejumlah wilayah di Kabupaten Madina. “Namun yang terparah hingga menyebabkan badan jalan tergerus adalah di daerah pinggiran sungai di sekitar Km 198+500. Sejauh ini berdasarkan pengamatan tim di lapangan, ada 11 titik longsor (tebing dan badan jalan) yang kemungkinan bisa bertambah,” katanya menjawab Sumut Pos, Jumat (9/11).

Kata dia, target utama darurat jalan saat ini adalah penanganan arus lalu lintas supaya tidak putus sama sekali. Untuk itu dilakukan koordinasi dengan Polres maupun Dinas Perhubungan setempat dalam pengaturan lalu lintas, terutama truk-truk angkutan berat agar diberi jalur alternatif agar tidak melewati lokasi yang amblas. “Atas kondisi yang terjadi di sana, bupati Madina melalui Surat Keputusan Nomor: 360/0946/K/2018 telah menetapkan status darurat mulai 8 November sampai 14 November mendatang,” katanya.

Riadil menyampaikan, kondisi banjir dan longsor di ruas Jembatan Merah-Ranjau Batu/Batas Sumbar dan banjir Ruas Singkuang-Natal-Sp Gambir, sejak pukul 13.30 WIB kemarin, lokasi amblas (Km 198+500/sebelum Kotanopan dari arah Penyabungan) sudag terbuka untuk kendaraan roda dua dan empat (kendaraan ringan) dengan sistem buka tutup. Sementara kondisi lapangan berlumpur dan terkadang kendaraan roda empat lewat dengan bantuan tenaga manusia.

“Itu karena lokasi dipinggir sungai dan bisa dikatakan beberapa meter hampir seluruh manfaat jalan tergerus air banjir sungai, dibuat relokasi setempat dengan menguruk sawah disebelahnya dengan diberi material base/sirtu,” katanya.

Pada Ruas Singkuang-Natal-Simpang Gambir, ketinggian air di Jembatan Sp. Gambir sudah mulai surut. Jembatan Sp Gambir sambung dia, dalam kondisi baik walaupun nantinya tetap akan dilakukan pengecekan terhadap abutmen dan lainnya. “Lokasi di sekitar Singkuang/Sungai Muara Batang Gadis, kembali naik sejak kemarin sore karena hujan terus mulai sore hingga malam,” ungkapnya.

Begitupun kondisi jalan provinsi ditemukan 30 titik longsor dan sampai saat ini tinggal tiga titik lagi yang belum terbuka. Beberapa meubelair sekolah juga rusak berat diterjang air (SMAN 3 Panyabungan dan SMA Plus), serta jalan nasional dan jembatan ruas Singkuang-Natal-Sp Gambir juga ikut terdampak banjir. “Korban sampai dengan saat ini ada satu orang yang meninggal akibat tertimbun longsor di Kec. Muarasilongi.

Saat ini terdata 78 rumah hanyut (Kec. Linggabayu dan Batangnatal). Lalu pengungsi saat ini berada di 3 titik utama (Kec. Panyabungan, Siabu dan Natal),” imbuh mantan kepala Bappeda Sumur itu. “Masih dibutuhkan logistik, peralatan dan alat berat lainnya di lokasi bencana. Dan bantuan dari warga masyarakat terus mengalir. Diprediksi hujan akan terus melanda Madina sebagaimana info dari BMKG Wilayah I dan terjadi sore hingga malam hari,” pungkasnya.

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/