MEDAN, SUMUTPOS.CO – Kebun Binatang Medan atau Medan Zoo yang dikelola Pemko Medan melalui salah satu BUMD miliknya, yakni PUD Pembangunan Kota Medan, diketahui mengalami krisis finansial. Alhasil, Medan Zoo kian tak terurus yang dapat dibuktikan dengan matinya 3 ekor harimau koleksinya dalam kurun waktu November – Desember 2023.
Medan Zoo juga diketahui memiliki utang untuk keperluan pakan satwa. Tak sampai disitu, pegawai PUD Pembangunan juga diketahui tidak digaji sejak Agustus 2023.
Wali Kota Medan, Bobby Nasution pun merespons hal tersebut. Bobby mengatakan, dari 5 unit usaha yang dikelola PUD Pembangunan Medan, terdapat 1 unit usaha yang profit dan dapat membantu keberlangsungan Medan Zoo. Unit usaha itu pun diminta untuk membantu pakan satwa Medan Zoo dan gaji para pegawai PUD Pembangunan Medan.
“Kita kemarin itukan Medan Zoo dibawah BUMD PUD Pembangunan, dia yang bukan hanya membawahi Medan Zoo, tapi beberapa unit usaha lain. Kita lihat memang dari unit usahanya, saat ini hanya satu unit usaha profitnya bisa menutupi kegiatan usaha yang lain. Ini yang kita sampaikan, dari profit itu ditambahkan yang pertama adalah untuk satwa disitu dan para pegawai Medan Zoo,” ucap Bobby Nasution, Rabu (10/1/2024) malam.
Sementara, kata Bobby, jika ingin memberikan suntikan dana dari APBD Kota Medan ke Medan Zoo, mala langkah tersebut harus seizin DPRD Kota Medan terlebih dahulu.
Oleh sebab itu, dirinya mendorong PUD Pembangunan Kota Medan maupun manajemen Medan Zoo agar segera melakukan kerjasama dengan pihak ketiga untuk menyokong pendanaan.
“Dari Pemko (Medan), pastinya kalau kita bilang suntikan dana dari pemko itu kan, berarti harus penambahan penyertaan modal kembali, izin dari DPRD dan segala macam, karena itu sebenarnya opsi itu yang belum ada. Opsi yang saya sampaikan ke BUMD membangun kerjasama,” ujarnya.
Saat disinggung apakah ada opsi untuk relokasi satwa hingga penutupan Medan Zoo melihat kondisi saat ini, Bobby menjelaskan pihaknya sudah memiliki beberapa pilihan. Untuk itu, pihaknya akan mempertimbangkan pilihan yang paling tepat.
“Opsi-opsi pasti ada, beberapa opsi kita buat tentunya tadi harus melihat segala aspek. Opsi dibuka, ditutup, kita opsi relokasi, pastinya opsi-opsi yang sudah ada sudah kita list, nanti opsi yang paling tepat itu yang kita pilih,” katanya.
Saat ini, kata Bobby, Pemko Medan tengah melakukan perbaikan Medan Zoo secara terorganisir. Terkhusus, satwa yang saat ini kondisinya memprihatinkan.
“Kita perhatiannya melalui BUMD kita, kita sudah sampaikan juga beberapa aspek tentang Medan Zoo baik tentang hewannya dan satwa yang ada di dalam dan Medan Zoo secara keseluruhan. Ini step-stepnya mudah-mudahan, terus kita jalani langkah-langkahnya, terus lakukan Medan Zoo ini kita perbaiki secara terorganisir, yang pasti tujuannya satwa nya dulu,” pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan, BKSDA menyebutkan bahwa pengelolaan konservasi di Medan Zoo tidak memenuhi standar. Ternyata, polemik di Medan Zoo tak hanya itu, terungkap bahwa Perusahaan Daerah milik Pemko Medan itu juga berhutang pakan hewan hingga pegawainya tak digaji.
Polemik itu diungkap Manajer Medan Zoo Pernius Harefa. Ia mengaku saat ini Medan Zoo sudah berhutang pakan hewan pada vendor mulai Agustus hingga November 2023. Pihaknya terpaksa berhutang karena tak sanggup membayar pakan hewan.
“Karena nggak sanggup bayar pengadaan pakan satwa,” kata Pernius Harefa, Selasa (9/1) lalu.
Bukan hanya itu, ia juga mengaku bahwa pegawai Medan Zoo belum menerima gaji beberapa bulan terakhir. Mulai Agustus 2023 hingga saat ini, gaji pegawai Medan Zoo diketahui telah menunggak pembayarannya.
“Mulai Agustus hingga saat ini (gaji pegawai tidak dibayarkan), disebabkan minimnya pengunjung. Sementara sumber pendapatan Medan Zoo berasal dari tiket pengunjung (tidak ada bantuan dari Pemkot Medan),” pungkasnya.
(map/ram)