28 C
Medan
Friday, May 17, 2024

Target Investasi Rp50 Triliun, HPN 2023 di Sumut Beri Dampak Positif

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Puncak peringatan Hari Pers Nasional (HPN) 2023 di Sumatera Utara (Sumut) berjalan sukses. Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprovsu) menilai, ada potensi investasi yang akan dilirik Penanam Modal Dalam Negeri (PMDN) dan Penanam Modal Asing (PMA) mencapai Rp50 triliun pada tahun ini.

KEPALA Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Sumut, Faisal Arif Nasution mengatakan, kehadiran para duta besar (Dubes) negara-negara sahabat mengikuti rangkaian HPN, memberi dampak positif bagi investasi di Sumut. “Kita menargetkan investasi di tahun 2023 sebesar Rp50 triliun untuk PMDN dan PMA. Ini suatu target cukup berat,” kata Faisal kepada wartawan, Jumat (10/2).

Faisal mengungkapkan, pada tahun 2022 lalu, Pemprovsu menargetkan Rp47,8 triliun. Namun, yang tercapai 85 persen dari realisasi investasi PMA dan PMDN. Bila dibandingkan tahun 2021 dari target sebesar Rp42,3 triliun, nilai investasi hanya terpenuhi 63,73 persen atau sekitar Rp26,9 triliun. “Artinya, iklim investasi di 2022 itu sudah cukup baik, bila dibandingkan 2021,” jelasnya.

Lebih lanjut dijelaskannya, ada tiga sumber yang bisa menarik para investor untuk berinvestasi di Sumut, yakni Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sei Mangkei, PT Kawasan Indutri Medan (KIM), dan Badan Pelaksana Otorita Danau Toba (BPODT). “Kemarin pada forum rangkaian HPN, kita menjelaskan tiga sumber peluang investasi tersebut kepada mereka, seperti KEK Sei Mangkei, PT KIM Medan, karena di sana saham Pemprov Sumut 30 persen dan ketiga adalah ,BPODT mereka punya lahan 300 Ha,” ungkapnya.

Setelah mendapatkan penjelasan, kata Faisal, para Dubes baru mengetahui tentang tiga sumber investasi tersebut, ternyata hal tersebut menjadi peluang investasi yan menarik. Sehingga para Dubes bisa menyampaikan kepada para investor di negara mereka masing-masing, setelah kembali ke negaranya. “Setelah kita jelaskan, mereka baru tahu bahwa KEK Sei Mangkei adalah proyek strategis nasional. Begitu juga Danau Toba, menjadi proyek super prioritasnya nasional, dan setelah kami berdiskusi mereka ingin menjadwalkan kembali ke Sumut untuk mengunjungi KEK Sei Mangkei dan Danau Toba,” ungkapnya.

Faisal juga menjelaskan, nilai investasi PMA saat ini di Sumut tertinggi pertama dari Singapore, Malaysia dan ketiga Belanda. Faisal berharap dengan adanya forum internasional di momen HPN ini, negara yang belum mengetahui apa yang dimiliki Sumut sebagai sumber-sumber peluang investasi bisa tersampaikan. “Jadi memang kalau kita lihat realisasi investasi di Sumut, yang masih paling tinggi itu Singapore, Malaysia dan Belanda. Dengan adanya forum internasional di HPN ini kita juga menginformasikan kepada Rusia, Rumania, Azerbaijan, dan Maroko, untuk berinvestasi di Sumut. Kalau Belanda terus berinvestasi, mereka mengundang kita untuk hal yang sama di Belanda,” ujarnya.

Disampaikan juga, untuk mendukung iklim investasi di Sumut, Pemprov di tahun 2023 ini sedang menggagas Peraturan Daerah (Perda) terkait dengan insentif daerah dan kemudahan berinvestasi di Sumut. Diharapkan ini menjadi karpet merah bagi para investor. “HPN ini luar biasa bagi kami (Pemprovsu) untuk bisa meyampaikan pesan bahwa iklim investasi di Indonesia itu sudah cukup baik. Apalagi kita ketahui untuk sektor perizinan kita telah melalui sistem Online Single Submission (OSS), sangat mudah dan gampang,” katanya.

Faisal juga mengucapkan terima kasih kepada rekan-rekan media atas suksesnya acara HPN, yang tidak tidak terlepas dari peran serta dan dukungan dari seluruh insan pers yang hadir. “Bapak Gubernur mengucapkan terima kasih kepada rekan-rekan media khususnya rekan-rekan di lingkungan Pemprov dan secara umum seluruh insan pers yang hadir di Sumut ini, rangkaian demi rangkaian telah kita dilaksanakan hingga sampai di hari puncak HPN 2023 yang dilaksanakan di Sumut ini,” jelas Faisal, yang juga Ketua III Panitia Daerah HPN 2023.

Pemprov Sumut berharap mendapatakan input dari rekan-rekan sekalian, apa yang bisa kita tindaklanjuti kehari berikutnya. Sehingga ini menjadi catatan pihaknya untuk membangun kerja sama. “Terima kasih atas dukungan bapak/ibu semoga kesuksesan ini adalah kesuksesan bapak/ ibu dan kesuksesan kita bersama,” ujar Faisal, yang juga Ketua III Panitia Daerah HPN.

Sebelumnya, pada Seminar Internasional Sektor Perdagangan, Pariwisata dan Investasi di Sumut yang digelar di Hotel Adimulia Medan, Rabu (8/2) lalu, Sekretaris Daerah Provinsi Sumatera Utara (Sekdaprovsu) Arief S Trinugroho menyampaikan, kondisi Sumatera Utara di tengah situasi pandemi Covid-19 semakin terkendali, mengalami peningkatan dalam berbagai aspek. Hal ini menjadi catatan penting guna menaikkan nilai investasi di masa mendatang.

“Hal ini memberikan dampak yang positif sehingga dapat mendorong pemulihan kondisi ekonomi Sumatera Utara dengan pertumbuhan sebesar 4,73 pers pada tahun 2022, lebih baik dibandingkan tahun sebelumnya yang tercatat sebesar 2,61%,” kata Arief S Trinugroho yang mewakili Gubsu Edy Rahmayadi pada seminar yang menjadi bagian dari rangkaian kegiatan HPN 2023 itu.

Sesuai dengan topik pembahsan seminar, Sekda menyampaikan tiga sektor yakni perdagangan, pariwisata dan investasi yang mengalami peningkatan. Sebagaimana neraca perdagangan luar negeri Provinsi Sumut mengalami perkembangan yang fluktuatif, dalam beberapa tahun terakir, namun masih berkisar di atas US$ 3 miliar. “Secara keseluruhan, pada tahun 2022 neraca perdagangan luar negeri Sumatera Utara mencatatkan surplus US$ 6,91 miliar, meningkat US$ 0,15 miliar dibandingkan pada tahun 2021 dengan nilai surplus sebesar US$ 6,76 miliar,” ujarnya.

Pada sektor pariwisata, lanjut Sekda, jumlah wisatawan mancanegara yang berkunjung ke provinsi ini sampai Agustus 2022 telah tercatat sebanyak 27.336 wisman atau mengalami peningkatan yang sangat signifikan, yaitu lebih dari 100 kali lipat jika dibandingkan tahun sebelumnya, yang tercatat hanya 230 orang. Hal ini mengindikasikan bahwa sektor pariwisata telah kembali bangkit.

Sementara pada sektor investasi, realisasi penanaman modal di Provinsi Sumut tahun 2022 secara keseluruhan tercatat senilai Rp41,676 triliun. Kondisi ini mencapai 114%, yang artinya melebihi target yang ditetapkan pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) untuk tahun 2022 sebesar Rp36,60 triliun. “Dari kondisi tersebut, 55% atau senilai Rp22,78 triliun berasal dari penanaman modal dalam negeri (PMDN) dan 45% atau senilai Rp18,88 triliun berasal dari penanaman modal asing (PMA),” jelasnya.

Sedangkan dari sisi serapan tenaga kerja, kata Sekda, pada tahun 2022 tercatat sudah menyerap sebesar 32.384 jiwa, dimana 79% nya diserap dari realisasi PMDN dan sisanya sebesar 21% dari realisasi PMA. “Jika dilihat perkembangan realisasi penanaman modal dari sisi investasi PMDN, sektor transportasi, gudang dan telekomunikasi merupakan sektor tertinggi sebagai penopang realisasi investasi PMDN dengan nilai Rp7,62 triliun atau sebesar 33,48% dari total realisasi PMDN. Sementara untuk investasi PMA, sektor pertambangan merupakan sektor tertinggi dengan realisasi sebesar Rp8,06 triliun atau 42,69% dari total realisasi PMA pada tahun 2022,” sebutnya.

Selain itu, kata Sekda, Sumut juga sudah siap memberikan dukungan berupa insentif dan kemudahan kepada para investor, yang saat ini sedang dibahas di DPRD dalam rangka penyesuaian kebijakan pemberian insentif dan kemudahan dimaksud, agar lebih memberikan keleluasaan kepada para calon investor. “Dari kegiatan ini, kami juga mengundang seluruh delegasi konsulat asing maupun konsulat kehormatan yang ada di Indonesia dan Medan khususnya, untuk berinvestasi, dan membangun kerjasama yang lebih intens terhadap semua kemungkinan yang bisa kita kerjasamakan” pungkasnya. (gus/adz)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Puncak peringatan Hari Pers Nasional (HPN) 2023 di Sumatera Utara (Sumut) berjalan sukses. Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprovsu) menilai, ada potensi investasi yang akan dilirik Penanam Modal Dalam Negeri (PMDN) dan Penanam Modal Asing (PMA) mencapai Rp50 triliun pada tahun ini.

KEPALA Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Sumut, Faisal Arif Nasution mengatakan, kehadiran para duta besar (Dubes) negara-negara sahabat mengikuti rangkaian HPN, memberi dampak positif bagi investasi di Sumut. “Kita menargetkan investasi di tahun 2023 sebesar Rp50 triliun untuk PMDN dan PMA. Ini suatu target cukup berat,” kata Faisal kepada wartawan, Jumat (10/2).

Faisal mengungkapkan, pada tahun 2022 lalu, Pemprovsu menargetkan Rp47,8 triliun. Namun, yang tercapai 85 persen dari realisasi investasi PMA dan PMDN. Bila dibandingkan tahun 2021 dari target sebesar Rp42,3 triliun, nilai investasi hanya terpenuhi 63,73 persen atau sekitar Rp26,9 triliun. “Artinya, iklim investasi di 2022 itu sudah cukup baik, bila dibandingkan 2021,” jelasnya.

Lebih lanjut dijelaskannya, ada tiga sumber yang bisa menarik para investor untuk berinvestasi di Sumut, yakni Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sei Mangkei, PT Kawasan Indutri Medan (KIM), dan Badan Pelaksana Otorita Danau Toba (BPODT). “Kemarin pada forum rangkaian HPN, kita menjelaskan tiga sumber peluang investasi tersebut kepada mereka, seperti KEK Sei Mangkei, PT KIM Medan, karena di sana saham Pemprov Sumut 30 persen dan ketiga adalah ,BPODT mereka punya lahan 300 Ha,” ungkapnya.

Setelah mendapatkan penjelasan, kata Faisal, para Dubes baru mengetahui tentang tiga sumber investasi tersebut, ternyata hal tersebut menjadi peluang investasi yan menarik. Sehingga para Dubes bisa menyampaikan kepada para investor di negara mereka masing-masing, setelah kembali ke negaranya. “Setelah kita jelaskan, mereka baru tahu bahwa KEK Sei Mangkei adalah proyek strategis nasional. Begitu juga Danau Toba, menjadi proyek super prioritasnya nasional, dan setelah kami berdiskusi mereka ingin menjadwalkan kembali ke Sumut untuk mengunjungi KEK Sei Mangkei dan Danau Toba,” ungkapnya.

Faisal juga menjelaskan, nilai investasi PMA saat ini di Sumut tertinggi pertama dari Singapore, Malaysia dan ketiga Belanda. Faisal berharap dengan adanya forum internasional di momen HPN ini, negara yang belum mengetahui apa yang dimiliki Sumut sebagai sumber-sumber peluang investasi bisa tersampaikan. “Jadi memang kalau kita lihat realisasi investasi di Sumut, yang masih paling tinggi itu Singapore, Malaysia dan Belanda. Dengan adanya forum internasional di HPN ini kita juga menginformasikan kepada Rusia, Rumania, Azerbaijan, dan Maroko, untuk berinvestasi di Sumut. Kalau Belanda terus berinvestasi, mereka mengundang kita untuk hal yang sama di Belanda,” ujarnya.

Disampaikan juga, untuk mendukung iklim investasi di Sumut, Pemprov di tahun 2023 ini sedang menggagas Peraturan Daerah (Perda) terkait dengan insentif daerah dan kemudahan berinvestasi di Sumut. Diharapkan ini menjadi karpet merah bagi para investor. “HPN ini luar biasa bagi kami (Pemprovsu) untuk bisa meyampaikan pesan bahwa iklim investasi di Indonesia itu sudah cukup baik. Apalagi kita ketahui untuk sektor perizinan kita telah melalui sistem Online Single Submission (OSS), sangat mudah dan gampang,” katanya.

Faisal juga mengucapkan terima kasih kepada rekan-rekan media atas suksesnya acara HPN, yang tidak tidak terlepas dari peran serta dan dukungan dari seluruh insan pers yang hadir. “Bapak Gubernur mengucapkan terima kasih kepada rekan-rekan media khususnya rekan-rekan di lingkungan Pemprov dan secara umum seluruh insan pers yang hadir di Sumut ini, rangkaian demi rangkaian telah kita dilaksanakan hingga sampai di hari puncak HPN 2023 yang dilaksanakan di Sumut ini,” jelas Faisal, yang juga Ketua III Panitia Daerah HPN 2023.

Pemprov Sumut berharap mendapatakan input dari rekan-rekan sekalian, apa yang bisa kita tindaklanjuti kehari berikutnya. Sehingga ini menjadi catatan pihaknya untuk membangun kerja sama. “Terima kasih atas dukungan bapak/ibu semoga kesuksesan ini adalah kesuksesan bapak/ ibu dan kesuksesan kita bersama,” ujar Faisal, yang juga Ketua III Panitia Daerah HPN.

Sebelumnya, pada Seminar Internasional Sektor Perdagangan, Pariwisata dan Investasi di Sumut yang digelar di Hotel Adimulia Medan, Rabu (8/2) lalu, Sekretaris Daerah Provinsi Sumatera Utara (Sekdaprovsu) Arief S Trinugroho menyampaikan, kondisi Sumatera Utara di tengah situasi pandemi Covid-19 semakin terkendali, mengalami peningkatan dalam berbagai aspek. Hal ini menjadi catatan penting guna menaikkan nilai investasi di masa mendatang.

“Hal ini memberikan dampak yang positif sehingga dapat mendorong pemulihan kondisi ekonomi Sumatera Utara dengan pertumbuhan sebesar 4,73 pers pada tahun 2022, lebih baik dibandingkan tahun sebelumnya yang tercatat sebesar 2,61%,” kata Arief S Trinugroho yang mewakili Gubsu Edy Rahmayadi pada seminar yang menjadi bagian dari rangkaian kegiatan HPN 2023 itu.

Sesuai dengan topik pembahsan seminar, Sekda menyampaikan tiga sektor yakni perdagangan, pariwisata dan investasi yang mengalami peningkatan. Sebagaimana neraca perdagangan luar negeri Provinsi Sumut mengalami perkembangan yang fluktuatif, dalam beberapa tahun terakir, namun masih berkisar di atas US$ 3 miliar. “Secara keseluruhan, pada tahun 2022 neraca perdagangan luar negeri Sumatera Utara mencatatkan surplus US$ 6,91 miliar, meningkat US$ 0,15 miliar dibandingkan pada tahun 2021 dengan nilai surplus sebesar US$ 6,76 miliar,” ujarnya.

Pada sektor pariwisata, lanjut Sekda, jumlah wisatawan mancanegara yang berkunjung ke provinsi ini sampai Agustus 2022 telah tercatat sebanyak 27.336 wisman atau mengalami peningkatan yang sangat signifikan, yaitu lebih dari 100 kali lipat jika dibandingkan tahun sebelumnya, yang tercatat hanya 230 orang. Hal ini mengindikasikan bahwa sektor pariwisata telah kembali bangkit.

Sementara pada sektor investasi, realisasi penanaman modal di Provinsi Sumut tahun 2022 secara keseluruhan tercatat senilai Rp41,676 triliun. Kondisi ini mencapai 114%, yang artinya melebihi target yang ditetapkan pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) untuk tahun 2022 sebesar Rp36,60 triliun. “Dari kondisi tersebut, 55% atau senilai Rp22,78 triliun berasal dari penanaman modal dalam negeri (PMDN) dan 45% atau senilai Rp18,88 triliun berasal dari penanaman modal asing (PMA),” jelasnya.

Sedangkan dari sisi serapan tenaga kerja, kata Sekda, pada tahun 2022 tercatat sudah menyerap sebesar 32.384 jiwa, dimana 79% nya diserap dari realisasi PMDN dan sisanya sebesar 21% dari realisasi PMA. “Jika dilihat perkembangan realisasi penanaman modal dari sisi investasi PMDN, sektor transportasi, gudang dan telekomunikasi merupakan sektor tertinggi sebagai penopang realisasi investasi PMDN dengan nilai Rp7,62 triliun atau sebesar 33,48% dari total realisasi PMDN. Sementara untuk investasi PMA, sektor pertambangan merupakan sektor tertinggi dengan realisasi sebesar Rp8,06 triliun atau 42,69% dari total realisasi PMA pada tahun 2022,” sebutnya.

Selain itu, kata Sekda, Sumut juga sudah siap memberikan dukungan berupa insentif dan kemudahan kepada para investor, yang saat ini sedang dibahas di DPRD dalam rangka penyesuaian kebijakan pemberian insentif dan kemudahan dimaksud, agar lebih memberikan keleluasaan kepada para calon investor. “Dari kegiatan ini, kami juga mengundang seluruh delegasi konsulat asing maupun konsulat kehormatan yang ada di Indonesia dan Medan khususnya, untuk berinvestasi, dan membangun kerjasama yang lebih intens terhadap semua kemungkinan yang bisa kita kerjasamakan” pungkasnya. (gus/adz)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/