Adelina Ebabu (31), wanita asal Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) tak kuasa lagi menahan siksaan dari majikannya. Dengan tubuh lemah dan penuh luka akibat penganiayaan, ia kabur dan diselamatkan warga Desa Durin Tonggal, Kecamatan Pancurbatu, Deliserdang, Kamis (9/8) KISAH pilu selama 8 bulan bekerja di Medan, tampaknya membuat Adelina trauma. Bahkan, dia terlihat linglung dan sulit diajak berkomunikasi ketika ditemukan warga. Bahkan warga harus membopongnya karena tak kuat lagi berjalan.
Kapolsek Pancurbatu, Kompol Faidir Chaniago dikonfirmasi mengatakan, saat ditemukan tampak tubuh Adelina penuh luka. “Di tubuh korban ada tanda kekerasan fisik. Di leher korban ada bekas tusukan berupa benda tajam,” ungkap Faidir kepada wartawan, Jumat (10/8).
Informasi dari korban, ungkap Faidir, ia sudah berada di Medan sejak delapan bulan lalu. Namun, Faidir belum bisa memastikan apakah itu benar atau tidak. “Kalau pengakuannya sudah kurang lebih delapan bulan, tapi saya belum bisa pastikan. Makanya saya pun tidak bisa memberikan keterangan lebih jauh,” paparnya.
Faidir juga tidak mau berspekulasi tentang siapa pelaku penganiaya tenaga kerja asal Kupang tersebut. Apalagi, Adelina belum bisa dimintai keterangan lebih jauh karena sulit diajak berbicara. “Masih linglung lah dia. Anggota pun susah berkomunikasi dengan korban. Informasinya, yang menyiksa istri dan anak majikan, tapi belum pasti juga,” papar Faidir.
Soal luka memar dan luka bekas tuskan benda tajam yang ada di badan korban, mantan Wakapolsek Medan Timur ini juga enggan memberi keterangan. Dia berdalih, korban saat ini masih dirawat di Puskesmas Pancurbatu. Pihaknya masih menunggu keterangan resmi dari dokter yang merawat Adelina. “Ya kalau kita lihat, banyak luka sayat benda tajam. Tapi tunggu hasil visum dari dokter. Saat ini korban sudah kita serahkan ke Puskesmas Pancurbatu saat ini sedang masa pemulihan,” katanya.
Lantas terkait alamat rumah majikannya, menurut Faidir, korban juga tidak mengetahui secara jelas alamatnya. “Dia tidak tahu alamat tempat dia disekap dan dianiaya. Kalau kami tahu di mana rumah majikannya itu, sudah saya suruh anggota tangkap. Cuma korban nggak tahu, bagaimana mau ditangkap. Tunggulah nanti kalau sudah jelas kasusnya kita ekspos,” pungkas Faidir. (dvs)