MEDAN, SUMUTPOS,CO – Menjelang akhir tahun, cuaca ekstrim cukup sering terjadi di Kota Medan, khususnya kondisi hujan deras yang disertai angin kencang. Untuk itu, setiap warga Kota Medan diminta untuk lebih waspada dan selalu menerapkan perilaku tanggap bencana agar dapat terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan.
Hal ini diungkapkan Anggota DPRD Kota Medan dari Fraksi Partai Golkar, M Afri Rizki Lubis SM M.IP saat menyelenggarakan Sosialisasi Produk Hukum Daerah Kota Medan No.2 Tahun 2018 Tentang Penanggulangan Bencana di Jalan Karya Tani, Gang Wonogiri, Lingkungan 8, Kelurahan Pangkalan Masyhur, Kecamatan Medan Johor, Sabtu (10/9/2022) sore.
Dikatakan Rizki, setiap kali turun hujan dengan intensitas tinggi, sejumlah wilayah di Kota Medan kerap kali tergenang air, termasuk di Kecamatan Medan Johor. Meskipun Lingkungan 8, Kelurahan Pangkalan Masyhur relatif aman dari banjir, namun warga tetap diminta waspada dan tidak menyepelekan kemungkinan terjadinya bencana.
“Perilaku tanggap bencana bisa dimulai dari menjaga fungsi drainase dengan tidak membuang sampah ke parit. Ini sederhana, tapi penting,” ucap Rizki dihadapan Perwakilan BPBD Medan, M. Yamin Daulay dan Lurah Pangkalan Masyhur Rivai Ramadhana Harahap.
Guna mengatasi masalah banjir tersebut, sambung Rizki, saat ini Pemko Medan dibawah kepemimpinan Bobby Nasution terus melakukan berbagai upaya, salah satunya dengan melakukan pembangunan dan normalisasi drainase di setiap wilayah di Kota Medan.
Saat ini, Pemko Medan bekerjasama dengan BWSS juga sedang berupaya untuk menormalisasi sungai-sungai yang ada di Kota Medan. Rizki pun mengajak warga untuk mendukung upaya ini dengan tidak membuang sampah ke sungai.
“Lalu untuk pohon-pohon di badan jalan yang dahannya sudah menjuntai, relatif tua dan berpotensi membahayakan warga, tolong segera laporkan ke kelurahan agar diteruskan ke Dinas Pertamanan untuk ditindaklanjuti,” ungkapnya.
Sementara itu, perwakilan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Medan, M Yamin Daulay, mengatakan kesiapan BPBD dalam membantu warga Kota Medan dalam menghadapi bencana yang bisa datang kapan saja, khususnya ketika cuaca ekstrim melanda.
“Namanya bencana tidak bisa kita pastikan kapan datangnya, kita hanya bisa memprediksi. Akhir tahun seperti ini, intensitas hujan cenderung meningkat disertai angin kencang. Ini tolong diwaspadai,” kata Yamin dihadapan ratusan warga yang hadir.
Dijelaskannya, ada empat golongan warga yang harus diutamakan saat proses evakuasi saat bencana datang. Diantaranya lansia, bayi/anak-anak, penyandang disabilitas, dan wanita hamil/menyusui.
“Kami juga terus memantau guna menentukan mana titik rawan dan mana titik aman. Ini sudah kita sampaikan ke setiap kecamatan dan kelurahan untuk disampaikan kepada warga. BPBD selalu siap untuk mengevakuasi dan memberikan pertolongan pertama bagi warga yang terkena bencana,” pungkasnya.(Map/han)