MEDAN, SUMUTPOS.CO – Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Sumatera Utara, Baharuddin Siagian menyampaikan pesan Gubernur Edy Rahmayadi untuk selalu bersikap jujur dan bekerja ikhlas di hadapan dua kelompok organisasi mahasiswa, yakni Himpunan Mahasiswa Al Washliyah (HIMMAH) dan Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Sumut.
“Jadilah pemuda yang kreatif, pemuda yang punya skill maupun untuk mengelola dirinya agar bermanfaat bagi dirinya sendiri dan orang lain, serta harus selalu bersikap jujur seperti kataPak Gubernur tadi sore,” katanya saat memberi sambutan sekaligus membuka kegiatan Pemberdayaan.
Organisasi Kepemudaan HIMMAH Sumut dan PMII Sumut, di Hotel Emerald Garden Medan, Rabu (9/10) malam.
Gubernur, kata dia, mencontohkan Finlandia sebagai negara yang bahagia karena seluruh rakyatnya bersikap jujur dan mentaati aturan. Sehingga dari ratusan penjara yang sebelumnya ada di negara tersebut, sekarang tinggal satu penjara saja dengan jumlah 20 tahanan didalamnya.
“Finlandia tidak punya sumber daya alam memadai, tidak punya sumber energi yang mumpuni, tapi dia hanya memiliki satu kata kunci yaitu kejujuran. Dengan kejujuran dia bisa menjadi negara yang paling bahagia di dunia ini. Semua dilakukan dengan kejujuran, semua dilakukan dengan ikhlas. Tadinya banyak penjara katakanlah dua puluh atau seratus, sekarang kata Pak Gubernur tinggal satu dan isinya cuma 20 orang,” paparnya.
Karenanya ia mengajak elemen pemuda dan mahasiswa di Sumut menerapkan apa yang dibuat negara tersebut. “Marilah kita bekerja dengan ikhlas, bekerja dengan jujur, mengelola negara bersama-sama, secara terbuka. Sehingga kita bisa mewujudkan Sumut bahagia dan bermartabat,” katanya.
Bahar juga berpesan dengan role model Finlandia itu menjadi semangat mahasiwa dibawah kelompok Cipayung tersebut untuk mengelola organisasi bisa lebih bermanfaat dan mandiri, bisa menciptakan kader-kader pemimpin Sumut dan bangsa ini di masa mendatang.
“Gubernur sangat konsern dengan pemuda. Karena pemuda merupakan agen perubahan. Saya mengharapkan dari kelompok Cipayung ini dapat membuat konsep pembangunan Sumut kedepan sebelum nantinya kita bertemu dengan pak gubernur. Kalau bisa kita hadirkan minimal 400 orang biar nanti beliau dialog kebangsaan. Dan kita harus bisa bekerja sama, saling bahu membahu untuk membangun Sumut supaya aman dan sejahtera. Kalau sudah aman dan sejahtera masyarakat kita, maka visi pak gubernur menjadikan Sumut aman, maju dan bermartabat akan semakin nyata,” paparnya.
Pangdam I/BB diwakili Asisten Teritorial, Parluhutan Marpaung pada kesempatan itu mengajak pemuda dan mahasiswa jangan terlena dengan Revolusi 4.0 saat ini. Menurutnya adat ketimuran bangsa ini seperti gotong-royong jangan sampai hilang meski kemajuan zaman terus berkembang pesat. “Indonesia ke depan ada ditangan kalian, para pemuda. Maju dan mundurnya bangsa ini adalah andil dari pemuda. Ingat, pemuda adalah bagian yang memerdekakan bangsa ini,” katanya.
Pihaknya juga mengingatkan, ancaman serius yang dihadapi Indonesia dewasa ini bukan lagi perang melainkan nonmiliter. Yakni yang lebih berbahaya lagi antara lain, perang ideologi, budaya, sosial ekonomi dan narkoba. “Narkoba misalnya sangat berbahaya bagi sendi-sendi kehidupan sosial masyarakat kita. Disinilah pentingnya peran pemuda menjadi penggerak perubahan agar ancaman tersebut tidak semakin merusak kondisi bangsa kita,” tegasnya.
Ketua Panitia Acara, yang juga Kepala Seksi Pemberdayaan Pemuda Disporasu, Budi Syahputra melaporkan bahwa kegiatan dihadiri 100 peserta yang terdiri dari 50 orang kader PMII dan 50 orang kader HIMMAH Sumut. Kegiatan berlangsung selama tiga hari mulai dari 10-12 Oktober 2019.
Ketua HIMMAH Sumut dan Ketua PMII Sumut, Abdul Razab Nasution dan Azlansyah Hasibuan sebelumnya mengapresiasi kegiatan yang diselenggarakan Disporasu. Mereka berharap kegiatan seperti ini rutin dilaksanakan karena banyak sekali manfaat yang diperoleh untuk peningkatan SDM sebagai pemuda dan mahasiswa. (prn/ila)