26.7 C
Medan
Sunday, May 5, 2024

Berharap Generasi Tunanetra Bisa Memotivasi

Komunitas Teman Untuk Baik Rayakan Natal Bersama Yapentra

DIABADIKAN: Pengurus Komunitas Teman Untuk Baik diabadikan bersama anak-anak disabilitas yang berada di Yapentra Tanjung Morawa, baru-baru ini.  Dalam kegiatan itu, mereka melaksanakan peringatan Hari Disabilitas sekaligus menyambut perayaan Natal 2019. IST
DIABADIKAN: Pengurus Komunitas Teman Untuk Baik diabadikan bersama anak-anak disabilitas yang berada di Yapentra Tanjung Morawa, baru-baru ini. Dalam kegiatan itu, mereka melaksanakan peringatan Hari Disabilitas sekaligus menyambut perayaan Natal 2019. IST

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Komunitas Teman Untuk Baik merayakan Natal bersama anak-anak tunanetra di Yayasan Pendidikan Tunanetra di Tanjung Morawa, Deliserdang, baru-baru ini. Perayaan Natal sekaligus memeringati Hari Difabel Internasional yang bertepatan pada 3 Desember 2019.

Ratusan anak tunanetra yang hadir dalam perayaan bertemakan “Nyanyian Surgawi” tersebut menyambut kedatangan anak muda yang tergabung dalam Komunitas Teman Untuk Baik.

Ketua Komunitas Teman Untuk Baik, Omving, mengungkapkan kegiatan tersebut terlaksana karena kerinduan dari teman-teman enterpreuneur Kristen berbagi bersama anak-anak berkebutuhan khusus seperti Yapentra Tanjung Morawa. “Teman Untuk Baik ini adalah kumpulan pemuda-pemuda bekerja sebagai entrepreneur di Medan yang memiliki kerinduan untuk berbagi dengan anak-anak berkebutuhan khusus,” katanya.

Menurut dia, label untuk penyandang cacat di Indonesia berubah-ubah. Ada difabel, diferensia, penyandang cacat, berkebutuhan khusus, disabilitas, tetapi hanya berubah nama tetapi tidak mengubah nasib mereka. “Harapan kami melalui peringatan hari internasional penyandang cacat seperti ini dan Natal dapat membuka banyak orang untuk melihat bahwa anak-anak seperti di Yapentra ini tidak sekadar berkumpul dan dikasihani. Kami berharap ke depan akan lahir generasi tunanetra yang benar-benar bisa memberikan motivasi dan inspirasi,” katanya.

Pengurus Yapentra, Linda Hutagalung, mengungkapkan kebahagiaan kepada Komunitas Teman Untuk Baik yang mau berbagi kepada anak-anak tunanetra.

“Kita tentunya berterimakasih kepada pemuda-pemuda ini, mereka pemuda yang bekerja dalam kesibukan namun masih sempat untuk memikirkan dan berbagi kepada anak-anak di Yapentra ini, semoga para pemuda ini selalu dalam lindungan Tuhan, dan selamat Natal juga buat kita semuanya,” ucapnya. (rel/prn)

Komunitas Teman Untuk Baik Rayakan Natal Bersama Yapentra

DIABADIKAN: Pengurus Komunitas Teman Untuk Baik diabadikan bersama anak-anak disabilitas yang berada di Yapentra Tanjung Morawa, baru-baru ini.  Dalam kegiatan itu, mereka melaksanakan peringatan Hari Disabilitas sekaligus menyambut perayaan Natal 2019. IST
DIABADIKAN: Pengurus Komunitas Teman Untuk Baik diabadikan bersama anak-anak disabilitas yang berada di Yapentra Tanjung Morawa, baru-baru ini. Dalam kegiatan itu, mereka melaksanakan peringatan Hari Disabilitas sekaligus menyambut perayaan Natal 2019. IST

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Komunitas Teman Untuk Baik merayakan Natal bersama anak-anak tunanetra di Yayasan Pendidikan Tunanetra di Tanjung Morawa, Deliserdang, baru-baru ini. Perayaan Natal sekaligus memeringati Hari Difabel Internasional yang bertepatan pada 3 Desember 2019.

Ratusan anak tunanetra yang hadir dalam perayaan bertemakan “Nyanyian Surgawi” tersebut menyambut kedatangan anak muda yang tergabung dalam Komunitas Teman Untuk Baik.

Ketua Komunitas Teman Untuk Baik, Omving, mengungkapkan kegiatan tersebut terlaksana karena kerinduan dari teman-teman enterpreuneur Kristen berbagi bersama anak-anak berkebutuhan khusus seperti Yapentra Tanjung Morawa. “Teman Untuk Baik ini adalah kumpulan pemuda-pemuda bekerja sebagai entrepreneur di Medan yang memiliki kerinduan untuk berbagi dengan anak-anak berkebutuhan khusus,” katanya.

Menurut dia, label untuk penyandang cacat di Indonesia berubah-ubah. Ada difabel, diferensia, penyandang cacat, berkebutuhan khusus, disabilitas, tetapi hanya berubah nama tetapi tidak mengubah nasib mereka. “Harapan kami melalui peringatan hari internasional penyandang cacat seperti ini dan Natal dapat membuka banyak orang untuk melihat bahwa anak-anak seperti di Yapentra ini tidak sekadar berkumpul dan dikasihani. Kami berharap ke depan akan lahir generasi tunanetra yang benar-benar bisa memberikan motivasi dan inspirasi,” katanya.

Pengurus Yapentra, Linda Hutagalung, mengungkapkan kebahagiaan kepada Komunitas Teman Untuk Baik yang mau berbagi kepada anak-anak tunanetra.

“Kita tentunya berterimakasih kepada pemuda-pemuda ini, mereka pemuda yang bekerja dalam kesibukan namun masih sempat untuk memikirkan dan berbagi kepada anak-anak di Yapentra ini, semoga para pemuda ini selalu dalam lindungan Tuhan, dan selamat Natal juga buat kita semuanya,” ucapnya. (rel/prn)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/