25 C
Medan
Sunday, September 29, 2024

Kesetrum Kabel Blender

MEDAN-Bocah berusia 11 bulan Andika Pratama, warga Jalan Lorong Mulia, Dusun XI, Desa Saentis, Percut Sei Tuan, menghembuskan nafas terakhir dalam perjalan ke Rumah Sakit Haji Medan, setelah kesetrum listrik dari kabel blender di dapur rumahnya, Rabu (11/1) pagi sekitar pukul 07.00 WIB.

Keterangan yang dihimpun, pagi itu ibunya Marina sedang memblender cabai di dapur. Tanpa diketahuinya anaknya datang dan langsung memegang kabel. Spontan anaknya menangis menahan sakit. Marina pun panik dan langsung mencabut cok blander tersebut. Marina kemudian berteriak memanggil suaminya Kusmayadi (26).
Mendengar jeritan istirnya Kusmayadi  berlari ke dapur. Dia langsung menggendong Andika dan membawanya ke Klinik Suroso, yang tak jauh dari rumahnya.

Karena keterbatasan alat medis pihak klinik merujuk Andika ke RSU Haji Medan. Namun dalam perjalanan menuju RSU Haji Medan Andika menghembuskan nafas terakhir.

Kusmayadi saat dikonfirmasi di rumah duka mengatakan, anaknya itu memang sedang aktif-aktifnya.
“Apa saja dipagangnya karena rasa ingin tahunya,” ungkap Kusmayadi sedih.

Kusmayadi mengaku ikhlas dan menerima dengan lapang dada kejadian yang menimpanya.
Kanit Reskrim Polsekta Percut Sei Tuan AKP Faidir Chan mengaku belum memeriksa ibu korban karena masih berduka. Rencana polisi akan memanggil ibu korban hari ini. (gus)

MEDAN-Bocah berusia 11 bulan Andika Pratama, warga Jalan Lorong Mulia, Dusun XI, Desa Saentis, Percut Sei Tuan, menghembuskan nafas terakhir dalam perjalan ke Rumah Sakit Haji Medan, setelah kesetrum listrik dari kabel blender di dapur rumahnya, Rabu (11/1) pagi sekitar pukul 07.00 WIB.

Keterangan yang dihimpun, pagi itu ibunya Marina sedang memblender cabai di dapur. Tanpa diketahuinya anaknya datang dan langsung memegang kabel. Spontan anaknya menangis menahan sakit. Marina pun panik dan langsung mencabut cok blander tersebut. Marina kemudian berteriak memanggil suaminya Kusmayadi (26).
Mendengar jeritan istirnya Kusmayadi  berlari ke dapur. Dia langsung menggendong Andika dan membawanya ke Klinik Suroso, yang tak jauh dari rumahnya.

Karena keterbatasan alat medis pihak klinik merujuk Andika ke RSU Haji Medan. Namun dalam perjalanan menuju RSU Haji Medan Andika menghembuskan nafas terakhir.

Kusmayadi saat dikonfirmasi di rumah duka mengatakan, anaknya itu memang sedang aktif-aktifnya.
“Apa saja dipagangnya karena rasa ingin tahunya,” ungkap Kusmayadi sedih.

Kusmayadi mengaku ikhlas dan menerima dengan lapang dada kejadian yang menimpanya.
Kanit Reskrim Polsekta Percut Sei Tuan AKP Faidir Chan mengaku belum memeriksa ibu korban karena masih berduka. Rencana polisi akan memanggil ibu korban hari ini. (gus)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/