MEDAN-Dirut PD Pasar Kota Medan, Benny Sihotang akan melakukan penataan pedagang kali lima (PKL) di seputaran Pasar Petisah, Jalan Sei Rotan Medan, Kamis (12/1) hari ini.
“Jadi langkah utama yang akan kita lakukan adalah penataan pasar, bagaimana pasar kita buat nyaman dahulu. Untuk itu besok (hari ini) kita akan melakukan penataan di Pasar Petisah,” kata Benny, Rabu (11/1).
Dikatakannya, langkah penataan dilakukan bukan tanpa solusi, dimana sejumlah PKL yang akan ditata nantinya akan ditampung di lantai dua Pasar Petisah.
“Selama ini banyak pedagang di lantai dua meninggalkan lapaknya, untuk itu kita akan melakukan penataan kembali dengan mempersilakan pedagang kembali ke lantai dua,” cetusnya.
Diterangkannya, langkah tersebut diambilnya setelah berkonsultasi dengan pihak PT Gunung Karya Kencana Sejahtera (GKKS) di Pasar Petisah. “Yang jelas kita sudah bekonsultasi dan bekerjasama dengan PT GKKS,” ungkapnya.
Dalam penataan tersebut, tambahnya, sedikitnya ada 500 pedagang informal yang akan ditata ke lantai dua yang tempatnya sudah dipersiapkan seluas 3.000 m2.
“Di sana (lantai dua) sudah kita siapkan di hal dengan luas 3.000 meter. Penataan pasar juga tidak hanya akan dilakukan di Pasar Petisah, PD Pasar juga akan segera memfokuskan penataan di Pasar Sentral Jalan MT Haryono Medan sebagai langkah utama PD Pasar melakukan penataan di Pasar Petisah dan Pasar Sentral,” cetusnya.
Dijelaskannya, setelah melakukan penataan pihaknya juga akan segara menggenjot sektor bisnis di sejumlah pasar di Medan. “Lebih awal kita lakukan penataan kemudian pada semester dua nanti kita akan menggenjot sektor bisnisnya,” jelasnya.
Sejumlah PKL yang ditemui wartawan koran ini di Pasar Petisah menjelaskan, kalau penataan tersebut harus benar-benar menjadi solusi kepada pedagang. Yang ditakutkan pedagang setelah dipindahkan ke lantai 2 akan semakin sulit untuk berdagang.
“Jangan setelah dipindahkan jualan kami tidak laku, PD Pasar harus mencari solusi terhadap kami pedagang. Kami tidak mau dengan berjualan di dalam gedung retribusi makin tinggi,” jelas Boru Sembiring, seorang pedagang buah.
Menurutnya, untuk fasilitas yang disediakan oleh PD Pasar juga harus diperhatikan.
“Jangan nanti kami sudah pindah fasilitas malah tidak ada, seperti tempat pembuangan sampah sehingga sampah menumpuk di dalam gedung itu. Macam mana pembeli mau datang,” bebernya.
Pedagang lainnya, Asmita yang berjualan sayuran meminta kepada PD Pasar agar para PKL tidak memindahkan para pedagang ke dalam gedung. Karena dikhawatirkan para pembeli tidak akan mau masuk ke dalam untuk membeli dagangan mereka. “Nanti kalau kami dipindahkan pembeli tidak mau membeli dagangan kami. Mau makan apa kami kalau tak ada pembali,” cetusnya. (adl)