Dahlan Iskan Terima Tongkat ‘Tunggal Panaluan’
MEDAN- Bandara Silangit di Tapanuli Utara, kemarin resmi diserahkan pada PT Angkasa Pura (AP) II. Bandara ini sebelumnya dikelola oleh Kementerian Perhubungan (Kemenhub). Menteri BUMN Dahlan Iskan, Dirjen Perhubungan Udara Hery Bhakti S Gumay dan TB Silalahi turut hadir dalam meresmikan tersebut.
Kepala Humas Kementerian BUMN Faisal Halimi mengatakan bahwa Dahlan mengaku lega setelah menyerahan operasional bandara Silangit pada AP II. Kedepan, Bandara Silangit akan membuat akses ke kawasan Danau Toba bisa ditempuh melalui jalur udara sehingga bisa mempersingkat waktu.
“Kenapa saat memimpin PLN beliau (Dahlan) menyampaikan usul agar Silangit ini dikembangkan? Karena saat menjadi Dirut PLN pak Dahlan keliling seluruh Indonesia. Nah, Pak Dahlan melihat bahwa daerah ini adalah daerah yang punya potensial luar biasa tapi termasuk terbelakang,” ujar Faisal yang juga hadir dalam peresmian Bandara Silangit, kemarin.
Hery Bhakti berharap Bandara Silangit lebih baik lagi. “Ke depan diharapkan AP II dapat mengembangkan runway sehingga bisa didarati Boeing 737 seri terbaru NG 800,” urai Faisal menirukan apa yang dikatakan Hery.
TB Silalahi juga turut senang dengan penyerahan operasional Bandara Silangit. Dia berharap, bandara ini dapat segera berkembang agar pertumbuhan ekonomi di Tapanuli Utara semakin meningkat.
Terlebih, posisi bandara ini penting sebagai pintu masuk wisatawan ke Tapanuli Utara yang akan berdampak bagi meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar. Dia juga menyinggung terkait pengalihan operasional Bandara Silangit. Ia menjelaskan, secara historis, Bandara Silangit merupakan salah satu bandara tertua di Indonesia.”Saya saksi hidup Lapangan Terbang Silangit ini adalah salah satu yang tertua di Indonesia. Akan tetapi menjadi lapangan terbang yang terlambat dibangun di Indonesia. Kenapa saya sebut tertua? Pada saat perang dunia ke-II, tentara sekutu mengebom lapangan terbang Polonia. Sehingga tentara Jepang memindahkan pesawat-pesawatnya ke sini (Silangit, Red). Walaupun saat itu bandara ini masih rumput,” imbuh TB Silalahi.
Setelah Jepang menyerah kepada sekutu, lanjut TB Silalahi, Presiden Indonesia Seokarno, sudah tiga kali ke Silangit. “Saya waktu itu masih SD di Balige. Saya datang ke Silangit waktu itu berjalan kaki selama empat jam sambil membawa nasi dan ikan asin hanya untuk menyaksikan Soekarno,” katanya.
Untuk itu, TB Silalahi berharap, Dahlan Iskan selaku Menteri BUMN dan pihak PT Angkasa Pura II selaku pelaksana pengelola operasional Bandara Silangit dapat secepatnya mewujudkan Bandara Silangit menjadi Bandara Internasional.
Kemarin, Dahlan juga menerima tongkat replika “Tunggal Panaluan” dari tokoh adat Batak di Taput. Selain menerima tongkat tersebut, Dahlan juga dipakaikan seperangkat pakaian adat Batak.
Pemberian tongkat tersebut, oleh tokoh adat Batak di Tapanuli Utara, bertujuan sebagai simbol kepercayaan dari tokoh adat Batak di daerah itu kepada Dahlan Iskan, untuk menjadi seorang pemimpin yang arif dan bijaksana. “Pemberian seperangkat pakaian adat Batak ini adalah sebagai simbol kepercayaan dan doa agar Pak Dahlan Iskan tetap diberkati Tuhan dan dapat memimpin secara arif dan bijaksana,” ujar Ompu Garuda.
Usai menerima tongkat tersebut, Dahlan Iskan menyampaikan terima kasih kepada tokoh adat Batak di Tapanuli Utara. “Saya sendiri tidak dapat seperangkat pakaian adat Batak itu hari ini (kemarin),” timpal TB Silalahi.
Jalan Silangit-Parapat jadi Proritas 2014
Sementara itu, Kepala Badan Perencanaan Daerah Sumatera Utara Riadhil Akhir mengatakan perbaikan jalan dari Silangit ke Parapat akan menjadi prioritas pemrintah. “Sudah saatnya para penduduk disekitaran Bandara Silangit mempersiapkan diri untuk pembangunan daerahnya,” katanya kemarin.
Ditambahkan Riadhil, dengan serah terima tersebut, tentu saja pertumbuhan ekonomi di sekitar daerah tersebut menjadi lebih baik. “Jalan itu sudah masuk dalam peta ruas jalan yang akan diperbaiki oleh pemerintah pusat tahun 2014. Jarak dari Silangit menuju Parapat dapat ditempuh dengan satu setengah jam perjalanan, memang kondisi jalan saat ini masih perlu ditingkatkan dengan mempertimbangkan kesiapan dana dari APBN juga”, ungkap.
Sementara Anggota DPR RI Jonny Buyung Saragih mengungkapkan pujian terhadap TB Silalahi. Pasalnya, kemajuan Bandara Silangit tidak bisa dilepaskand ari sosok mantan Menpan tersebut. “Martua (bersyukur) kita memiliki pak TB Silalahi yang selalu tidak berhenti berbuat untuk bona pasogit,” katanya kemarin.
Menurut Jhony, jika tak ada lobi-lobui TB Sillahi, Bandara Silangit tak akan mendapat proritas seperti sekarang. “Tentunya ke depan Angkasa Pura akan lebih proaktif memikirkan bagaimana agar Bandara Silangit bisa mencapai tujuan yaitu bandara internasional. Kepada para perusahaan penerbangan dan juga kepada agen parawisata, saya mengharapkan semua pihak mendukung berhasilnya cita cita ini demi kemajuan dan kesejahteraan rakyat Sumut. Misalnya jika mau ke bona pasogit agar naik pesawat yang langsung ke Silangit dari Jakarta, Batam, Penang, an sebagainya” pungkas Jhonny Burung Saragih. (chi/jpnn/hsl/smg/mag-5)