32 C
Medan
Wednesday, June 26, 2024

Belajar Bakal Diterangi Teplok

MEDAN-Pemadaman listrik hingga kini masih terjadi. Hal ini memicu kekhawatiran tenaga pendidik. Pasalnya, pemadaman listrik bisa mengganggu proses belajar di malam hari bagi siswa peserta Ujian Nasional (UN) Tahun 2013, yakni siswa Sekolah Dasar (SD) sampai SLTA
UN ini akan berlangsung 15 April hingga 8 Mei ini.

foto:aminur rasyid/sumut pos
foto:aminur rasyid/sumut pos

Ketua Panitia UN Sumut Yusri mengatakan, UN sebentar lagi dilaksanakan. Untuk itu Perusahaan Listrik Negara (PLN) dapat mendukung mensukseskan UN dengan tidak melakukan pemadaman listrik di saat siswa menghadapi UN. “Sudah tidak zamannya lagi belajar diterangi lampu teplok. Kasihan siswa bisa terganggu jam belajar malamnya untuk persiapan menghadapi UN. Sekarang setiap malam ada pemadaman listrik,” ujar Yusri, Kamis (11/4).

Menurutnya, saat ini merupakan masa genting bagi siswa yang akan menghadapi UN. Sebab, siswa menggunakan waktunya di malam hari untuk belajar sebaik mungkin agar bisa menghadapi UN dengan baik. Nyatanya, pemadaman lampu terus terjadi sehingga membuat siswa tidak konsentrasi belajar karena hanya ditemani cahaya lampu teplok, bahkan sinar lilin. “PLN sebagai perusahaan milik negara dapat mendukung program pemerintah dan bukan sebaliknya. Seharusnya PLN sudah tidak melakukan pemadaman. Terutama pada saat pelaksanaan UN, terlebih pada saat pemindaian lembar jawaban komputer (LJK) di Unimed,” harapnya.

Sedangkan Ketua Panitia Pengawas UN Sumatera Utara Khairil Anshari Ketua mengecam pemadaman yang dilakukan PLN belakangan ini. “Tolonglah, ini kan program nasional, jadi perusahan milik negara harus memberikan dukungan kepada anak-anak kita yang akan menghadapi UN,” keluhnya.

Saat UN soal Bahasa Inggris nantinya, lanjut dia, harus menggunakan listrik karena akan mendengarkan sebuah rekaman. Bila terjadi mati listrik, ujian Bahasa Inggris bakal terganggu. “Apakah PLN mau bertanggung jawab jika siswa mendapatkan nilai yang tidak mencukupi untuk standart kelulusan?” katanya.

Sementara itu, sebuah gelaran acara di Universitas Islam Negeri (IAIN) Sumut sempat terganggu selama 30 menit akibat pemadaman listrik, Kamis (11/4), kemarin. Acara yang bertempat di Aula kampus II di Jalan Pancing merupakan acara penyampaian visi dan misi tiga calon rektor IAIN priode 2013-2017.

Para audiens yang hadir di aula itu terhenyak ketika listrik tiba-tiba padam. Suasana menjadi hening, para audiens serta anggota senat mulai meninggalkan ruangan. Kejadian ini berlangsung sekitar pukul 11.00 WIB-11.30 WIB. Setelah 30 menit, akhirnya genset berhasil menyalakan listrik. Acara kembali dilanjutkan dan para audiens dan anggota senat akhirnya kembali masuk ke Aula.
Adalah tiga calon rector IAIN, Dr Syaidurrahman, MAg, Pro Dr Nur A Fadhil Lubis, serta Prof Dr H Asmuni MAg akan bersaing memperebutkan hati para anggota senat dalam pemilihan calon rektor pada Senin 15 April mendatang.

Calon nomor urut pertama, Dr Saidurrahman M.Ag “ Bersama kita Tata UIN `SUTERA` yang lebih `Juara` (Maju dan Sejahtera), merupakan slogan atau motto darinya. Dirinya berjanji akan menjadikan IAIN Sumut menjadi Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UIN, SU) serta menjadikan Universitas berkelas dunia yang unggul dan kompetitif dalam pengkajian, pengembangan dan penerapan Ilmu-ilmu keislaman yang integratif dan interkoneksi, “Saya juga akan menerapkan Teknologi Islami untuk keselamatan dunia dan akhirat, dan akan meningkatkan manajemen perguruan tinggi yang efesien dan efektif,” katanya.

Selanjutnya calon nomor dua, Prof Nur A Fadhil Lubis, MA juga berjanji akan menjadikan IAIN SU menjadi UIN SU, serta mengembangkan mahasiswa, di antaranya dengan memperbaiki sarana prasarana pembinaam dan pengembangan minat dan bakat.
Kemudian, lanjutnya, meningkatkan penguasaan bahasa asing terutama bahasa Arab dan Inggris di kalangan mahasiswa serta memperluas sumber dana beasiswa dan bantuan studi.

“Saya juga akan mengembangkan iklim akademik yang sehat dan memaksimalkankan fungsi pusat studi dan lembaga-lembaga penelitian,” paparnya.

Calon ketiga, Prof Dr H Asmuni menjanjikan akan secepatnya menjadikan IAIN menjadi Universitas, dan tetap menjadikan agama sebagai basis keahlian serta membangun gedung perkuliahan dan perkantoran untuk jurusan yang baru dibentuk, sekaligus menambah asrama mahasiswa. “Fokusnya adalah bagaimana menjadikan kampus ini lebih diakui oleh perguruan tinggi lain, baik dari sisi prestasi akademik dan dari kualitas pendidikan itu sendiri,” ujarnya.
Meski listrik dari PLN padam, namun kegiatan ini berlangsung sukses karena menggunakan mesin genset. (mag-8)

MEDAN-Pemadaman listrik hingga kini masih terjadi. Hal ini memicu kekhawatiran tenaga pendidik. Pasalnya, pemadaman listrik bisa mengganggu proses belajar di malam hari bagi siswa peserta Ujian Nasional (UN) Tahun 2013, yakni siswa Sekolah Dasar (SD) sampai SLTA
UN ini akan berlangsung 15 April hingga 8 Mei ini.

foto:aminur rasyid/sumut pos
foto:aminur rasyid/sumut pos

Ketua Panitia UN Sumut Yusri mengatakan, UN sebentar lagi dilaksanakan. Untuk itu Perusahaan Listrik Negara (PLN) dapat mendukung mensukseskan UN dengan tidak melakukan pemadaman listrik di saat siswa menghadapi UN. “Sudah tidak zamannya lagi belajar diterangi lampu teplok. Kasihan siswa bisa terganggu jam belajar malamnya untuk persiapan menghadapi UN. Sekarang setiap malam ada pemadaman listrik,” ujar Yusri, Kamis (11/4).

Menurutnya, saat ini merupakan masa genting bagi siswa yang akan menghadapi UN. Sebab, siswa menggunakan waktunya di malam hari untuk belajar sebaik mungkin agar bisa menghadapi UN dengan baik. Nyatanya, pemadaman lampu terus terjadi sehingga membuat siswa tidak konsentrasi belajar karena hanya ditemani cahaya lampu teplok, bahkan sinar lilin. “PLN sebagai perusahaan milik negara dapat mendukung program pemerintah dan bukan sebaliknya. Seharusnya PLN sudah tidak melakukan pemadaman. Terutama pada saat pelaksanaan UN, terlebih pada saat pemindaian lembar jawaban komputer (LJK) di Unimed,” harapnya.

Sedangkan Ketua Panitia Pengawas UN Sumatera Utara Khairil Anshari Ketua mengecam pemadaman yang dilakukan PLN belakangan ini. “Tolonglah, ini kan program nasional, jadi perusahan milik negara harus memberikan dukungan kepada anak-anak kita yang akan menghadapi UN,” keluhnya.

Saat UN soal Bahasa Inggris nantinya, lanjut dia, harus menggunakan listrik karena akan mendengarkan sebuah rekaman. Bila terjadi mati listrik, ujian Bahasa Inggris bakal terganggu. “Apakah PLN mau bertanggung jawab jika siswa mendapatkan nilai yang tidak mencukupi untuk standart kelulusan?” katanya.

Sementara itu, sebuah gelaran acara di Universitas Islam Negeri (IAIN) Sumut sempat terganggu selama 30 menit akibat pemadaman listrik, Kamis (11/4), kemarin. Acara yang bertempat di Aula kampus II di Jalan Pancing merupakan acara penyampaian visi dan misi tiga calon rektor IAIN priode 2013-2017.

Para audiens yang hadir di aula itu terhenyak ketika listrik tiba-tiba padam. Suasana menjadi hening, para audiens serta anggota senat mulai meninggalkan ruangan. Kejadian ini berlangsung sekitar pukul 11.00 WIB-11.30 WIB. Setelah 30 menit, akhirnya genset berhasil menyalakan listrik. Acara kembali dilanjutkan dan para audiens dan anggota senat akhirnya kembali masuk ke Aula.
Adalah tiga calon rector IAIN, Dr Syaidurrahman, MAg, Pro Dr Nur A Fadhil Lubis, serta Prof Dr H Asmuni MAg akan bersaing memperebutkan hati para anggota senat dalam pemilihan calon rektor pada Senin 15 April mendatang.

Calon nomor urut pertama, Dr Saidurrahman M.Ag “ Bersama kita Tata UIN `SUTERA` yang lebih `Juara` (Maju dan Sejahtera), merupakan slogan atau motto darinya. Dirinya berjanji akan menjadikan IAIN Sumut menjadi Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UIN, SU) serta menjadikan Universitas berkelas dunia yang unggul dan kompetitif dalam pengkajian, pengembangan dan penerapan Ilmu-ilmu keislaman yang integratif dan interkoneksi, “Saya juga akan menerapkan Teknologi Islami untuk keselamatan dunia dan akhirat, dan akan meningkatkan manajemen perguruan tinggi yang efesien dan efektif,” katanya.

Selanjutnya calon nomor dua, Prof Nur A Fadhil Lubis, MA juga berjanji akan menjadikan IAIN SU menjadi UIN SU, serta mengembangkan mahasiswa, di antaranya dengan memperbaiki sarana prasarana pembinaam dan pengembangan minat dan bakat.
Kemudian, lanjutnya, meningkatkan penguasaan bahasa asing terutama bahasa Arab dan Inggris di kalangan mahasiswa serta memperluas sumber dana beasiswa dan bantuan studi.

“Saya juga akan mengembangkan iklim akademik yang sehat dan memaksimalkankan fungsi pusat studi dan lembaga-lembaga penelitian,” paparnya.

Calon ketiga, Prof Dr H Asmuni menjanjikan akan secepatnya menjadikan IAIN menjadi Universitas, dan tetap menjadikan agama sebagai basis keahlian serta membangun gedung perkuliahan dan perkantoran untuk jurusan yang baru dibentuk, sekaligus menambah asrama mahasiswa. “Fokusnya adalah bagaimana menjadikan kampus ini lebih diakui oleh perguruan tinggi lain, baik dari sisi prestasi akademik dan dari kualitas pendidikan itu sendiri,” ujarnya.
Meski listrik dari PLN padam, namun kegiatan ini berlangsung sukses karena menggunakan mesin genset. (mag-8)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/