BELAWAN, SUMUTPOS.CO – Proyek penimbunan di Jalan KL Yos Sudarso, Km 16,5, Kelurahan Pekan Labuhan, Kecamatan Medan Labuhan menimbulkan pencemaran lingkungan. Pasalnya, proyek untuk pembangunan rumah sakit itu menimbulkan kotoran tanah, sehingga pada musim panas menimbulkan polusi debu dan pada musim hujan menimbulkan kotoran percikan tanah di sepanjang Jalan Medan Belawan.
Seorang warga, Samsul Lubis mengatakan, tumpahan tanah timbun dari sejumlah truk itu telah mengganggu kenyamanan mereka. Karena, tanah liat berwarna kuning tersebut mengotori badan jalan, ceceran tanah juga menimbulkan polusi debu dan mengancam kesehatan warga sekitar.
“Kami keberatan, apalagi pada musim panas pasti debunya berhamburan. Kalau hujan, jalan pasti kotor dan licin” keluhnya, Kamis (11/4). Selain menimbulkan polusi debu, kata pria berusia 43 tahun ini, penimbunan proyek pembangunan itu telah mengotori pekarangan sekitar rumah mereka. Selain itu, tanah berserakan membahayakan pengendara.
“Pokoknya siang malam kami makan debu. Seharusnya pemerintah menegur kontraktor dan diwajibkan membersihkan badan jalan dari ceceran tanah liat karena ini sangat menggangu,” beber Samsul.
Terpisah, Lurah Pekan Labuhan, Nasir mengatakan, proyek penimbunan untuk rumah sakit itu tidak diketahui pihaknya. Karena sejauh in, pihak pengembang tidak pernah memberitahukan terkait adanya pengerjaan pembangunan di lokasi tersebut. Ia juga menduga, proyek itu tidak memiliki dokumen izin Amdal dari Pemko Medan. “Tidak ada mereka (pengembang) melapor ke kita. Saya juga sudah menegur pihak pelaksananya agar ceceran tanah itu dibersihkan, karena warga sudah merasa resah dan terganggu,” kata ungkapnya. (fac/ila)
BELAWAN, SUMUTPOS.CO – Proyek penimbunan di Jalan KL Yos Sudarso, Km 16,5, Kelurahan Pekan Labuhan, Kecamatan Medan Labuhan menimbulkan pencemaran lingkungan. Pasalnya, proyek untuk pembangunan rumah sakit itu menimbulkan kotoran tanah, sehingga pada musim panas menimbulkan polusi debu dan pada musim hujan menimbulkan kotoran percikan tanah di sepanjang Jalan Medan Belawan.
Seorang warga, Samsul Lubis mengatakan, tumpahan tanah timbun dari sejumlah truk itu telah mengganggu kenyamanan mereka. Karena, tanah liat berwarna kuning tersebut mengotori badan jalan, ceceran tanah juga menimbulkan polusi debu dan mengancam kesehatan warga sekitar.
“Kami keberatan, apalagi pada musim panas pasti debunya berhamburan. Kalau hujan, jalan pasti kotor dan licin” keluhnya, Kamis (11/4). Selain menimbulkan polusi debu, kata pria berusia 43 tahun ini, penimbunan proyek pembangunan itu telah mengotori pekarangan sekitar rumah mereka. Selain itu, tanah berserakan membahayakan pengendara.
“Pokoknya siang malam kami makan debu. Seharusnya pemerintah menegur kontraktor dan diwajibkan membersihkan badan jalan dari ceceran tanah liat karena ini sangat menggangu,” beber Samsul.
Terpisah, Lurah Pekan Labuhan, Nasir mengatakan, proyek penimbunan untuk rumah sakit itu tidak diketahui pihaknya. Karena sejauh in, pihak pengembang tidak pernah memberitahukan terkait adanya pengerjaan pembangunan di lokasi tersebut. Ia juga menduga, proyek itu tidak memiliki dokumen izin Amdal dari Pemko Medan. “Tidak ada mereka (pengembang) melapor ke kita. Saya juga sudah menegur pihak pelaksananya agar ceceran tanah itu dibersihkan, karena warga sudah merasa resah dan terganggu,” kata ungkapnya. (fac/ila)