26.1 C
Medan
Friday, June 14, 2024

Dokter Positif Covid-19, Keluarganya Tak Dikarantina

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Seorang dokter spesialis di Kota Medan, tepatnya di lingkungan 2, Kelurahan Pasar Merah Barat, Kecamatan Medan Kota, disebut-sebut telah terinfeksi Covid-19 dan menunjukkan hasil positif dari hasil test swab yang dilakukan. Namun hingga kini, keluarga dokter berinisial dr. IL. SpSS tersebut masih beraktifitas di luar rumah seperti biasa.

“Rumah yang bersangkutan tepat di Jalan Pertama No. 14, Kelurahan Pasar Merah Barat, Kecamatan Medan Kota, di belakang (dealer mobil) Auto 2000. Saya tetangganya, tepat di samping rumah dokter tersebut,” ucap Nezar Djoeli ST, mantan anggota DPRD Sumut periode 2014-2019, kepada Sumut Pos, Senin (11/5).

Nezar mengatakan, sangat miris melihat sikap dari tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kota Medan dan Gugus Tugas Kecamatan yang tidak sigap dengan keadaan tersebut. Buktinya, tidak ada langkah nyata pihak Kecamatan menangani keluarga si pasien.

“Pasien itu sudah dirawat di RS Colombia Medan sejak hari ketiga puasa (26/4). Dan Jumat (8/5) kemarin, hasil test swabnya positif Covid-19. Tapi sampai saat ini keluarga pasien, yakni istri dan kedua anaknya di rumah beserta pembantunya, masih beraktifitas secara bebas. Padahal ‘kan seharusnya tidak bisa,” ujarnya.

Dijelaskan Nezar, istri dan kedua anak si pasien yang berprofesi sebagai dokter, belum didatangi petugas kesehatan ke rumahnya. “Malahan, istri si pasien yang juga dokter di RS Pirngadi, yang datang sendiri ke Puskesmas untuk memeriksakan diri. Saya dan masyarakat lainnya sudah melaporkan ini ke Gugus Tugas (Sumut), tapi tak ada tanggapan. Kami juga sudah melaporkan ke kecamatan, tapi tak ada respon. Apa begini cara kerja Gugus Tugas baik Provinsi, Kota maupun Kecamatan?” jelasnya.

Nezar menegaskan, pihak Kecamatan Medan Kota belum melakukan tindakan apapun. Padahal masyarakat sudah berkali-kali meminta agar kawasan tersebut segera disemprot disinfektan.

“Kan tugas kecamatan untuk menyemprotkan disinfektan. Tapi sampai sekarang tak ada respon. Masyarakat sudah capek melaporkan,” ungkapnya.

Untuk itu, mewakili masyarakat sekitar, Nezar meminta agar Pemko Medan melakukan penanganan serius terhadap hal-hal seperti ini. Termasuk memastikan keberadaan keluarga pasien agar tidak berpotensi menularkan virus kepada orang lain.

“Pemerintah jangan tahunya menyuruh orang pakai masker dan memberikan sanksi, Tapi juga harus bisa memberikan rasa aman kepada masyarakatnya,” tutupnya.

Sekretaris Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kota Medan, Arjuna Sembiring, membenarkan adanya pasien dokter yang dirawat di RS Colombia Medan. Namun Arjuna membantah hasil test swab dokter yang sehari-hari bertugas di RS USU tersebut, positif Covid-19.

“Saya sudah tanya ke Camat, katanya tidak ada hasil swab positif. Nanti akan ditest lagi, apakah memang positif atau tidak,” jawab Arjuna kepada Sumut Pos, Senin (11/5).

Karena belum ada kepastikan positif Covid-19, menurut Arjuna, keluarga pasien tidak dapat langsung dinyatakan sebagai ODP (Orang Dalam Pengawasan). “Kalau tadi positif, baru langkah kita ambil langkah mengkarantina keluarga pasien. Tapi saat ini kan belum positif. Begitu pun, nanti akan saya tanyakan lagi ke Kecamatan,” katanya.

Menanggapi belum adanya respon pihak Kecamatan Medan melakukan penyemprotkan disinfektan ke kawasan si pasien, Arjuna berjanji akan menyampaikan hal itu kepada Camat Medan Kota. (ris/map)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Seorang dokter spesialis di Kota Medan, tepatnya di lingkungan 2, Kelurahan Pasar Merah Barat, Kecamatan Medan Kota, disebut-sebut telah terinfeksi Covid-19 dan menunjukkan hasil positif dari hasil test swab yang dilakukan. Namun hingga kini, keluarga dokter berinisial dr. IL. SpSS tersebut masih beraktifitas di luar rumah seperti biasa.

“Rumah yang bersangkutan tepat di Jalan Pertama No. 14, Kelurahan Pasar Merah Barat, Kecamatan Medan Kota, di belakang (dealer mobil) Auto 2000. Saya tetangganya, tepat di samping rumah dokter tersebut,” ucap Nezar Djoeli ST, mantan anggota DPRD Sumut periode 2014-2019, kepada Sumut Pos, Senin (11/5).

Nezar mengatakan, sangat miris melihat sikap dari tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kota Medan dan Gugus Tugas Kecamatan yang tidak sigap dengan keadaan tersebut. Buktinya, tidak ada langkah nyata pihak Kecamatan menangani keluarga si pasien.

“Pasien itu sudah dirawat di RS Colombia Medan sejak hari ketiga puasa (26/4). Dan Jumat (8/5) kemarin, hasil test swabnya positif Covid-19. Tapi sampai saat ini keluarga pasien, yakni istri dan kedua anaknya di rumah beserta pembantunya, masih beraktifitas secara bebas. Padahal ‘kan seharusnya tidak bisa,” ujarnya.

Dijelaskan Nezar, istri dan kedua anak si pasien yang berprofesi sebagai dokter, belum didatangi petugas kesehatan ke rumahnya. “Malahan, istri si pasien yang juga dokter di RS Pirngadi, yang datang sendiri ke Puskesmas untuk memeriksakan diri. Saya dan masyarakat lainnya sudah melaporkan ini ke Gugus Tugas (Sumut), tapi tak ada tanggapan. Kami juga sudah melaporkan ke kecamatan, tapi tak ada respon. Apa begini cara kerja Gugus Tugas baik Provinsi, Kota maupun Kecamatan?” jelasnya.

Nezar menegaskan, pihak Kecamatan Medan Kota belum melakukan tindakan apapun. Padahal masyarakat sudah berkali-kali meminta agar kawasan tersebut segera disemprot disinfektan.

“Kan tugas kecamatan untuk menyemprotkan disinfektan. Tapi sampai sekarang tak ada respon. Masyarakat sudah capek melaporkan,” ungkapnya.

Untuk itu, mewakili masyarakat sekitar, Nezar meminta agar Pemko Medan melakukan penanganan serius terhadap hal-hal seperti ini. Termasuk memastikan keberadaan keluarga pasien agar tidak berpotensi menularkan virus kepada orang lain.

“Pemerintah jangan tahunya menyuruh orang pakai masker dan memberikan sanksi, Tapi juga harus bisa memberikan rasa aman kepada masyarakatnya,” tutupnya.

Sekretaris Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kota Medan, Arjuna Sembiring, membenarkan adanya pasien dokter yang dirawat di RS Colombia Medan. Namun Arjuna membantah hasil test swab dokter yang sehari-hari bertugas di RS USU tersebut, positif Covid-19.

“Saya sudah tanya ke Camat, katanya tidak ada hasil swab positif. Nanti akan ditest lagi, apakah memang positif atau tidak,” jawab Arjuna kepada Sumut Pos, Senin (11/5).

Karena belum ada kepastikan positif Covid-19, menurut Arjuna, keluarga pasien tidak dapat langsung dinyatakan sebagai ODP (Orang Dalam Pengawasan). “Kalau tadi positif, baru langkah kita ambil langkah mengkarantina keluarga pasien. Tapi saat ini kan belum positif. Begitu pun, nanti akan saya tanyakan lagi ke Kecamatan,” katanya.

Menanggapi belum adanya respon pihak Kecamatan Medan melakukan penyemprotkan disinfektan ke kawasan si pasien, Arjuna berjanji akan menyampaikan hal itu kepada Camat Medan Kota. (ris/map)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/