MEDAN, SUMUTPOS.CO – Kepala Dinas Sumber Daya Air Bina Marga Bina Konstruksi (SDABMBK) Kota Medan, Topan Ginting, melakukan inspeksi mendadak (sidak) guna melihat langsung hasil proyek pengaspalan Jalan Bunga Rampai 3, Kelurahan Simalingkar B, Kecamatan Medan Tuntungan.
Dari sidak itu, Topan menilai, proyek tersebut asal jadi. Lantaran menemukan pengerjaan aspal yang tak sesuai perencanaan. Karena itu, dia pun memarahi pengawas proyek tersebut. Aksi Topan tersebut, pun diunggah di akun Instagram @dinaspukotamedan dan dilihat pada Kamis (11/5). Dalam video tersebut, Topan tampak menyidak aspal jalan yang baru dikerjakan, kemudian memarahi pria yang memakai jaket dan bermasker cokelat.
“Setelah menerima laporan beberapa masyarakat dari media sosial, Kepala Dinas SDABMBK sidak pekerjaan pengaspalan di Jalan Bunga Rampai 3, Simalingkar B, Medan Tuntungann
Kepala dinas temukan aspal yang tidak sesuai dengan gambar perencanaan, dan langsung menegur para pengawas yang lalai bekerja dalam pengawasan pekerjaan tersebut,” tulis unggahan itu.
Dalam video itu, Topan mempertanyakan cara pengaspalan jalan tersebut ke pria yang merupakan pengawas proyek. Sembari bertanya, dia tampak menginjak aspal jalan hingga hancur terkelupas.
“Bapak lihat ini, betul enggak cara ngaspal ini? Betul enggak ini? Pakai kaki ku saja hancur (aspal) ini,” ungkap Topan emosi.
Topan juga mempertanyakan pengawas proyek tersebut, yang dinilai tak bekerja dengan benar di lapangan, sehingga ditemukan pengaspalan yang tak sesuai dengan perencanaan. Karena itu, dia meminta aspal yang sudah dikerjakan untuk dibongkar.
“Beginilah akibatnya, beginilah aspalnya. Enggak mau tahu saya. Bongkar semua!” tegasnya.
Terpisah, Sekretaris Dinas SDABMBK Kota Medan, Willy Irawan saat dikonfirmasi, membenarkan aksi Topan tersebut dilakukan saat sidak ke proyek jalan. Dia menuturkan, proyek aspal di Kelurahan Simalingkar B tersebut, memiliki panjang sekitar 800 meter.
“Iya, itu panjangnya sekitar 800-an meter,” bebernya.
Di pun mengatakan, proyek pengaspalan itu bernilai Rp1,5 miliar, yang sepaket dengan Jalan Bunga Rampai 2.
“Pengaspalan Jalan Bunga Rampai 3 itu satu paket pengerjaan dengan Bunga Rampai 2. Total anggaran Rp1,5 miliar,” sebutnya.
Meski terdapat temuan dalam proyek tersebut, lanjut Willy, pihak pemborong masih bisa melakukan perbaikan. Pasalnya, pengaspalan tersebut masuk ke dalam Tahun Anggaran (TA) 2023, dengan masa pengerjaan hingga Juni mendatang.
“Ini pekerjaan yang akan habis pada Juni 2023. Kalau pun saat ini ada temuan atau tidak sesuai, masih bisa dilakukan perbaikan, karena (waktunya) masih panjang,” pungkasnya. (map/saz)