Pengawas Pantau Panitia Pelaksana
MEDAN-Tim pengawas Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) USU dan Unimed memantau aktivitas panitia hingga, Selasa (12/6) dinihari nanti.
Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi dugaan kecurangan pelaksanaan ujian tertulis yang akan diselenggarakan hari ini (12/6) hingga 13 Junin
“Sejak pukul 19:00 Wib nanti, tim pengawas sudah bekerja melakukan tugasnya hingga pelaksanan SNMPTN,” ungkap Pembantu Rektor (PR) I Unimed, Prof Khairil Ansari saat dikonfirmasi, Senin (11/6).
Untuk bentuk pengawasan, bilang Khairil, sebanyak 2000 pengawas dari kepolisian, pramuka, dosen, guru, dan Menwa dilibatkan untuk terus memantau aktivitas panitia SNMPTN yang dipusatkan di gedung Serba Guna Unimed.
“Rencananya pukul 21.00 WIB nanti malam, kita akan melaksanakan rapat koordinasi terakhir, guna memastikan semuanya steril,” ucapnya.
Dia juga menjelaskan jika masing-masing tim pengawas terbuka dan tertutup sudah diberikan denah wilayah tugasnya dan hal apa saja yang harus mereka awasi.
Sementara itu, sebantak 19.114 peserta SNMPTN Unimed nantinya disebar di 26 titik lokasi ujian yang terdapat di Unimed, IAIN, dan UMSU. “Pengawasan super ketat kita berlakukan guna mengantisipasi, pergerakan gacok, dan alat komunikasi canggih serta kalkulator. Karena sebelum peserta memasuk ruang ujian, masing-masing akan diperiksa pengawas secara teliti,”sebutnya.
Begitu juga terhadap orang-orang tidak berkepentingan terhadap pelaksanaan SNMPTN, mereka tidak dibenarkan memasuki wilayah ujian. Hal ini dilakukan semata-mata agar pelaksanaan ujian SNMPTN selama dua hari bisa berjalan jujur, nyaman dan bersih dari kecurangan.
Secara terpisah, Kabag Humas USU, Bisru Hafi juga mengungkap hal yang sama. Setidaknya 3.600 pengawas akan diturunkan untuk mengawasi pelaksanaan ujian tertulis ini. Sebanyak 3.600 pengawas ini terbagi dalam 1.165 pengawas untuk kelompok IPC, 1.400 pengawas IPA, dan 1.045 pengawas untuk kelompok IPS. Lokasi ada di 49 titik.
“Sistem pengamananSatuan Pengamanan (Satpam) dan Menwa USU berkoordinasi dengan Polresta Medan. Seluruh lokasi/tempat ujian berlangsung berada dalam pengamanan Polisi,” tegasnya. Diupayakan, pelaksanaan ujian bersih dari gacok, dan bentuk kecurangan lainnya, seperti penggunaan alat telekomunikasi dan elektronik lainnya. (uma)