26 C
Medan
Monday, July 1, 2024

Polisi Kantongi Identitas Pembunuh Wahyuni

Pencarian Fokus di Satu Tempat di Medan

MEDAN-Penyelidikan kasus pembunuhan Sri Wahyuni Br Simangunsong (26) sudah mulai menemukan titik terang. Bahkan, pihak kepolisian telah mengantongi identitas pelaku penculikan dan pembunuhan karyawati BRI Syariah, Jalan S Parman Medan itu.

Kemajuan kasus ini tak lepas dari koordinasi tim gabungan dari Polresta Medan, Polres Samosir, Polres Karo, dan Polda Sumut. Setidaknya hal ini diungkapkan Kapolresta Medan Kombes Pol Tagam Sinaga kepada Sumut Pos. “Untuk identitas pelaku sudah diketahui, tinggal menunggu saja,” ujar Tagam di Mapolresta Medan.
Sayangnya, Tagam masih enggan menguak identitas pelaku.

“Kalau untuk saksi masih 14 orang diperiksa, termasuk dua warga Andi dan Leni yang mengantarkan mobil milik korban tersebut ke tempat ditemukannya. Dari pemeriksaan itu, nanti akan dikembangkan lagi untuk menangkap pelaku. Sabar saja, doakan semoga cepat terungkap,” terangnya.

Saat ditanyakan soal kabar kalau eksekutor Wahyuni sebanyak tiga orang, salah satunya merupakan seorang perempuan,Tagam langsung membantah. “Kita terus melakukan penyidikan dalam hal ini,” ungkapnya sembari mengatakan untuk mencari sumber atas pemberitaan ini jangan bertanya melalui sumber yang tidak berkompeten.
Terpisah, Kasat Reskrim Polresta Medan AKP M Yoris Marzuki saat dikonfirmasi menjelaskan mengenai mantan pacar korban belum diperiksa. “Sepertinya tidak ada hubungan dengan kasus ini karena mereka sudah lama tidak pacaran lagi,” ungkapnya.

Terkait dengan itu, Reserse Kriminal Umum (Reskrimum) Polda Sumut, telah memfokuskan pencarian pelaku pembunuhan pada satu titik atau satu daerah di Medan. “Ya, kita sudah mengerucutkan pencarian pada satu titik di Medan ini,” ungkap sumber di Reskrimum Polda Sumut kepada Sumut Pos, Kamis (11/10).

Sayangnya, sumber Sumut Pos ini enggan mengemukakan daerah yang telah terendus menjadi tempat persembunyian pelaku pembunuhan. Ditambahkannya, pelaku pembunuhan terhadap perempuan yang akrab disapa Ayu tersebut, lebih dari tiga orang. “Kalau itu yang dikatakan dari Polresta Medan, berarti itu jumlahnya,” jawabnya.

Dijelaskannya lagi, dari mobil yang diduga kuat sebagai mobil yang dikendarai oleh Wahyuni Br Simangunsong yang ditemukan di Telun Kenas, Deli Serdang beberapa waktu lalu pihak kepolisian menemukan sidik jari. Dan sidik jari itu juga menjadi satu celah untuk mencari pelaku pembunuhan itu.

“Ada sidik jarinya, dan itu juga menjadi alat penyelidikan,” terangnya.

Karena itu, sang sumber mengaku optimis, dalam pencarian pelaku pembunuhan ini bisa terungkap dalam jangka waktu dekat. “Kita terus berupaya, mudah-mudahan dalam jangka waktu dekat ini bisa kita ungkap pelakunya. Dalam hal ini Polda bertugas dalam memback up pengungkapan kasus ini, dan yang utama adalah dari Polresta Medan karena laporannya ada di Polresta Medan. Kalau nantinya Polda Sumut yang menangkap, nanti juga akan kita serahkan ke Polresta Medan,” terangnya.

Sumber itu juga mengatakan, korban sempat mentransfer uang kepada temannya bernama Fitri. “Korban sempat mengirim uang dengan point banking sebanyak lima kali pengiriman sebesar Rp30-an juta dengan mengirim ke Bank Niaga kepada temannya Fitri,” katanya.

Menurutnya,  pihaknya telah mengecek alamat Fitri, akan tetapi alamat tersebut palsu. “Rekening yang masuk ke Fitri sudah kita cek, ternyata alamatnya fiktif. Andi dan Leni itu merupakan nama samaran,” kata dia sambil menjelaskan pengiriman yang dilakukan korban yakni mulai tanggal 1, 2, dan 3 Agustus sebelum Ayu ditemukan tewas. Sementara itu, enam personel Polresta Medan menggunakan dua unit mobil jenis kijang, Rabu (10/8) malam sekitar Pukul 23.00 WIB membuat heboh masyarakat Jalan Paku Ujung, Lingkungan 7, Kelurahan Tanah Enam Ratus, Medan Marelan. Datang tiba-tiba, polisi berpakaian preman tersebut menggerebek rumah warga, Imran Purba (36), yang baru pindah 3 hari di lingkungan tersebut. Polisi menyebutkan, penggrebekan tersebut terkait pengungkapan kasus pembunuhan Wahyuni Br Simangungsong.

Sayangnya, pihak kepolisian salah tangkap; Imran hanyalah seorang sopir angkot. Kepala Lingkungan 7, Edi, menjelaskan bahwa dia didatangi pihak kepolisian sambil menunjukkan foto. Wajah di foto yang diperlihatkan pihak kepolisian sama sekali tidak dikenalnya. Tetapi polisi yakin kalau supir angkot yang baru pindah 3 hari itu adalah pelakunya. “Orang tersebut sempat ditodongkan pistol, tapi polisi langsung diam karena mereka salah orang,” tambah saksi mata yang tak mau menyebutkan namanya.

Situasi yang sempat tegang itu akhirnya kembali tenang, kemudian sejumlah pihak kepolisian yang meminta maaf bersedia menggantikan pintu yang telah rusak dengan pemilik rumah sewa tersebut. “Malam itu juga diselesaikan, pemilik rumah sewa itu dipanggil dan pintu belakang yang jebol dan depan yang rusak akan diperbaiki,” tandasnya.
Saat dihubungi Kasat Reskrim Polresta Medan AKP Yoris Marzuki Sik membantah hal tersebut. “Kami tidak ada melakukan penggrebekkan di kawasan Marelan, saat ini tim masih melakukan pengejaran di daerah Langkat, Tapanuli Utara dan sekitar Medan, kalau sudah pelakunya akan kita kasih tahu, oke bos,” ujarnya. (mag7/ari/mag-11)

Pencarian Fokus di Satu Tempat di Medan

MEDAN-Penyelidikan kasus pembunuhan Sri Wahyuni Br Simangunsong (26) sudah mulai menemukan titik terang. Bahkan, pihak kepolisian telah mengantongi identitas pelaku penculikan dan pembunuhan karyawati BRI Syariah, Jalan S Parman Medan itu.

Kemajuan kasus ini tak lepas dari koordinasi tim gabungan dari Polresta Medan, Polres Samosir, Polres Karo, dan Polda Sumut. Setidaknya hal ini diungkapkan Kapolresta Medan Kombes Pol Tagam Sinaga kepada Sumut Pos. “Untuk identitas pelaku sudah diketahui, tinggal menunggu saja,” ujar Tagam di Mapolresta Medan.
Sayangnya, Tagam masih enggan menguak identitas pelaku.

“Kalau untuk saksi masih 14 orang diperiksa, termasuk dua warga Andi dan Leni yang mengantarkan mobil milik korban tersebut ke tempat ditemukannya. Dari pemeriksaan itu, nanti akan dikembangkan lagi untuk menangkap pelaku. Sabar saja, doakan semoga cepat terungkap,” terangnya.

Saat ditanyakan soal kabar kalau eksekutor Wahyuni sebanyak tiga orang, salah satunya merupakan seorang perempuan,Tagam langsung membantah. “Kita terus melakukan penyidikan dalam hal ini,” ungkapnya sembari mengatakan untuk mencari sumber atas pemberitaan ini jangan bertanya melalui sumber yang tidak berkompeten.
Terpisah, Kasat Reskrim Polresta Medan AKP M Yoris Marzuki saat dikonfirmasi menjelaskan mengenai mantan pacar korban belum diperiksa. “Sepertinya tidak ada hubungan dengan kasus ini karena mereka sudah lama tidak pacaran lagi,” ungkapnya.

Terkait dengan itu, Reserse Kriminal Umum (Reskrimum) Polda Sumut, telah memfokuskan pencarian pelaku pembunuhan pada satu titik atau satu daerah di Medan. “Ya, kita sudah mengerucutkan pencarian pada satu titik di Medan ini,” ungkap sumber di Reskrimum Polda Sumut kepada Sumut Pos, Kamis (11/10).

Sayangnya, sumber Sumut Pos ini enggan mengemukakan daerah yang telah terendus menjadi tempat persembunyian pelaku pembunuhan. Ditambahkannya, pelaku pembunuhan terhadap perempuan yang akrab disapa Ayu tersebut, lebih dari tiga orang. “Kalau itu yang dikatakan dari Polresta Medan, berarti itu jumlahnya,” jawabnya.

Dijelaskannya lagi, dari mobil yang diduga kuat sebagai mobil yang dikendarai oleh Wahyuni Br Simangunsong yang ditemukan di Telun Kenas, Deli Serdang beberapa waktu lalu pihak kepolisian menemukan sidik jari. Dan sidik jari itu juga menjadi satu celah untuk mencari pelaku pembunuhan itu.

“Ada sidik jarinya, dan itu juga menjadi alat penyelidikan,” terangnya.

Karena itu, sang sumber mengaku optimis, dalam pencarian pelaku pembunuhan ini bisa terungkap dalam jangka waktu dekat. “Kita terus berupaya, mudah-mudahan dalam jangka waktu dekat ini bisa kita ungkap pelakunya. Dalam hal ini Polda bertugas dalam memback up pengungkapan kasus ini, dan yang utama adalah dari Polresta Medan karena laporannya ada di Polresta Medan. Kalau nantinya Polda Sumut yang menangkap, nanti juga akan kita serahkan ke Polresta Medan,” terangnya.

Sumber itu juga mengatakan, korban sempat mentransfer uang kepada temannya bernama Fitri. “Korban sempat mengirim uang dengan point banking sebanyak lima kali pengiriman sebesar Rp30-an juta dengan mengirim ke Bank Niaga kepada temannya Fitri,” katanya.

Menurutnya,  pihaknya telah mengecek alamat Fitri, akan tetapi alamat tersebut palsu. “Rekening yang masuk ke Fitri sudah kita cek, ternyata alamatnya fiktif. Andi dan Leni itu merupakan nama samaran,” kata dia sambil menjelaskan pengiriman yang dilakukan korban yakni mulai tanggal 1, 2, dan 3 Agustus sebelum Ayu ditemukan tewas. Sementara itu, enam personel Polresta Medan menggunakan dua unit mobil jenis kijang, Rabu (10/8) malam sekitar Pukul 23.00 WIB membuat heboh masyarakat Jalan Paku Ujung, Lingkungan 7, Kelurahan Tanah Enam Ratus, Medan Marelan. Datang tiba-tiba, polisi berpakaian preman tersebut menggerebek rumah warga, Imran Purba (36), yang baru pindah 3 hari di lingkungan tersebut. Polisi menyebutkan, penggrebekan tersebut terkait pengungkapan kasus pembunuhan Wahyuni Br Simangungsong.

Sayangnya, pihak kepolisian salah tangkap; Imran hanyalah seorang sopir angkot. Kepala Lingkungan 7, Edi, menjelaskan bahwa dia didatangi pihak kepolisian sambil menunjukkan foto. Wajah di foto yang diperlihatkan pihak kepolisian sama sekali tidak dikenalnya. Tetapi polisi yakin kalau supir angkot yang baru pindah 3 hari itu adalah pelakunya. “Orang tersebut sempat ditodongkan pistol, tapi polisi langsung diam karena mereka salah orang,” tambah saksi mata yang tak mau menyebutkan namanya.

Situasi yang sempat tegang itu akhirnya kembali tenang, kemudian sejumlah pihak kepolisian yang meminta maaf bersedia menggantikan pintu yang telah rusak dengan pemilik rumah sewa tersebut. “Malam itu juga diselesaikan, pemilik rumah sewa itu dipanggil dan pintu belakang yang jebol dan depan yang rusak akan diperbaiki,” tandasnya.
Saat dihubungi Kasat Reskrim Polresta Medan AKP Yoris Marzuki Sik membantah hal tersebut. “Kami tidak ada melakukan penggrebekkan di kawasan Marelan, saat ini tim masih melakukan pengejaran di daerah Langkat, Tapanuli Utara dan sekitar Medan, kalau sudah pelakunya akan kita kasih tahu, oke bos,” ujarnya. (mag7/ari/mag-11)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/