Gandeng Azzidin di Pilgubsu 2013
MEDAN- Belasan becak bermotor (betor) akhirnya mengiringi pasangan balon gubsu dan wagubsu 2013-2018 dari jalur perseorangan alias independen Hasbullah Hadi dan Aziddin tiba di kantor sekretariat Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Sumut di Jalan Perintis Kemerdekaan, Medan, Kamis (12/10), sekitar pukul 15.35 WIB. Hasbullah dan Azidin menumpang salah satu betor yang membawa mereka.
Ditemani pendukungnya dari Al Jam’iyatul Washliyah, kedua tokoh politik yang kompak berbaju putih dan kopiah hitam ini diterima oleh anggota KPUD Sumut Haposan Manurung, Turunan Gulo, dan Nurlela.
Dalam kesempatan itu, Hasbullah Hadi, mengakui, kedatangannya molor dari jadwal semula pukul 14.00 WIB. “Ada kendala dalam penjilidan, dan kami putuskan membawa dulu syarat dukungan yang ada. Sisanya yang masih di tempat penjilidan segera menyusul,” ujarnya. Diutarakan Hasbullah, syarat dukungan yang diserahkan itu terbagi dalam dua jenis, yakni hard copy atau fotokopi fisik KTP dari 32 kabupaten/kota se-Sumut dan soft copy atau data yang direkam di compact disc (CD) berasal dari 21 kabupaten/kota di Sumut.
Kepada wartawan, Hasbullah, menegaskan majunya dia sebagai cagubsu independen bukan tanpa pertimbangan yang matang. “Kami punya niat maju, tak tiba-tiba begitu. Januari lalu saya sudah niat maju, Februari sudah bekerja mempersiapkan dukungan,” tukas anggota DPRDSU asal Partai Demokrat ini.
Soal rumor Partai Demokrat yang akan mengambil sikap tegas kepada dirinya dengan sanksi pemberhentian sebagai anggota DPRD Sumut, Hasbullah yakin pengurus Partai Demokrat Sumut akan lebih arif menyikapi keinginan kadernya.
“Jangan menduga-duga. Saya maju karena keinginan masyarakat. Mereka ingin saya maju dari independen,” ucapnya. Ketika disinggung soal pemilihan Aziddin sebagai pasangannya, dengan gaya yang tegas Hasbullah menyatakan Aziddin adalah sosok yang dikenal masyarakat Sumut. Selain itu, Azidin juga merupakan politisi senior dan kader Alwashliyah. “Begitu saya pilih dia (Aziddin, Red), saya yakin keputusan itu. Dia kan senior saya,” katanya.
“Dia (Aziddin, Red) orang yang berpengaruh. Dia tokoh nasional. Sempat menjadi anggota Dewan Pertimbangan Agung (DPA) dan anggota DPR RI. Meskipun akhirnya dipecat, tapi kemudian terbukti, apa yang diungkapnya soal calo-calo haji itu benar. Namanya sekarang sudah direhabilitasi,” ungkapnya.
Selepas menerima pendaftaran Hasbullah-Azidin, anggota KPUD Sumut Haposan Manurung, mengingatkan pihaknya tak serta-merta meloloskan mereka sebagai pasangan calon karena membutuhkan pengecekan kembali. (ari)