32 C
Medan
Wednesday, June 26, 2024

Monolog yang Menghibur

Nensi, Garapan Kedua Sanggar Air Putih

Sanggar Air Putih kembali naik pentas. Kali ini yang dipentaskan adalah monolog berjudul Nensi, karya punggawa Sanggar Air Putih sendiri, Syahfitrah Harahap dan Ronald Tarakindo. Dan diperankan oleh Ronald sendiri.

Poster Nensi, Garapan Kedua Sanggar Air Putih
Poster Nensi, Garapan Kedua Sanggar Air Putih
NENSI adalah garapan kedua Sanggar Air Putih, setelah sebelumnya sukses menyedot sekitar 900 penonton di pentas perdana bertajuk Cipoa, karya Putu Wijaya. Tidak seperti Cipoa yang dimainkan di Gedung Utama Taman Budaya Sumut, Nensi akan digelar di Ruang Tari Taman Budaya Sumut Jalan Perintis Kemerdekaan Sabtu (13/10) besok. Pentas digelar dua kali, pukul 13.00 WIB dan 19.30 WIB.

“Butuh energi maksimal untuk garapan ini. Walau yang berdialog seorang saja, tapi pentas didukung seluruh anggota. Yang pasti di panggung nanti banyak kejutan,” bilang Ronald didampingi Ketua Sanggar Air Putih, Haikal Abimayu.

Sutradara pendamping pentas ini, Syahfitrah Harahap juga mengatakan bahwa garapan ini walau sederhana bakal menghibur. “Sesuai visi-misi kita, Sanggar Air Putih berusaha terus memberikan hiburan dari genre teater populer. Entertainment bakal kental di setiap garapan kami,” bebernya.

Nensi mengedepankan tema kekinian dalam jalur romansa tragedi. Menceritakan seorang pemuda yang bernama Boynal menjalani hidupnya tanpa Cinta. Menyepelekan cinta. Namun, pada akhirnya harus terjatuh dalam kubangan cinta itu sendiri. Unsur komedi dalam percintaan pun menjadi kemasan yang unik dalam pementasan ini.

Penonton diajak untuk mencoba merieview ulang kejadian-kejadian keseharian mereka pada waktu memadu kasih dahulu. Ada semacam kilas balik di jalan ceritanya.

“Intinya konsep-konsep yang ditawarkan Sanggar Air Putih semoga dapat menghibur khalayak yang notabene berasal dari kaum awam. Sanggar Air Putih menawarkan sesuatu yang beda kepada penikmat. Sehingga teater itu sendiri bisa dinikmati oleh banyak orang yang bukan berasal dari kalangan teater saja,” timpal Haikal.

“Terimakasih kepada para pendukung acara. Harian Sumut Pos juga peduli dengan even-even kita, artinya seni terutama peran masih mendapat tempat di media massa,” pungkas Haikal. (ful)

Nensi, Garapan Kedua Sanggar Air Putih

Sanggar Air Putih kembali naik pentas. Kali ini yang dipentaskan adalah monolog berjudul Nensi, karya punggawa Sanggar Air Putih sendiri, Syahfitrah Harahap dan Ronald Tarakindo. Dan diperankan oleh Ronald sendiri.

Poster Nensi, Garapan Kedua Sanggar Air Putih
Poster Nensi, Garapan Kedua Sanggar Air Putih
NENSI adalah garapan kedua Sanggar Air Putih, setelah sebelumnya sukses menyedot sekitar 900 penonton di pentas perdana bertajuk Cipoa, karya Putu Wijaya. Tidak seperti Cipoa yang dimainkan di Gedung Utama Taman Budaya Sumut, Nensi akan digelar di Ruang Tari Taman Budaya Sumut Jalan Perintis Kemerdekaan Sabtu (13/10) besok. Pentas digelar dua kali, pukul 13.00 WIB dan 19.30 WIB.

“Butuh energi maksimal untuk garapan ini. Walau yang berdialog seorang saja, tapi pentas didukung seluruh anggota. Yang pasti di panggung nanti banyak kejutan,” bilang Ronald didampingi Ketua Sanggar Air Putih, Haikal Abimayu.

Sutradara pendamping pentas ini, Syahfitrah Harahap juga mengatakan bahwa garapan ini walau sederhana bakal menghibur. “Sesuai visi-misi kita, Sanggar Air Putih berusaha terus memberikan hiburan dari genre teater populer. Entertainment bakal kental di setiap garapan kami,” bebernya.

Nensi mengedepankan tema kekinian dalam jalur romansa tragedi. Menceritakan seorang pemuda yang bernama Boynal menjalani hidupnya tanpa Cinta. Menyepelekan cinta. Namun, pada akhirnya harus terjatuh dalam kubangan cinta itu sendiri. Unsur komedi dalam percintaan pun menjadi kemasan yang unik dalam pementasan ini.

Penonton diajak untuk mencoba merieview ulang kejadian-kejadian keseharian mereka pada waktu memadu kasih dahulu. Ada semacam kilas balik di jalan ceritanya.

“Intinya konsep-konsep yang ditawarkan Sanggar Air Putih semoga dapat menghibur khalayak yang notabene berasal dari kaum awam. Sanggar Air Putih menawarkan sesuatu yang beda kepada penikmat. Sehingga teater itu sendiri bisa dinikmati oleh banyak orang yang bukan berasal dari kalangan teater saja,” timpal Haikal.

“Terimakasih kepada para pendukung acara. Harian Sumut Pos juga peduli dengan even-even kita, artinya seni terutama peran masih mendapat tempat di media massa,” pungkas Haikal. (ful)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/