26 C
Medan
Friday, June 28, 2024

Optimistis Saingi Malaysia dan Singapura

Dahlan Iskan Kelilingi Kualanamu

MEDAN- Rencana pengoperasian Bandara Kualanamu akan menjadi kebanggaan bagi masyarakat Sumut dan Indonesia. Bandara ini diyakini akan mampu bicara di ceruk pasar lalu-lintas penerbangan (airlines) di Asia Tenggara yang kini dikuasai Singapura dengan Bandara Changi dan Malaysia dengan Kuala Lumpur Internasional Airport (KLIA). Kualanamu yang berdiri megah di Kecamatan Pantai Labu, Deliserdang ini optimistis bisa dijadikan pesaing baru dengan Malaysia dan Singapura.

Bandara Kualanamu
Bandara Kualanamu

“Kini saatnya Bandara Kualanamu menjadi pembanding kita dengan negara-negara tetangga. Karena bandara ini sangat besar, dilengkapi teknologi tinggi. Bahkan sistem keamanannya mengalahkan bandara di Jakarta,” ungkap Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Dahlan Iskan saat berkeliling Bandara Kualanamu, Sabtu (12/1) kemarin.

Dijelaskan Dahlan, bandara ini memiliki luas sebesar 118.930 meter persegi luas terminal sehingga mampu menampung hingga menampung sebanyak 8,1 juta penumpang setiap hari.  Pelayanan bandara, seperti aliran penumpang yang akan tertata rapi, ketinggian ruangan yang nyaman, serta jumlah toilet yang cukup.

Dia mengatakan bandara ini diproyeksikan menjadi hubungan penerbangan internasional (hub) untuk kawasan regional (Asia Tenggara.

“Kemampuan menampung di bandara ini yang sedikit banyaknya mampu dibandingkan dengan Malaysia (KLIA) atau Singapura (Changi),” ungkapnya.

Data menyebutkan bandara ini memiliki  apronnya  seluas 200.000 meter persegi dengan daya tampung 33 pesawat. Ada gudang kargo seluas 13.000 meter persegi dan areal parkir seluas 50.820 meter persegi yang mampu menampung 407 unit taksi bandara, 55 unit bus dan 908 unit mobil.

Dalam estimasi awal diyakini menggunakan Bandara Kualanamu sebagai hub akan lebih hemat jika dibandingkan transit di Singapura dan Malaysia. Hal ini Mengingat letak posisi Kualanamu yang lebih dekat dengan Australia, India, dan lainnya.
“Kalau untuk fisiknya, kita berani bandingkan, tapi kalau pelayanan sehari-hari tentunya masih harus dibuktikan. Mulai dari kebersihan, kecepatan pelayanan, pemeliharaan, dan lainnya. Kita berharap jangan hanya menang di awal saja, sedangkan ke depannya kita kembali melempem,” tegas Dahlan.

“Dengan bandara ini, Medan akan menjadi kota yang bertambah besar, dan sudah saatnya menyaingi negara tetangga,” lanjutnya.

Seperti diketahui, dengan menggunakan kereta api tujuan Kualanamu, Dahlan Iskan dan rombongan bergerak dari Medan untuk melihat perkembangan dari bandara Kualanamu yang saat ini sudah mencapai 91 persen tahap penyelesaian.
Dalam perjalanan keliling bandara itu , Dahlan lebih memperhatikan hal-hal kecil, seperti luas areal, kelengkapan, kesiapan, bahkan cat bangunan tak luput dari pandangannya.

Dia meyakinkan masalah estetika amat besar pengaruhnya bagi  kenyamanan penumpang. Sebab itu dia mengingatkan agar operator bandara tak menyepelekan ornamen ruang yang justru memperindah ruang baadara.
“Saya bisa katakan Kualanamu adalah bandara termegah dan terbaik di Indonesia. Surabaya kalah, Soekarno Hatta kalah, Makassar juga kalah finishing-nya, Palembang bagus tapi kecil. Kalau Bali belum bisa menilai, tapi bisa jadi sejajar,” tambahnya.

Khusus toilet, Dahlan memuji Bandara Kualanamu lebih bagus dibandingkan toilet Bandara di luar negeri. “Tadi masuk toilet wanita, karena wanita itu kan perlu pelayanan yang lebih jika dibandingkan dengan pria. Wanita bawa kosmetik, peralatan kecantikan lainnya, makanya saya cek bener,” ujarnya.

“Menurut saya bandara ini sangat bagus dari sisi ketinggian bangunan, tata letak dan lain-lain. Bahkan menurut saya toilet ini lebih bagus dari Bandara Shanghai,” papar Dahlan.

Mantan Dirut PLN ini juga menilai jika Bandara ini selesai semua, maka Bandara ini akan mengalahkan beberapa bandara di Indonesia, lantaran finishing bandara yang dikerjakan ini sangat bagus.
“Untuk tower, navigasi, radar sudah berfungsi. Refuel juga sudah selesai, sehingga kalau mengisi bahan bakar, tidak perlu lagi mobil pertamina muncul di dekat pesawat. Jika bandara ini selesai, maka bisa mengalahkan Makassar, bahkan Jakarta sekarang termasuk Surabaya,” urai Dahlan.

Meski begitu, pria yang kerap mengenakan sepatu kets ini tak menampik bila Bandara ini masih mempunyai kekurangan. “Di luar Bandara ketika dilakukan keberangkatan, kalau hujan bisa tempias. Tapi sedang di usahakan (perbaikan),” tutupnya. (ram/chi/jpnn)

Dahlan Iskan Kelilingi Kualanamu

MEDAN- Rencana pengoperasian Bandara Kualanamu akan menjadi kebanggaan bagi masyarakat Sumut dan Indonesia. Bandara ini diyakini akan mampu bicara di ceruk pasar lalu-lintas penerbangan (airlines) di Asia Tenggara yang kini dikuasai Singapura dengan Bandara Changi dan Malaysia dengan Kuala Lumpur Internasional Airport (KLIA). Kualanamu yang berdiri megah di Kecamatan Pantai Labu, Deliserdang ini optimistis bisa dijadikan pesaing baru dengan Malaysia dan Singapura.

Bandara Kualanamu
Bandara Kualanamu

“Kini saatnya Bandara Kualanamu menjadi pembanding kita dengan negara-negara tetangga. Karena bandara ini sangat besar, dilengkapi teknologi tinggi. Bahkan sistem keamanannya mengalahkan bandara di Jakarta,” ungkap Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Dahlan Iskan saat berkeliling Bandara Kualanamu, Sabtu (12/1) kemarin.

Dijelaskan Dahlan, bandara ini memiliki luas sebesar 118.930 meter persegi luas terminal sehingga mampu menampung hingga menampung sebanyak 8,1 juta penumpang setiap hari.  Pelayanan bandara, seperti aliran penumpang yang akan tertata rapi, ketinggian ruangan yang nyaman, serta jumlah toilet yang cukup.

Dia mengatakan bandara ini diproyeksikan menjadi hubungan penerbangan internasional (hub) untuk kawasan regional (Asia Tenggara.

“Kemampuan menampung di bandara ini yang sedikit banyaknya mampu dibandingkan dengan Malaysia (KLIA) atau Singapura (Changi),” ungkapnya.

Data menyebutkan bandara ini memiliki  apronnya  seluas 200.000 meter persegi dengan daya tampung 33 pesawat. Ada gudang kargo seluas 13.000 meter persegi dan areal parkir seluas 50.820 meter persegi yang mampu menampung 407 unit taksi bandara, 55 unit bus dan 908 unit mobil.

Dalam estimasi awal diyakini menggunakan Bandara Kualanamu sebagai hub akan lebih hemat jika dibandingkan transit di Singapura dan Malaysia. Hal ini Mengingat letak posisi Kualanamu yang lebih dekat dengan Australia, India, dan lainnya.
“Kalau untuk fisiknya, kita berani bandingkan, tapi kalau pelayanan sehari-hari tentunya masih harus dibuktikan. Mulai dari kebersihan, kecepatan pelayanan, pemeliharaan, dan lainnya. Kita berharap jangan hanya menang di awal saja, sedangkan ke depannya kita kembali melempem,” tegas Dahlan.

“Dengan bandara ini, Medan akan menjadi kota yang bertambah besar, dan sudah saatnya menyaingi negara tetangga,” lanjutnya.

Seperti diketahui, dengan menggunakan kereta api tujuan Kualanamu, Dahlan Iskan dan rombongan bergerak dari Medan untuk melihat perkembangan dari bandara Kualanamu yang saat ini sudah mencapai 91 persen tahap penyelesaian.
Dalam perjalanan keliling bandara itu , Dahlan lebih memperhatikan hal-hal kecil, seperti luas areal, kelengkapan, kesiapan, bahkan cat bangunan tak luput dari pandangannya.

Dia meyakinkan masalah estetika amat besar pengaruhnya bagi  kenyamanan penumpang. Sebab itu dia mengingatkan agar operator bandara tak menyepelekan ornamen ruang yang justru memperindah ruang baadara.
“Saya bisa katakan Kualanamu adalah bandara termegah dan terbaik di Indonesia. Surabaya kalah, Soekarno Hatta kalah, Makassar juga kalah finishing-nya, Palembang bagus tapi kecil. Kalau Bali belum bisa menilai, tapi bisa jadi sejajar,” tambahnya.

Khusus toilet, Dahlan memuji Bandara Kualanamu lebih bagus dibandingkan toilet Bandara di luar negeri. “Tadi masuk toilet wanita, karena wanita itu kan perlu pelayanan yang lebih jika dibandingkan dengan pria. Wanita bawa kosmetik, peralatan kecantikan lainnya, makanya saya cek bener,” ujarnya.

“Menurut saya bandara ini sangat bagus dari sisi ketinggian bangunan, tata letak dan lain-lain. Bahkan menurut saya toilet ini lebih bagus dari Bandara Shanghai,” papar Dahlan.

Mantan Dirut PLN ini juga menilai jika Bandara ini selesai semua, maka Bandara ini akan mengalahkan beberapa bandara di Indonesia, lantaran finishing bandara yang dikerjakan ini sangat bagus.
“Untuk tower, navigasi, radar sudah berfungsi. Refuel juga sudah selesai, sehingga kalau mengisi bahan bakar, tidak perlu lagi mobil pertamina muncul di dekat pesawat. Jika bandara ini selesai, maka bisa mengalahkan Makassar, bahkan Jakarta sekarang termasuk Surabaya,” urai Dahlan.

Meski begitu, pria yang kerap mengenakan sepatu kets ini tak menampik bila Bandara ini masih mempunyai kekurangan. “Di luar Bandara ketika dilakukan keberangkatan, kalau hujan bisa tempias. Tapi sedang di usahakan (perbaikan),” tutupnya. (ram/chi/jpnn)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/