26 C
Medan
Monday, September 30, 2024

Olah TKP Kebakaran Terganjal Libur

Medan-Sampai Minggu (12/2) polisi belum bisa memastikan penyebab terbakarnya tiga unit bangunan rumah toko (ruko) di Jalan Brigjen Katamso Lingkungan VI, Kelurahan Sukaraja, Medan Maimun. Malah, pengakuan warga, belum ada polisi yang melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) terhadap kebakaran yang terjadi pada Sabtu (11/2) lalu itu.

“Dari pagi hingga sekarang sore tidak ada polisi yang datang kemari. Kalau datang, pasti warga ramai lihat Bang, seperti kebakaran di sana, “kata seorang warga sambil menunjuk ke arah lokasi kebakaran di Gang Aman Kelurahan Sukaraja beberapa waktu lalu yang meludeskan belasan rumah Hal ini juga diakui Kapolsekta Medan Kota Kompol Sandi Sinurat. Katanya, petugas Laboratorium Forensik (Labfor) Polri Cabang Medan memang belum melakukan olah TKP. “Kejadiannya kan hari Sabtu sore. Dan, sekarang hari Minggu, nanti kita akan layangkan,” terang Sandi saat dikonfirmasi melalui telepon selularnya, kemarin.

Lebih lanjut Sandi menjelaskan, karena belum adanya olah TKP, pihaknya belum mengetahui secara pasti penyebab kebakaran tersebut. “Baru semalam. Kita lihat besok lah,” ucap Sandi.

Meski begitu, Sandi mengatakan pihaknya telah memeriksa sejumlah saksi yang mengetahui awal kejadian. “Untuk sementara lokasi kita amankan dulu dengan memasang garis polisi dan memeriksa beberapa saksi,” terangnya.

Sementara itu Syafrizal (30), warga pasar VII Tembung, salah satu korban mulai membaik. Shafrizal yang mengalami luka bakar serius di bagian tangan, perut dan wajah ini mengaku tak menyadari akan musibah yang menimpa dirinya. “Waktu kejadian aku langsung ngumpulkan kayu di depan toko tempat aku kerja. Aku gak tau api dari mana, tiba-tiba langsung meledak saja dan langsung menyambar ,”sebutnya saat disambangi di ruang Kecubung 202 RSU Permata Bunda tempat dirinya mendapatkan perawatan, Minggu (12/2).

Izal yang baru dua tahun bekerja di Karyawan Mega Jaya Tehnik juga mengakui jika kebakaran tersebut juga ikut membakar sepeda motor miliknya serta dua sepeda motor milik sang toke.

Ak selaku pemilik toko  sekaligus bos kerja Syafrizal yang langsung menjenguk korban menyatakan jika asal api diduga berasal dari tiner yang dipasok ke sebuah toko cat sebagai lokasi awal kebakaran. “Sore itu mobil box membawa tiner untuk diantarkan ke toko cat tempat Loi Weng Hoa (salahsatu korban kritis). Namun saat itu info yang saya terima, tinernya bocor dan memenuhi ruangan toko hingga menyebabkan sebuah ledakan,”sebut AK.
Selain Syafrizal kedua korban lainnya  Loy Poei Kong, Warga Jalan Kampung Aur Medan, penjual es tebu yang melintas dan ikut terbakar juga sempat mendapatkan perawatan di ruang  Baiduri 301 RS Permata Bunda. Namun Minggu pagi (12/2) korban dipindahkan ke RS Methodist Medan untuk menjalani operasi pada bagian kakinya.

Sedangkan Loi Weng Hoa, warga Jalan Brigjend Katamso salah satu pemilik toko yang juga menjadi korban, masih dirawat intensif di ruang  ICU, dengan luka bakar diperkirakan mencapai 90 persen. Dari info yang diporeh salah satu keluarganya, Loi Weng Hoa, ayah satu orang anak ini, akan dipindahkan Minggu sore (12/2) sekitar pukul 18.00 WIB ke RS yang berada di Singapore untuk menjalani perawatan atas luka bakarnya. “Kondisinya cukup parah dan tengah menjalani masa kritis atas luka bakarnya. Bahkan dari pengakuan dokter dia juga mengalami gangguan pada pernafasannya akibat luka bakar itu,”ungkap seorang keluarga yang enggan memberikan identitasnya.

Terkait kebakaran di Jalan AR Hakim Gang Bakung Kelurahan Tegal Sari I, Kecamatan Medan Area,  Anggota DPRD Kota Medan meminta seluruh oknum dan instansi terkait untuk tidak melakukan pungutan liar (pungli) terhadap korban.

Hal tersebut dikatakan Ketua Fraksi Demokrat DPRD Kota Medan, Herri Zulkarnain Hutajulu usai menyerahkan bantuan material bangunan kepada korban kebakaran, kemarin. “Apalagi dari aparatur Pemko Medan. Kita berharap agar semua dipermudah, dan tidak dipersulit. Jika kita temukan adanya dugaan pungli yang dilakukan aparatur Pemko Medan, kita secepatnya mengambil langkah-langkah konkret,” katanya.
Dikatakannya, kutipan yang dimaksud antara lain berupa pengurusan Izin Mendirikan Bangunan (IMB) dan administrasi kependudukan seperti Kartu Keluarga (KK) dan Kartu Tanda Penduduk (KTP).

Sekretaris Fraksi Partai Demokrat, Srijati Pohan juga meminta agar camat dan lurah setempat segera mendata dengan jelas korban kebakaran. Hal ini dimaksudkan untuk memberi ruang kemudahan bagi mereka yang ditimpa musibah dalam pengurusan segala administrasi. “Kita juga meminta Wali Kota Medan mempertimbangkan usulan penggratisan pengurusan IMB dan administrasi lainnya,” cetusnya. (mag-5/uma/adl)

Medan-Sampai Minggu (12/2) polisi belum bisa memastikan penyebab terbakarnya tiga unit bangunan rumah toko (ruko) di Jalan Brigjen Katamso Lingkungan VI, Kelurahan Sukaraja, Medan Maimun. Malah, pengakuan warga, belum ada polisi yang melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) terhadap kebakaran yang terjadi pada Sabtu (11/2) lalu itu.

“Dari pagi hingga sekarang sore tidak ada polisi yang datang kemari. Kalau datang, pasti warga ramai lihat Bang, seperti kebakaran di sana, “kata seorang warga sambil menunjuk ke arah lokasi kebakaran di Gang Aman Kelurahan Sukaraja beberapa waktu lalu yang meludeskan belasan rumah Hal ini juga diakui Kapolsekta Medan Kota Kompol Sandi Sinurat. Katanya, petugas Laboratorium Forensik (Labfor) Polri Cabang Medan memang belum melakukan olah TKP. “Kejadiannya kan hari Sabtu sore. Dan, sekarang hari Minggu, nanti kita akan layangkan,” terang Sandi saat dikonfirmasi melalui telepon selularnya, kemarin.

Lebih lanjut Sandi menjelaskan, karena belum adanya olah TKP, pihaknya belum mengetahui secara pasti penyebab kebakaran tersebut. “Baru semalam. Kita lihat besok lah,” ucap Sandi.

Meski begitu, Sandi mengatakan pihaknya telah memeriksa sejumlah saksi yang mengetahui awal kejadian. “Untuk sementara lokasi kita amankan dulu dengan memasang garis polisi dan memeriksa beberapa saksi,” terangnya.

Sementara itu Syafrizal (30), warga pasar VII Tembung, salah satu korban mulai membaik. Shafrizal yang mengalami luka bakar serius di bagian tangan, perut dan wajah ini mengaku tak menyadari akan musibah yang menimpa dirinya. “Waktu kejadian aku langsung ngumpulkan kayu di depan toko tempat aku kerja. Aku gak tau api dari mana, tiba-tiba langsung meledak saja dan langsung menyambar ,”sebutnya saat disambangi di ruang Kecubung 202 RSU Permata Bunda tempat dirinya mendapatkan perawatan, Minggu (12/2).

Izal yang baru dua tahun bekerja di Karyawan Mega Jaya Tehnik juga mengakui jika kebakaran tersebut juga ikut membakar sepeda motor miliknya serta dua sepeda motor milik sang toke.

Ak selaku pemilik toko  sekaligus bos kerja Syafrizal yang langsung menjenguk korban menyatakan jika asal api diduga berasal dari tiner yang dipasok ke sebuah toko cat sebagai lokasi awal kebakaran. “Sore itu mobil box membawa tiner untuk diantarkan ke toko cat tempat Loi Weng Hoa (salahsatu korban kritis). Namun saat itu info yang saya terima, tinernya bocor dan memenuhi ruangan toko hingga menyebabkan sebuah ledakan,”sebut AK.
Selain Syafrizal kedua korban lainnya  Loy Poei Kong, Warga Jalan Kampung Aur Medan, penjual es tebu yang melintas dan ikut terbakar juga sempat mendapatkan perawatan di ruang  Baiduri 301 RS Permata Bunda. Namun Minggu pagi (12/2) korban dipindahkan ke RS Methodist Medan untuk menjalani operasi pada bagian kakinya.

Sedangkan Loi Weng Hoa, warga Jalan Brigjend Katamso salah satu pemilik toko yang juga menjadi korban, masih dirawat intensif di ruang  ICU, dengan luka bakar diperkirakan mencapai 90 persen. Dari info yang diporeh salah satu keluarganya, Loi Weng Hoa, ayah satu orang anak ini, akan dipindahkan Minggu sore (12/2) sekitar pukul 18.00 WIB ke RS yang berada di Singapore untuk menjalani perawatan atas luka bakarnya. “Kondisinya cukup parah dan tengah menjalani masa kritis atas luka bakarnya. Bahkan dari pengakuan dokter dia juga mengalami gangguan pada pernafasannya akibat luka bakar itu,”ungkap seorang keluarga yang enggan memberikan identitasnya.

Terkait kebakaran di Jalan AR Hakim Gang Bakung Kelurahan Tegal Sari I, Kecamatan Medan Area,  Anggota DPRD Kota Medan meminta seluruh oknum dan instansi terkait untuk tidak melakukan pungutan liar (pungli) terhadap korban.

Hal tersebut dikatakan Ketua Fraksi Demokrat DPRD Kota Medan, Herri Zulkarnain Hutajulu usai menyerahkan bantuan material bangunan kepada korban kebakaran, kemarin. “Apalagi dari aparatur Pemko Medan. Kita berharap agar semua dipermudah, dan tidak dipersulit. Jika kita temukan adanya dugaan pungli yang dilakukan aparatur Pemko Medan, kita secepatnya mengambil langkah-langkah konkret,” katanya.
Dikatakannya, kutipan yang dimaksud antara lain berupa pengurusan Izin Mendirikan Bangunan (IMB) dan administrasi kependudukan seperti Kartu Keluarga (KK) dan Kartu Tanda Penduduk (KTP).

Sekretaris Fraksi Partai Demokrat, Srijati Pohan juga meminta agar camat dan lurah setempat segera mendata dengan jelas korban kebakaran. Hal ini dimaksudkan untuk memberi ruang kemudahan bagi mereka yang ditimpa musibah dalam pengurusan segala administrasi. “Kita juga meminta Wali Kota Medan mempertimbangkan usulan penggratisan pengurusan IMB dan administrasi lainnya,” cetusnya. (mag-5/uma/adl)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/