25 C
Medan
Saturday, July 6, 2024

Nelayan Sumut Terbanyak Ditangkap di Luar Negeri

MEDAN-Direktorat Jenderal Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (SDKP) Republik Indonesia, Syahrin Abdurrahman, mengatakan nelayan di Sumatera Utara paling banyak ditangkap di luar negeri. Tercatat, ada 179 nelayan di Sumut yang tertangkap di Malaysia.

Hal tersebut diungkapkannya di Medan saat penyerahan 6 nelayan yang ditangkap di Penang (Malaysia) kepada pemerintahan Sumatera Utara.
Dijelaskannya, sejak tahun 2010 yang lalu. Secara nasional sebanyak 340 nelayan yang ditangkap di luar negeri. Dimana, Malaysia sebanyak 179 orang yang seutuhnya berasal dari Sumut, kemudian yang ditangkap di wilayah Australia sebanyak 115 orang, Papua Nugini sebanyak 7 orang, India sebanyak 5 orang, Timor Timur sebanyak 14 orang, dan 20 orang yang ditangkap di Republik Palau. “Nah, bila secara nasional, Sumut lah yang paling banyak ditangkap. Sebanyak 179 orang. Sedangkan yang tertangkap di Australia dan kawasan lain, berasal dari berbagai daerah di Indonesia,” ujar Syahrin.

Syahrin mengungkapkan, sebagai negara yang terdiri dari berbagai pulau-pulau, tidak pelak, nelayan merupakan salah satu mata pencarian masyarakat di Indonesia. Luas dan kayanya laut di Indonesia, menjadikan masyarakat yang tinggal di kawasan pantai memilih pekerjaan ini.
“Karena itu, kita selalu mengusahakan, dan mendidik agar para nelayan tersebut profesional, sehingga kejadian tertangkapnya nelayan di luar negeri tidak akan terjadi lagi,” lanjutnya.

Ditambahkannya, salah satu tugas dari Ditjen SDKP ini sesuai dengan Instruksi Presiden (Inpres) nomor 15/2011 tentang perlindungan nelayan. Terutama untuk menyelamatkan pada nelayan yang ditangkap di daerah perbatasan. “Tugas dan kerja kita untuk menemani dalam bidang advokasi bagi pengkapan ikan di daerah perbatasan.” Lanjutnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Provsu, Zulkarnain dalam acara tersebut menyatakan banyaknya nelayan di Sumut yang tertangkap dikarenakan daerahnya terletak di kawasan strategis. Dengan kata lain di keliling oleh Selat Malaka yang terletak di Pantai Timur yang panjangnya sekitar 545 km. Sedangkan pantai barat yang bersebelahan dengan Samudera Hindia. “Kita memiliki sebanyak 107.500 nelayan yang tersebar di seluruh kawasan pantai barat dan timur. Saat ini, semuanya sudah keluar, hanya tinggal 11 orang nelayan,” ujarnya.

Dari 179 nelayan di Sumut yang sudah bebas dan kembali ke tanah air. Saat ini ada 11 nelayan yang belum diketahui nasibnya. 11 nelayan yang ditangkap dan saat ini sedang berada di Penang. (ram)

MEDAN-Direktorat Jenderal Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (SDKP) Republik Indonesia, Syahrin Abdurrahman, mengatakan nelayan di Sumatera Utara paling banyak ditangkap di luar negeri. Tercatat, ada 179 nelayan di Sumut yang tertangkap di Malaysia.

Hal tersebut diungkapkannya di Medan saat penyerahan 6 nelayan yang ditangkap di Penang (Malaysia) kepada pemerintahan Sumatera Utara.
Dijelaskannya, sejak tahun 2010 yang lalu. Secara nasional sebanyak 340 nelayan yang ditangkap di luar negeri. Dimana, Malaysia sebanyak 179 orang yang seutuhnya berasal dari Sumut, kemudian yang ditangkap di wilayah Australia sebanyak 115 orang, Papua Nugini sebanyak 7 orang, India sebanyak 5 orang, Timor Timur sebanyak 14 orang, dan 20 orang yang ditangkap di Republik Palau. “Nah, bila secara nasional, Sumut lah yang paling banyak ditangkap. Sebanyak 179 orang. Sedangkan yang tertangkap di Australia dan kawasan lain, berasal dari berbagai daerah di Indonesia,” ujar Syahrin.

Syahrin mengungkapkan, sebagai negara yang terdiri dari berbagai pulau-pulau, tidak pelak, nelayan merupakan salah satu mata pencarian masyarakat di Indonesia. Luas dan kayanya laut di Indonesia, menjadikan masyarakat yang tinggal di kawasan pantai memilih pekerjaan ini.
“Karena itu, kita selalu mengusahakan, dan mendidik agar para nelayan tersebut profesional, sehingga kejadian tertangkapnya nelayan di luar negeri tidak akan terjadi lagi,” lanjutnya.

Ditambahkannya, salah satu tugas dari Ditjen SDKP ini sesuai dengan Instruksi Presiden (Inpres) nomor 15/2011 tentang perlindungan nelayan. Terutama untuk menyelamatkan pada nelayan yang ditangkap di daerah perbatasan. “Tugas dan kerja kita untuk menemani dalam bidang advokasi bagi pengkapan ikan di daerah perbatasan.” Lanjutnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Provsu, Zulkarnain dalam acara tersebut menyatakan banyaknya nelayan di Sumut yang tertangkap dikarenakan daerahnya terletak di kawasan strategis. Dengan kata lain di keliling oleh Selat Malaka yang terletak di Pantai Timur yang panjangnya sekitar 545 km. Sedangkan pantai barat yang bersebelahan dengan Samudera Hindia. “Kita memiliki sebanyak 107.500 nelayan yang tersebar di seluruh kawasan pantai barat dan timur. Saat ini, semuanya sudah keluar, hanya tinggal 11 orang nelayan,” ujarnya.

Dari 179 nelayan di Sumut yang sudah bebas dan kembali ke tanah air. Saat ini ada 11 nelayan yang belum diketahui nasibnya. 11 nelayan yang ditangkap dan saat ini sedang berada di Penang. (ram)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/