29 C
Medan
Monday, June 17, 2024

Mempertahankan Kearifan Lokal, Lomba Mendongeng Piala Kapoldasu 2019

deking/sumut pos
BERSAMA: Kapolda Sumatera Utara Irjen Polisi Agus Andrianto (lima kiri) bersama Ketua panitia Prof. Dr. Ibrahim Gultom (lima kanan) dan Wakapolda Sumut.
Brigjen Pol Mardiaz Kusin Dwihananto (empat kanan) berfoto bersama peserta.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Lomba mendongeng Piala Kapolda Sumut 2019, Jumat (12/4) resmi digelar di Aula Tribrata Polda Sumut Medan. Lomba terbagi dalam dua kategori, yakni cerita rakyat diikuti 40 peserta dan opera mini 17 tim dari siswa serta- mahasiswa.

Kapolda Sumatera Utara Irjen Polisi Agus Andrianto saat membuka event ini berpesan, walau kemajuan teknologi dan budaya barat saat ini begitu gencar, atau kini dikenal era industri 4.0, namun kearifan lokal seperti budaya rakyat mendongeng dan opera harus tetap dilestarikan.

“Budaya mendongeng saat ini terkesan mulai menghilang dari masyarakat. Padahal manfaatnya sangat banyak, termasuk sebagai alat pendidikan karakter.Karena melalui perlombaan ini, kami berharap, kearifan lokal budaya mendongeng harus kita hidupkan kembali, “ ujar Kapolda Sumut.

Sementara itu, Ketua panitia Prof Dr Ibrahim Gultom melaporkan, Lomba Mendongen Piala Kapolda Sumut ini bertemakan “Revitalisasi Nilai Budaya Nusantara di Era Revolusi Industri 4.0 bagi Generasi Milenial” digelar hingga Sabtu (13/4)n

Prof Ibrahim juga memaparkan manfaat budaya mendongeng, membantu perkembangan kognitif anak, terutama melatih pemikiran anak lebih kritis dan cerdas. Selain itu menuntun perkembangan sosial dan emosi anak, karena melalui dongeng dapat menyisipkan nilai-nilai dan norma-norma kemasyarakatan.

Manfaat lainnya, menurut Guru Besar Unimed ini, adalah sebagai alat untuk memepererat hubungan antara orangtua dan anak serta melatih dan mengembangkan imajinasi anak.

“Kami dari kalangan pendidikan sangat berterima kasih kepada Kapolda Sumut yang telah memprakarsai terselenggaranya lomba yang sudah jarang diselenggarakan. Kegiatan ini bisa menjadi virus agar pargelaran tersebut bisa rutin diselenggarakan oleh pihak lain,” pungkasnya.(dek/ila)

deking/sumut pos
BERSAMA: Kapolda Sumatera Utara Irjen Polisi Agus Andrianto (lima kiri) bersama Ketua panitia Prof. Dr. Ibrahim Gultom (lima kanan) dan Wakapolda Sumut.
Brigjen Pol Mardiaz Kusin Dwihananto (empat kanan) berfoto bersama peserta.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Lomba mendongeng Piala Kapolda Sumut 2019, Jumat (12/4) resmi digelar di Aula Tribrata Polda Sumut Medan. Lomba terbagi dalam dua kategori, yakni cerita rakyat diikuti 40 peserta dan opera mini 17 tim dari siswa serta- mahasiswa.

Kapolda Sumatera Utara Irjen Polisi Agus Andrianto saat membuka event ini berpesan, walau kemajuan teknologi dan budaya barat saat ini begitu gencar, atau kini dikenal era industri 4.0, namun kearifan lokal seperti budaya rakyat mendongeng dan opera harus tetap dilestarikan.

“Budaya mendongeng saat ini terkesan mulai menghilang dari masyarakat. Padahal manfaatnya sangat banyak, termasuk sebagai alat pendidikan karakter.Karena melalui perlombaan ini, kami berharap, kearifan lokal budaya mendongeng harus kita hidupkan kembali, “ ujar Kapolda Sumut.

Sementara itu, Ketua panitia Prof Dr Ibrahim Gultom melaporkan, Lomba Mendongen Piala Kapolda Sumut ini bertemakan “Revitalisasi Nilai Budaya Nusantara di Era Revolusi Industri 4.0 bagi Generasi Milenial” digelar hingga Sabtu (13/4)n

Prof Ibrahim juga memaparkan manfaat budaya mendongeng, membantu perkembangan kognitif anak, terutama melatih pemikiran anak lebih kritis dan cerdas. Selain itu menuntun perkembangan sosial dan emosi anak, karena melalui dongeng dapat menyisipkan nilai-nilai dan norma-norma kemasyarakatan.

Manfaat lainnya, menurut Guru Besar Unimed ini, adalah sebagai alat untuk memepererat hubungan antara orangtua dan anak serta melatih dan mengembangkan imajinasi anak.

“Kami dari kalangan pendidikan sangat berterima kasih kepada Kapolda Sumut yang telah memprakarsai terselenggaranya lomba yang sudah jarang diselenggarakan. Kegiatan ini bisa menjadi virus agar pargelaran tersebut bisa rutin diselenggarakan oleh pihak lain,” pungkasnya.(dek/ila)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/