MEDAN- Setelah berpetualang ke berbagai daerah di Indonesia menjalankan tugas negara, akhirnya Asisten Teritorial (Aster) Panglima TNI Mayjen (TNI) AY Nasution, berkunjung ke Sumut selama tiga hari (9-11/6), untuk mencari tahu tentang perjuangan ayahandanya almarhum Kolonel Inf HM Nurdin Nasution, mantan Bupati Tapanuli Selatan tahun 1960-1968 dan 1970-1973 di Labuhan Batu.
Penelusuran dilakukan Mayjen TNI AY Nasution, dilakukan dengan melihat situs perjuangan berupa monument (tugu) diatas bukit, di tengah-tengah hamparan perkebunan kelapa sawit di Kabupaten Labuhan Batu.
Monumen perjuangan yang memiliki ruangan 6 X 10 meter dan memiliki menara setinggi 10 meter itu, diberi nama Tugu Perjuangan 45 Lobusona, yang terletak di Lingkungan Sejahtera, Kecamatan Lobusona.
Monumen bersejarah ini, menandakan adanya perlawanan dan perjuangan prajurit TNI di Labuhan Batu melawan penjajahan Belanda pada masa perang kemerdekaan.
Tapi sayang, monumen sejarah itu, kini sangat memprihatinkan, akibat ulah tangan orang-orang yang tidak menghargai perjuangan pahlawan kemerdekaan di Labuhan Batu.
Meski prihatin dengan kondisi monumen sejarah itu, tapi mantan Pangdam Cenderawasih Papua ini, merasa bangga dan bahagia karena sudah menemukan jejak perjuangan orangtuanya.
“Sangat-sangat terharu menemukan tugu perjuangan kemerdekaan 45 di Lobusona ini. Ini merupakan kebahagiaan tersendiri bagi seorang anak, apalagi perjuangan itu penuh dengan duka, air mata bahkan darah,” ucap Mayjen TNI AY Nasution. Pria kelahiran Medan, 26 Maret 1954 ini mengatakan, dirinya adalah anak seorang pejuang kemerdekaan di Labuhan Batu Nurdin Nasution.
‘’Informasi yang saya dapat, orang tua saya (Nurdin Nasution) adalah Komandan Resimen III Marbau,” tegasnya. (rud)