MEDAN, SUMUTPOS.CO – Sejak Juni 2022, RSUD Dr Pirngadi Medan belum lagi menerima pasien Covid-19. Saat ini pasien Covid-19 kosong di rumah sakit milik Pemko Medan tersebut.
Hal itu dikatakan Humas RSUD Pirngadi Edison Peranginangin, Selasa (12/7). Meskipun masih kosong, RSUD Pirngadi akan tetap bersiaga jika terjadi lonjakan kasus, mengingat, hingga saat ini jumlah secara nasional suspek masih terus bertambah.
“Sejak Juni sudah kosong, nggak ada pasien Covid-19 di RSUD Pirngadi. Namun memang, ya kita tetap harus standby apabila terjadi lonjakan di Medan, khususnya di lingkungan kerja kita. Penanganan dan segala ketentuannya juga harus sesuai,” kata Edison kepada Sumut Pos.
Pasca-Covid-19 ini, operasional RSUD Pirngadi tetap berjalan dengan sebagaimana mestinya, baik pegawai administrasi, tenaga kesehatan, hingga keluarga pasien yang menjenguk tetap harus memenuhi prokes ketat.
Menurut data yang diterima dari Direktur Utama RSUD Dr Pirngadi Medan, pasien anaemia merupakan diagnosa terbanyak yang ditangani secara rawat inap. Sementara untuk rawat jalan, diketahui merupakan pasien berdiagnosa HIV.
Untuk rawat inap pada bulan Juni, diagnosa tertinggi yaitu Anaemia, unspecified dengan jumlah pasien keluar hidup, laki-laki 17 jiwa dan perempuan 15 jiwa sedangkan pasien keluar mati, laki-laki 2 jiwa dan perempuan 3 jiwa.
Tertinggi kedua adalah pasien Typhoid fever (tipes), jumlah keluar hidup untuk laki-laki 14 jiwa dan perempuan 17 jiwa, sementara untuk pasien keluar mati laki-laki 1 jiwa sama dengan perempuan.
Dan penyakit terbanyak ketiga yaitu Diabetes melitus without complications, dengan jumlah keluar hidup laki-laki 10 jiwa dan perempuan 15 jiwa, untuk pasien keluar mati laki-laki 2 jiwa dan perempuan 4 jiwa.
Sementara itu untuk rawat jalan, diagnosa terbanyak adalah pasien terkena virus HIV atau Unspecified human immunodeficiency virus disease, jumlah kasus baru laki-laki sebanyak 10 jiwa dan perempuan 3 jiwa, dengan 291 kunjungan. Lalu diagnosa low back pain (nyeri punggung) jumlah kasus baru laki-laki 12 jiwa dan perempuan 30 jiwa dengan jumlah kunjungan 165. Dan ketiga, Chronic ischaemic heart disease, unspecified (jantung iskemik) kasus baru laki-laki 43 dan perempuan 52 dengan total 95 kunjungan. (mag-3)