31 C
Medan
Sunday, June 30, 2024

Demi Misi Musim 2012

Perburuan gelar juara dunia pembalap Formula 1 sudah berakhir. Bukan berarti persaingan di sisa musim 2011 tak lagi menarik. Grand Prix Korea masih menyajikan perseteruan menarik bagi seluruh tim, terutama untuk mendapatkan peningkata menuju musim depan.

Grand Prix Jepang pekan lalu memberi kepastian gelar juara dunia bagi Sebastian Vettel. Poin pembalap Red Bull-Renault itu tak lagi terkejar para rivalnya. Misi berikutnya bagi Vettel adalah membawa Red Bull mempertahankan gelar juara kategori konstruktor.

Hingga usainya GP Jepang yang merupakan seri ke-15 dari 19 lomba musim ini, Red Bull sudah mengoleksi 518 poin. Mereka unggul 130 poin dari pesaing terdekatnya McLaren-Mercedes (388 poin). Meski secara matematis masih bisa tersusul McLaren, Red Bull sudah bisa sedikit lega menatap akhir musim.

Kepastian gelar juara konstruktor bisa dikunci Red Bull selepas GP Korea. Asal meraih poin lebih banyak atau sama dengan yang diperoleh para pembalap McLaren, tim yang berbasis di Milton Keynes, Inggris itu akan membuat tiga balapan tersisa sebagai formalitas.

Namun, Red Bull menjamin tak akan ada penurunan performa Vettel dan rekan setimnya Mark Webber di balapan tersisa. Ada tujuan lebih besar yang mereka bidik, yaitu penampilan yang lebih baik dan lanjutan dominasi di musim depan.

Ambisi tersebut disampaikan langsung oleh owner tim Red Bull Dietrich Mateschitz. Sisa musim 2011 harus dimanfaatkan sebaik mungkin untuk peningkatan di musim 2012. Mateschitz menegaskan fokus timnya saat ini seharusnya adalah meraih peningkatan sebesar mungkin, karena para rivalnya Ferrari dan McLaren akan memberikan tantangan yang jauh lebih besar tahun depan.”Pasti, kami akan terus bekerja keras hingga Sao Paulo (GP Brazil, seri terakhir),” ujar Mateschitz pada Autosport.

“Pekerjaan untuk peningkatan tak akan berhenti. Dengan perubahan aturan teknis yang sedikit, yang kami lakukan saat ini akan menguntungkan mobil musim depan kami RB8,” tambahnya.

Mateschitz mengakui, dia dan timnya sadar sepenuhnya jika timnya belum memiliki garansi apa pun untuk kembali menunjukkan dominasi musim depan. Ferrari dan McLaren tentu saja tak mau kembali dipecundangi. Apalagi, tim Mercedes GP juga menunjukkan menjadi kuda hitam dalam persaingan di antara mereka. (ady/jpnn)

Perburuan gelar juara dunia pembalap Formula 1 sudah berakhir. Bukan berarti persaingan di sisa musim 2011 tak lagi menarik. Grand Prix Korea masih menyajikan perseteruan menarik bagi seluruh tim, terutama untuk mendapatkan peningkata menuju musim depan.

Grand Prix Jepang pekan lalu memberi kepastian gelar juara dunia bagi Sebastian Vettel. Poin pembalap Red Bull-Renault itu tak lagi terkejar para rivalnya. Misi berikutnya bagi Vettel adalah membawa Red Bull mempertahankan gelar juara kategori konstruktor.

Hingga usainya GP Jepang yang merupakan seri ke-15 dari 19 lomba musim ini, Red Bull sudah mengoleksi 518 poin. Mereka unggul 130 poin dari pesaing terdekatnya McLaren-Mercedes (388 poin). Meski secara matematis masih bisa tersusul McLaren, Red Bull sudah bisa sedikit lega menatap akhir musim.

Kepastian gelar juara konstruktor bisa dikunci Red Bull selepas GP Korea. Asal meraih poin lebih banyak atau sama dengan yang diperoleh para pembalap McLaren, tim yang berbasis di Milton Keynes, Inggris itu akan membuat tiga balapan tersisa sebagai formalitas.

Namun, Red Bull menjamin tak akan ada penurunan performa Vettel dan rekan setimnya Mark Webber di balapan tersisa. Ada tujuan lebih besar yang mereka bidik, yaitu penampilan yang lebih baik dan lanjutan dominasi di musim depan.

Ambisi tersebut disampaikan langsung oleh owner tim Red Bull Dietrich Mateschitz. Sisa musim 2011 harus dimanfaatkan sebaik mungkin untuk peningkatan di musim 2012. Mateschitz menegaskan fokus timnya saat ini seharusnya adalah meraih peningkatan sebesar mungkin, karena para rivalnya Ferrari dan McLaren akan memberikan tantangan yang jauh lebih besar tahun depan.”Pasti, kami akan terus bekerja keras hingga Sao Paulo (GP Brazil, seri terakhir),” ujar Mateschitz pada Autosport.

“Pekerjaan untuk peningkatan tak akan berhenti. Dengan perubahan aturan teknis yang sedikit, yang kami lakukan saat ini akan menguntungkan mobil musim depan kami RB8,” tambahnya.

Mateschitz mengakui, dia dan timnya sadar sepenuhnya jika timnya belum memiliki garansi apa pun untuk kembali menunjukkan dominasi musim depan. Ferrari dan McLaren tentu saja tak mau kembali dipecundangi. Apalagi, tim Mercedes GP juga menunjukkan menjadi kuda hitam dalam persaingan di antara mereka. (ady/jpnn)

Previous article
Next article

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/