MEDAN- Pasangan calon Gatot Pujo Nugroho dan Fadly Nurzal dinilai sebagai representasi ideal dari koalisi parpol berbasis ideologi Islam di Pilgubsu. Kader PKS dan PPP berpotensi mendapat dukungan dari parpol lain yang memiliki basis pemilih yang sama.
“Secara internal saya sudah ditetapkan PPP menjadi calon gubernur. Tapi PPP kan tak bisa mengusung pasangan secara tunggal tanpa koalisi dengan parpol lain. Sebab itu saya akan siap melaksanakan keputusan partai jika dalam perjalanannya diusung sebagai calon wakil gubernur,” ungkap Ketua DPW PPP, Fadly Nurzal, di Medan, Kamis (11/10). Untuk merealisasikan koalisi tersebut, lanjutnya, PPP akan menjalin komunikasi dengan partai berbasis Islam, seperti PKS, PKB, PBB, PKNU, dan lainnya. Komunikasi itu, menurut Fadly, setidaknya sudah dilakukan antar-pengurus DPP di Jakarta. Fadly optimistis koalisi parpol berbasis massa Islam memiliki peluang yang sangat besar memenangkan Pilgubsu.
“Parpol dengan basis massa Islam harus bersatu. Langkah ini bisa dimulai dengan menyatukan tokoh-tokohnya yang punya pandangan politik yang sama untuk membangun Sumut ke depan,’’ ungkapnya.
Fadly, yang juga ketua Fraksi PPP DPRD Sumut ini, menambahkan, PPP siap berkoalisi dengan parpol berbasis massa Islam demi memberikan manfaat bagi seluruh masyarakat Sumut.
Sementara itu, pengurus PKS Sumut membantah keras pernyataan petinggi PKS Pusat yang menyatakan pendamping Plt Gubsu Gatot Pujo Nugroho selaku cagubsu 2013-2018 bakal dicarikan dari kelompok bermarga. Penentuan siapa yang menjadi pasangan Gatot tetap dilandasi oleh survei internal.
“Infonya tak benar itu. Semuanya berdasarkan hasil survei internal,” jawab Ketua Fraksi PKS DPRD Sumut, Hidayatullah, seusai menghadiri kunker Badan Legislasi (Baleg) DPR RI, di Lantai VIII, Kantor Gubsu, Jalan Diponegoro, Medan, Rabu (11/10).
Dikonfirmasi saat akan masuk ruang kerjanya di Lantai IX, Kantor Gubsu, Gatot menjawab diplomatis, ‘’Tunggu deklarasinya saja ya,” jawabnya. (ari)