Site icon SumutPos

Rutan Labuhandeli Diserbu Warga

BELAWAN, SUMUTPOS.CO – Puluhan warga Tangsi Lingkungan 7 Martubung Kecamatan Medan Labuhan, Jumat (12/12) malam, ramai-ramai mendatangi Rumah Tahanan (Rutan) Klas II B Labuhandeli di Jalan Titi Pahlawan Simpang Kantor Kecamatan Medan Labuhan. Mereka menuntut dua orang pemuda yang ditangkap oleh petugas rutan karena terlibat perkelahian dengan narapidana segera dibebaskan.

Informasi dihimpun Sumut Pos menyebutkan, keributan antara warga dengan narapidana (napi) itu terjadi pada saat, Ibnu (19) seorang tahanan pendamping (tamping) yang sedang membersihkan sampah di sekitar lingkungan rutan, terlibat keributan dengan dua pemuda warga setempat hingga berujung pada terjadinya perkelahian.

“Aku tadi sedang membersihkan sampah di depan rutan. Entah, kenapa dua orang pemuda setempat yang melintas didepanku, seperti tidak senang begitu melihat aku. Tak lama akupun dipukuli sama mereka,” ujar, Ibnu saat berada di Mapolsek Medan Labuhan.

Melihat adanya keributan terjadi di sekitar lingkungan rumah tahanan, petugas sipir rutan lantas berdatangan. Dua pemuda warga setempat yang tetap ngotot ingin menghajar, Ibnu narapidana terjerat kasus pencurian ini, kemudian diamankan dan dibawa masuk ke dalam rutan. Sedangkan, Ibnu yang mengalami cedera di bagian bibir dibawa ke kantor polisi.

“Bukan aku yang memulai, tapi mereka berdua. Akupun selama ini tidak punya masalah sama warga disekitar rutan,” ungkap napi yang mengaku berdomisili di kawasan Tembung.

Warga setempat begitu mengetahui telah terjadi keributan, dan adanya dua orang pemuda diamankan, beramai-ramai mendatangi lokasi rumah tahanan. Karena keduanya tak kunjung dibebaskan, puluhan warga terdiri dari pria dan ibu-ibu rumah tangga selanjutnya mengedor-gedor pintu gerbang utama rumah tahanan, sembari berteriak meminta rekan mereka dilepas.

“Keluarkan dua orang warga di sini yang ditahan di dalam rutan. Jangan sampai rutan ini kami bakar,” teriak warga sambil menandang dan membalikan tiga tong sampah berada di halaman rutan.

Aparat kepolisian dibantu pihak kelurahan yang berada di lokasi berupaya menenangkan puluhan warga. Bahkan, mereka berjanji akan mengupayakan penyelesaian atas keributan tersebut dengan jalan damai, dan membebaskan dua orang pemuda yang diamankan petugas di dalam rutan.

“Saya minta semuanya untuk tenang. Kita akan bebaskan dua orang warga yang berada di dalam rutan, asalkan warga mau tenang dan tidak lagi berkumpul disini,” timpal seorang petugas.

Kepala Rutan Klas II B Labuhandeli, Alexander Lisman Putra membenarkan adanya kejadian tersebut. Menurut dia, pemicu keributan itu terjadi akibat ulah dua orang warga yang memukuli seorang narapidana saat sedang melakukan aktivitas kebersihan disekitar lingkungan rumah tahanan.

“Pemicu keributan itu terjadi karena ada napi kita yang dipukuli saat sedang membersihkan sampah di halaman rutan. Saya pribadi sangat menyayangkan atas terjadinya pemukulan itu. Walaupun dia berstatus napi, tapi dia juga manusia dan tidak semestinya diperlakukan seperti itu,” terang, Alexander.

Terpisah, Kapolsek Medan Labuhan, Kompol Ronny Oktavianus Sitompul mengatakan, sejumlah personel kepolisian telah disiagakan di sekitar lokasi rumah tahanan. Hal ini dilakukan, untuk mengantisipasi terjadinya keributan susulan antara warga dengan pihak rutan. Ronny menyebutkan, keributan dimaksud terjadi akibat perselisihan paham antara dua pemuda warga setempat, dengan seorang napi.

“Kita sudah coba untuk mediasikan antara warga yang terlibat keributan dengan narapidana dan pihak rutan agar permasalahan yang terjadi diselesaikan dengan jalan damai,” kata, Ronny.(rul/rbb)

 

Exit mobile version