31 C
Medan
Sunday, June 30, 2024

Rahudman Damprat Pejabat TRTB

Wali Kota Minta Stop Penutupan Parit oleh Hermes Palace

Wali Kota Medan Rahudman Harahap meminta developer dan kontraktor pelaksana pembangunan gedung
Hermes Palace Jalan Mongonsidi menghentikan penutupan parit (drainase).

Permintaan itu disampaikannya saat mengunjungi langsung bangunan tersebut, Rabu (13/4) bersama dengan sejumlah Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), seperti Kepala Dinas (Kadis) Bina Marga, Gunawan Surya Lubis, Kepala Dinas TRTB,  Syampurno Pohan, Kadissosnaker, HT Irwansyah, Kasatpol PP, Kriswan, Kadishub Medan, Armansyah Lubis, Camat Medan Polonia, Ali Hanafiah dan Kabag Humas, Khairul Buchari.

Dalam peninjuaan itu, Rahudman mendamprat dan melontarkan kembali skema rancangan bangunan Hermes Palace ke Kabid Pengendalian dan Pemanfaatan Tata Ruang Dinas TRTB, Ahmad Basaruddin. “Nach, kau tinjau lagi ini. Rapatkan itu segera,” ungkapnya sembari memberikan skema ke Basaruddin.

Sembari berjalan, Rahudman meminta kepada kontraktor untuk menghentikan penutupan parit yang dilakukan pengembang. “Saya minta penutupan parit segera dihentikan terhitung mulai hari ini,” tegasnya “Kita segera melakukan rapat dengan instansi terkait untuk membahas persoalan ini,” tambahnya.

Luapan amarah Rahudman tak sampai ke Kabid di TRTB tersebut saja, melainkan sinyal kemarahan juga disampaikan ke Kadis TRTB Kota Medan, Syampurno Pohan. Rahudman dengan tegas kepada Syampurno Pohan untuk meninjau ulang mengenai keberadaan parit tersebut.

Saat melihat gambar bangunan dari skema tersebut Wali Kota memastikan, bangunan yang sedang dibangun itu apakah telah sesuai dengan gambar atau tidak. Dari pengamatan yang dilakukannya, Rahudman langsung memerintahkan Kasat Pol PP untuk mengecek gorong-gorong yang lokasinya persis berada di halaman depan bangunan tersebut. Kriswan langsung masuk ke dalam gorong-gorong dengan kedalaman sekitar 5 meter lebih itu.
Kriswan diminta untuk melihat kondisi gorong-gorong dan kedalamanannya apakah memang sudah benar 4 meter sesuai pengakuan pihak developer. “Sekarang turun, lihat dulu kondisi gorong-gorong ini. Apakah kedalamannya benar 4 meter,” cetusnya pada Kriswan.

Setelah itu, Kriswan naik kembali dan melaporkan melaporkan kondisi gorong-gorong kondisinya baik dan kedalamannya benar sekitar 4 meter.

Usai mendapat penjelasan itu, Rahudman bersama Kadis TRTB berjalan menuju depan bangunan guna melihat apakah air buangan dari gorong-gorong tersebut benar keluar menuju parit buangan yang berada di pinggir Jalan Monginsidi.

“Yang terpenting gorong-gorong pembuangan air ini akan kita tinjau kembali. Dalam minggu ini akan kita rapatkan. Sebelum ada hasil rekomendasi dari rapat ini, saya minta penutupan parit dihentikan terhitung mulai hari ini,” tegasnya.

Dihentikannya penutupan parit tersebut, jelasnya akan dilakukan evaluasi apakah penutupan parit itu menjadi salah satu pemicu terjadinya banjir yang melanda kawasan Jalan Monginsidi. Karena sebelumnya, jalan tersebut dikenal bebas banjir. (ari)

Wali Kota Minta Stop Penutupan Parit oleh Hermes Palace

Wali Kota Medan Rahudman Harahap meminta developer dan kontraktor pelaksana pembangunan gedung
Hermes Palace Jalan Mongonsidi menghentikan penutupan parit (drainase).

Permintaan itu disampaikannya saat mengunjungi langsung bangunan tersebut, Rabu (13/4) bersama dengan sejumlah Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), seperti Kepala Dinas (Kadis) Bina Marga, Gunawan Surya Lubis, Kepala Dinas TRTB,  Syampurno Pohan, Kadissosnaker, HT Irwansyah, Kasatpol PP, Kriswan, Kadishub Medan, Armansyah Lubis, Camat Medan Polonia, Ali Hanafiah dan Kabag Humas, Khairul Buchari.

Dalam peninjuaan itu, Rahudman mendamprat dan melontarkan kembali skema rancangan bangunan Hermes Palace ke Kabid Pengendalian dan Pemanfaatan Tata Ruang Dinas TRTB, Ahmad Basaruddin. “Nach, kau tinjau lagi ini. Rapatkan itu segera,” ungkapnya sembari memberikan skema ke Basaruddin.

Sembari berjalan, Rahudman meminta kepada kontraktor untuk menghentikan penutupan parit yang dilakukan pengembang. “Saya minta penutupan parit segera dihentikan terhitung mulai hari ini,” tegasnya “Kita segera melakukan rapat dengan instansi terkait untuk membahas persoalan ini,” tambahnya.

Luapan amarah Rahudman tak sampai ke Kabid di TRTB tersebut saja, melainkan sinyal kemarahan juga disampaikan ke Kadis TRTB Kota Medan, Syampurno Pohan. Rahudman dengan tegas kepada Syampurno Pohan untuk meninjau ulang mengenai keberadaan parit tersebut.

Saat melihat gambar bangunan dari skema tersebut Wali Kota memastikan, bangunan yang sedang dibangun itu apakah telah sesuai dengan gambar atau tidak. Dari pengamatan yang dilakukannya, Rahudman langsung memerintahkan Kasat Pol PP untuk mengecek gorong-gorong yang lokasinya persis berada di halaman depan bangunan tersebut. Kriswan langsung masuk ke dalam gorong-gorong dengan kedalaman sekitar 5 meter lebih itu.
Kriswan diminta untuk melihat kondisi gorong-gorong dan kedalamanannya apakah memang sudah benar 4 meter sesuai pengakuan pihak developer. “Sekarang turun, lihat dulu kondisi gorong-gorong ini. Apakah kedalamannya benar 4 meter,” cetusnya pada Kriswan.

Setelah itu, Kriswan naik kembali dan melaporkan melaporkan kondisi gorong-gorong kondisinya baik dan kedalamannya benar sekitar 4 meter.

Usai mendapat penjelasan itu, Rahudman bersama Kadis TRTB berjalan menuju depan bangunan guna melihat apakah air buangan dari gorong-gorong tersebut benar keluar menuju parit buangan yang berada di pinggir Jalan Monginsidi.

“Yang terpenting gorong-gorong pembuangan air ini akan kita tinjau kembali. Dalam minggu ini akan kita rapatkan. Sebelum ada hasil rekomendasi dari rapat ini, saya minta penutupan parit dihentikan terhitung mulai hari ini,” tegasnya.

Dihentikannya penutupan parit tersebut, jelasnya akan dilakukan evaluasi apakah penutupan parit itu menjadi salah satu pemicu terjadinya banjir yang melanda kawasan Jalan Monginsidi. Karena sebelumnya, jalan tersebut dikenal bebas banjir. (ari)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/