28 C
Medan
Monday, November 25, 2024
spot_img

Dua Kelompok Pemuda Bentrok, 2 Luka Bacok

MEDAN-Sandi Sitompul (21), warga Medan Tembung dan Poltak Panjaitan (32), warga Jalan Panglima Denai, mengalami luka bacok saat bentrokan antara dua kelompok pemuda yang pecah di Pajak Ikan Lama, Jalan Ahmad Yani III, Kelurahan Kesawan, Medan Barat, Senin (13/5) petang.

Diduga, dua kelompok pemuda yang bertikai itu merupakan organisasi dari Serikat Pekerja Seluruh Indonseia (SPSI) di Kelurahan Kesawan, Medan Barat. Belum diketahui secara pasti pemicu bentrokan itu hingga menyebabkan dua pemuda terkena bacokan di bagian kepala. Akibat bentrokan itu, puluhan toko di Pajak Ikan Lama memilih tutup selama satu jam.

Sandi Sitompul mengaku, secara tiba-tiba sekelompok pemuda yang berjumlah 30-an orang datang menyerang dengan membawa besi dan senjata tajam samurai. Saat itu dia sedang duduk di warung kopi. “Aku lagi minum kopi di warung. Tiba-tiba datang puluhan orang menyerang. Kepalaku langsung dibacok, tapi aku gak tau siapa yang bacok,” ujarnya.

Tak berapa lama, puluhan polisi diturunkan ke lokasi untuk meredam bentrokan antara dua kubu tersebut. Beberapa toko pakaian, dipaksa tutup sampai polisi berhasil menenangkan lokasi bentrokan.

Kapolsek Medan Barat Kompol Nasrun Pasaribu yang turun ke lokasi mengatakan, untuk sementara ini kegiatan SPSI di Pajak Ikan Lama dihentikan sementara sampai keadaan benar-benar kondusif. “Sementara ini kegiatan SPSI kita hentikan sampai benar-benar kondusif. Dalam bentrokan ini kurang lebih ada tiga puluh orang pemuda. Kedua kubu ini sama-sama dari SPSI Kelurahan setempat. Kita menduga kedua kelompok ini merebut lahan bongkar muat di Pajak Ikan Lama,” ujar Nasrun.

Disebutkannya, saat ini kedua belah pihak telah membuat surat pernyataan agar kedua kubu bersama-sama menjaga kondusifitas di seputaran Pajak Ikan Lama. Kedua kubu pun membuat pernyataan yang disaksikan oleh Kepling V Amri Parinduri dan Kepling VI Taufik Harefa.

“Dualisme di tubuh SPSI yakni kubu Rahmad Resmar Dezo dan kubu Ruben Pandiangan ini juga ikut menandatangani isi surat pernyataan ini. Jadi saat ini personel Sabhara kita tempatkan di sekitaran Pajak Ikan Lama sampai betul-betul kondusif,” pungkas Nasrun. (ial)

MEDAN-Sandi Sitompul (21), warga Medan Tembung dan Poltak Panjaitan (32), warga Jalan Panglima Denai, mengalami luka bacok saat bentrokan antara dua kelompok pemuda yang pecah di Pajak Ikan Lama, Jalan Ahmad Yani III, Kelurahan Kesawan, Medan Barat, Senin (13/5) petang.

Diduga, dua kelompok pemuda yang bertikai itu merupakan organisasi dari Serikat Pekerja Seluruh Indonseia (SPSI) di Kelurahan Kesawan, Medan Barat. Belum diketahui secara pasti pemicu bentrokan itu hingga menyebabkan dua pemuda terkena bacokan di bagian kepala. Akibat bentrokan itu, puluhan toko di Pajak Ikan Lama memilih tutup selama satu jam.

Sandi Sitompul mengaku, secara tiba-tiba sekelompok pemuda yang berjumlah 30-an orang datang menyerang dengan membawa besi dan senjata tajam samurai. Saat itu dia sedang duduk di warung kopi. “Aku lagi minum kopi di warung. Tiba-tiba datang puluhan orang menyerang. Kepalaku langsung dibacok, tapi aku gak tau siapa yang bacok,” ujarnya.

Tak berapa lama, puluhan polisi diturunkan ke lokasi untuk meredam bentrokan antara dua kubu tersebut. Beberapa toko pakaian, dipaksa tutup sampai polisi berhasil menenangkan lokasi bentrokan.

Kapolsek Medan Barat Kompol Nasrun Pasaribu yang turun ke lokasi mengatakan, untuk sementara ini kegiatan SPSI di Pajak Ikan Lama dihentikan sementara sampai keadaan benar-benar kondusif. “Sementara ini kegiatan SPSI kita hentikan sampai benar-benar kondusif. Dalam bentrokan ini kurang lebih ada tiga puluh orang pemuda. Kedua kubu ini sama-sama dari SPSI Kelurahan setempat. Kita menduga kedua kelompok ini merebut lahan bongkar muat di Pajak Ikan Lama,” ujar Nasrun.

Disebutkannya, saat ini kedua belah pihak telah membuat surat pernyataan agar kedua kubu bersama-sama menjaga kondusifitas di seputaran Pajak Ikan Lama. Kedua kubu pun membuat pernyataan yang disaksikan oleh Kepling V Amri Parinduri dan Kepling VI Taufik Harefa.

“Dualisme di tubuh SPSI yakni kubu Rahmad Resmar Dezo dan kubu Ruben Pandiangan ini juga ikut menandatangani isi surat pernyataan ini. Jadi saat ini personel Sabhara kita tempatkan di sekitaran Pajak Ikan Lama sampai betul-betul kondusif,” pungkas Nasrun. (ial)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/