25.6 C
Medan
Friday, May 17, 2024

PDIP Rebut Kursi Ketua DPRD Sumut dari Golkar, Japorman: Belum Tentu Ruben Lagi

Ayo memilih

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Rivalitas Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dan Partai Golongan Karya (Golkar) untuk menduduki kursi Ketua DPRD Sumut kembali terjadi di Pemilu 2019. Jika pada Pemilu 2014 lalu Partai Golkar sukses merebut pucuk pimpinan di DPRD Sumut dengan 17 kursi, namun pada Pemilu 2019 ini PDIP lah yang menjadi pemenangnya.

“Untuk tahun ini PDIP kembali jadi pimpinan di DPRD Sumut. Kami yakin akan merebut kursi Ketua DPRD Sumut dari Partai Golkar,” kata Ketua DPD PDI Perjuangan Sumut, Japorman Saragih kepada Sumut Pos, Senin (13/5).

Menurut Japorman, keberhasilan mereput pucuk pimpinan DPRD Sumut ini tidak terlepas dari kerja keras semua pihak di PDIP, mulai tingkat provinsi hingga akar rumput. “Semua kader bekerja dengan fokus dan punya semangat yang sama, yakni kerja, kerja dan kerja,” ucap Japorman bersemangat.

Lantas siapa kader PDIP yang bakal menduduki kursi Ketua DPRD Sumut? Pasalnya pada Pemilu 2014 lalu saat PDIP mendapat jatah kursi Wakil Ketua DPRD Sumut, Ruben Tarigan dipercaya mendudukinya. Menyikapi ini, Japorman mengungkapkan, untuk kebijakan menentukan siapa yang bakal duduk di kursi pimpinan DPRD itu merupakan kewenangan DPP. “Belum tentu Ruben lagi, kita lihat nanti. Kebijakan untuk kursi ketua ada di DPP, harus menerima keputusan DPP. Saya pikir nggak juga, situasional, memang fatsun demikian, eksekutif partai jadi pimpinan dewan. Tapi harus melihat situasi di daerah itu juga, dan fatsun, harus melalui persetujuan DPP,” katanya.

Hal yang sama, diakuinya juga berlaku untuk pengisian kursi pimpinan DPRD kabupaten kota termasuk Kota Medan. Disebutnya, meski Hasyim saat ini menjabat Ketua DPC PDIP Kota Medan, tidak otomatis Hasyim menjadi Ketua DPRD Medan. Padahal di tangan Hasyim perolehan kursi PDIP di DPRD Medan mengalami peningkatan dari 9 kursi naik menjadi 10 kursi.

Japorman menyebutkan, mekanisme penetapan kursi pimpinan dewan berdasarkan usulan dari DPD. Menurutnya, pengusulan baru akan dilakukan setelah ada penetapan dari KPU. “PDIP pemenang itu kan masih de facto, secara de jure belum, masih menunggu hasil resmi atau penetapan KPU,” paparnya.

Selain itu, kata Japorman, suksesnya PDIP di Sumut tak lepas dari sosok Jokowi yang merupakan kader PDIP sekaligus Presiden RI. Menurutnya, keberhasilan partai berlambang banteng moncong putih tersebut tidak terlepas dari sosok Jokowi yang sangat berpengaruh di Indonesia. “Jokowi itu teladan bagi kita semua, khususnya bagi kami para kader PDIP. Sosok beliau menjadi inspirasi untuk kami agar kami terus bekerja dan bekerja untuk kemajuan bersama. Bukan sekadar untuk kemajuan partai semata, tapi lebih dari itu, yaitu untuk kemajuan bangsa,” tuturnya.

Ditambahkan Japorman, strategi ‘door to door’ yang diamanatkan Jokowi kepada kader PDIP di Sumut, tampak berhasil dari perolehan suara yang saat ini mereka peroleh. Tak cuma itu, PDIP juga tampak semakin percaya diri dengan hasil real count sementara KPU yang menyatakan keunggulan Jokowi – Amin. “Sesuai dengan amanat dari dari pak Jokowi, strategi ‘door to door’ atau blusukan atau turun langsung untuk mendengarkan keluhan masyarakat terbukti efektif. Dan hari ini, PDIP merasakan buah yang manis dari kerja keras selama ini,” tandasnya.

Sementara, Sekretaris DPD Partai Golkar Sumut, Riza Fakhrumi Tahir mengaku optimis partainya masih mendapat jatah pimpinan dewan. “Kalau tetap jadi pimpinan, ya pasti. Untuk posisi ketua atau wakil ketua, kita belum tahu. Kita tunggu saja penetapan dari KPU,” sebutnya.

Riza juga mengungkapkan keberhasilan partainya mendulang suara tak lepas dari kedekatan Partai Golkar dengan rakyat. “Partai Golkar itu sudah teruji selama puluhan tahun sebagai partai yang menyuarakan aspirasi rakyat. Itu sebabnya slogan ‘Suara Golkar Suara Rakyat’ itu merupakan semangat para kader partai Golkar, khususnya di Sumut. Partai Golkar sudah puluhan tahun bersama rakyat, bahkan pernah selama puluhan tahun menjadi pemimpin bangsa. Ini terbukti, bahwa Golkar memang dekat dengan rakyat,” beber Riza.

Untuk strategi, ucap Riza, pihaknya selalu konsisten untuk selalu bersama rakyat. “Kami ada bukan hanya saat Pemilu, kami selalu ada untuk rakyat dari hari ke hari, dan itu konsisten. Itulah strategi. Maka jangan heran kalau partai Golkar itu selalu punya tempat sendiri dihati masyarakat,” tandasnya. (mag-1)

Ayo memilih

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Rivalitas Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dan Partai Golongan Karya (Golkar) untuk menduduki kursi Ketua DPRD Sumut kembali terjadi di Pemilu 2019. Jika pada Pemilu 2014 lalu Partai Golkar sukses merebut pucuk pimpinan di DPRD Sumut dengan 17 kursi, namun pada Pemilu 2019 ini PDIP lah yang menjadi pemenangnya.

“Untuk tahun ini PDIP kembali jadi pimpinan di DPRD Sumut. Kami yakin akan merebut kursi Ketua DPRD Sumut dari Partai Golkar,” kata Ketua DPD PDI Perjuangan Sumut, Japorman Saragih kepada Sumut Pos, Senin (13/5).

Menurut Japorman, keberhasilan mereput pucuk pimpinan DPRD Sumut ini tidak terlepas dari kerja keras semua pihak di PDIP, mulai tingkat provinsi hingga akar rumput. “Semua kader bekerja dengan fokus dan punya semangat yang sama, yakni kerja, kerja dan kerja,” ucap Japorman bersemangat.

Lantas siapa kader PDIP yang bakal menduduki kursi Ketua DPRD Sumut? Pasalnya pada Pemilu 2014 lalu saat PDIP mendapat jatah kursi Wakil Ketua DPRD Sumut, Ruben Tarigan dipercaya mendudukinya. Menyikapi ini, Japorman mengungkapkan, untuk kebijakan menentukan siapa yang bakal duduk di kursi pimpinan DPRD itu merupakan kewenangan DPP. “Belum tentu Ruben lagi, kita lihat nanti. Kebijakan untuk kursi ketua ada di DPP, harus menerima keputusan DPP. Saya pikir nggak juga, situasional, memang fatsun demikian, eksekutif partai jadi pimpinan dewan. Tapi harus melihat situasi di daerah itu juga, dan fatsun, harus melalui persetujuan DPP,” katanya.

Hal yang sama, diakuinya juga berlaku untuk pengisian kursi pimpinan DPRD kabupaten kota termasuk Kota Medan. Disebutnya, meski Hasyim saat ini menjabat Ketua DPC PDIP Kota Medan, tidak otomatis Hasyim menjadi Ketua DPRD Medan. Padahal di tangan Hasyim perolehan kursi PDIP di DPRD Medan mengalami peningkatan dari 9 kursi naik menjadi 10 kursi.

Japorman menyebutkan, mekanisme penetapan kursi pimpinan dewan berdasarkan usulan dari DPD. Menurutnya, pengusulan baru akan dilakukan setelah ada penetapan dari KPU. “PDIP pemenang itu kan masih de facto, secara de jure belum, masih menunggu hasil resmi atau penetapan KPU,” paparnya.

Selain itu, kata Japorman, suksesnya PDIP di Sumut tak lepas dari sosok Jokowi yang merupakan kader PDIP sekaligus Presiden RI. Menurutnya, keberhasilan partai berlambang banteng moncong putih tersebut tidak terlepas dari sosok Jokowi yang sangat berpengaruh di Indonesia. “Jokowi itu teladan bagi kita semua, khususnya bagi kami para kader PDIP. Sosok beliau menjadi inspirasi untuk kami agar kami terus bekerja dan bekerja untuk kemajuan bersama. Bukan sekadar untuk kemajuan partai semata, tapi lebih dari itu, yaitu untuk kemajuan bangsa,” tuturnya.

Ditambahkan Japorman, strategi ‘door to door’ yang diamanatkan Jokowi kepada kader PDIP di Sumut, tampak berhasil dari perolehan suara yang saat ini mereka peroleh. Tak cuma itu, PDIP juga tampak semakin percaya diri dengan hasil real count sementara KPU yang menyatakan keunggulan Jokowi – Amin. “Sesuai dengan amanat dari dari pak Jokowi, strategi ‘door to door’ atau blusukan atau turun langsung untuk mendengarkan keluhan masyarakat terbukti efektif. Dan hari ini, PDIP merasakan buah yang manis dari kerja keras selama ini,” tandasnya.

Sementara, Sekretaris DPD Partai Golkar Sumut, Riza Fakhrumi Tahir mengaku optimis partainya masih mendapat jatah pimpinan dewan. “Kalau tetap jadi pimpinan, ya pasti. Untuk posisi ketua atau wakil ketua, kita belum tahu. Kita tunggu saja penetapan dari KPU,” sebutnya.

Riza juga mengungkapkan keberhasilan partainya mendulang suara tak lepas dari kedekatan Partai Golkar dengan rakyat. “Partai Golkar itu sudah teruji selama puluhan tahun sebagai partai yang menyuarakan aspirasi rakyat. Itu sebabnya slogan ‘Suara Golkar Suara Rakyat’ itu merupakan semangat para kader partai Golkar, khususnya di Sumut. Partai Golkar sudah puluhan tahun bersama rakyat, bahkan pernah selama puluhan tahun menjadi pemimpin bangsa. Ini terbukti, bahwa Golkar memang dekat dengan rakyat,” beber Riza.

Untuk strategi, ucap Riza, pihaknya selalu konsisten untuk selalu bersama rakyat. “Kami ada bukan hanya saat Pemilu, kami selalu ada untuk rakyat dari hari ke hari, dan itu konsisten. Itulah strategi. Maka jangan heran kalau partai Golkar itu selalu punya tempat sendiri dihati masyarakat,” tandasnya. (mag-1)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/