MEDAN, SUMUTPOS.CO – Masyarakat Jalan Pertama, Kelurahan Pasar Merah Barat, Medan Kota, merasa resah atas adanya seorang warga di kawasan tersebut teridentifikasi pasien Covid-19 di RS Colombia Asia Medan. Sebab hingga kini, masyarakat memantau keluarga pasien yang berprofesi sebagai dokter tersebut masih terlihat beraktivitas di luar rumah.
“Keluarga dokter IL itu masih beraktivitas di luar rumah. Tapi pembantu mereka memang sudah kembali ke rumah masing-masing,” ucap tetangga dokter IL, Nezar Djoeli ST kepada Sumut Pos, Rabu (13/5)n
Dikatakan Nezar, setelah hari Jumat (8/5) yang lalu, dokter IL dinyatakan positif Covid-19, baru kemarin petugas medis datang ke rumah dokter IL. Sebelumnya, hari Senin (11/5), istri dokter IL yang juga seorang dokter telah memeriksakan diri ke Puskesmas dengan rapid test dengan hasil negatif.
“Baru hari ini petugas medis datang langsung ke rumah itu, padahal sudah berapa hari dokter IL itu disebut-sebut Covid-19. Tapi kami sendiri saat ini tidak tahu untuk apa kedatangan petugas medis dengan APD itu. Apakah untuk memeriksa swab atau keperluan lain? Sebab petugas medis juga tak ada didampingi kepling,” ujar mantan anggota DPRD Sumut yang rumahnya tepat di sebelah rumah dokter IL.
Dikatakan Nezar, masyarakat kian cemas sebab tak adanya pengawasan gugus tugas Kota Medan maupun Kecamatan Medan Kota dalam membatasi pergerakan keluarga dokter IL. “Terus terang masyarakat cemas, tak ada standarisasi penanganan soal ini. Saat itu saya baca di Sumut Pos, Sekretaris Gugus Tugas (Arjuna Sembiring) mengatakan hasilnya negatif. Kalau memang negatif untuk apa petugas medis itu hari ini datang lengkap dengan APD,” katanya.
Dijelaskan Nezar, kedatangan 7 petugas medis lengkap dengan APD dengan menggunakan 3 sepeda motor dan 1 mobil tanpa adanya keterangan maksud kedatangannya, membuat masyarakat kian cemas. “Harapannya harusnya petugas media melibatkan kepala lingkungan, jadi warga tahu perkembangannya. Lalu, kami juga meminta agar ada pengawasan yang jelas. Kami mendukung masyarakat yang terkena wabah ini agar mereka cepat sembuh. Untuk apa malu, toh ini bukan aib. Tapi memang harus ada pengawasan, demi kebaikan bersama,” ungkapnya.
Dijelaskannya, petugas datang dari sekitar pukul 11.20 WIB hingga sekitar pukul 11.50 WIB. Dikonfirmasi mengenai hal ini, Sekretaris GTPP Covid-19 Kota Medan, Muslim Harahap mengatakan telah mendapatkan informasi terkait dari Camat Medan Kota selaku Ketua Gugus Tugas Kecamatan.
“Berdasarkan laporan yang kita terima dari Camat Medan Kota, para petugas medis itu datang untuk melakukan pemeriksaan Swab terhadap kontak erat PDP atas nama dokter IL. Pelaksanaan pemeriksaan tadi dilakukan di rumah dokter Irsan,” jawab Muslim.
Menanggapi hal ini, Ketua Fraksi NasDem Kota Medan, Afif Abdillah mengatakan keheranannya terhadap fungsi Cluter Isolation dalam hal ini. Sebab, dalam Perwal No.11/2020 yang salah satunya mengatur tentang Cluster Isolation itu dikatakan bahwa Pemko Medan akan melakukan pengawasan terhadap para PP, OTG, ODP dan PDP ringan dirumahnya masing-masing. “Secara perwal yang kemarin di tandatangani pak Plt (Walikota), seharusnya keluarga pasien positif juga melakukan karantina mandiri di rumah,” ucap Afif kepada Sumut Pos, Rabu (13/5).
Afif meminta, agar hal ini juga harus ditindaklanjuti oleh Lurah dan Camat untuk diteruskan ke gugus tugas agar dilakukan protokol kesehatan bagi keluarga pasien sesuai Perwal itu. “Begitu juga dengan kebutuhan hidup mereka, itu juga harus sudah di tanggung Pemko Medan sesuai Perwal, sehingga tidak ada alasan untuk keluar rumah kecuali kondisi darurat yang mengharuskan untuk keluar rumah. Apalagi sudah meresahkan warga sekitar,” tegasnya.
Afif juga meminta peran aktif para kepling dan lurah, begitu juga dengan para petugas medis di Puskesmas. “Mereka harus intens agar terus melakukan monitor terhadap keluarga pasien tersebut, sehingga kalau ada indikasi bisa langsung di bawa ke rumah sakit rujukan,” tutupnya. (map)