26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Perut Rosledi Makin Membesar

MEMBESAR: Rosledi didampingi suaminya Sarmadan di RSU dr Pirngadi Medan.//kesuma ramadan/sumut pos
MEMBESAR: Rosledi didampingi suaminya Sarmadan di RSU dr Pirngadi Medan.//kesuma ramadan/sumut pos
Awalnya, Rosledi Dalimunthe (27) hanya mengalami sakit di bagian perut pasca menjalani proses persalinan kelahiran anak ketiganya. Namun, rasa sakit itu terus menghantui hingga berujung kepada penyakit kista yang membuat perutnya semakin membesar dengan ukuran jauh di atas ukuran normalnya.
Kondisi ini tentunya membuat  warga Jalan Meranti Raya II, Perumnas Pijor Koling, Kelurahan Pijor, Koling Kecamatan, Padang Sidimpuan Tenggara ini hanya bisa pasrah di atas pembaringan tanpa mampu berbuat apapun.

Sarmadan (40), suami Rosledi, saat ditemui di ruang perawatan High Dependency Units (HDUs) RSUD dr Pirngadi Medan Lantai V, Jumat (13/7) sore mengisahkan, jika  penyakit yang dialami isteri tercintanyan itu bermula sejak tiga tahun lalu atau tepatnya awal 2009 silam.

Dari pengakuan Sarmadan, sebulan pasca kelahiran anakn ketiga mereka, Rosledi sering memaksakan diri untuk melakukan pekerajaan berat di rumahnya.

Pasangan yang bertahan hidup sebagai buruh tani di ladang orang itu tak pernah menyangka jika kondisi itu menjadi pemicu seringya Rosledi merasakan sakit pada bagian perutnya.

“Bahkan karena sering menahankan sakit,  perutnya terus membengkak hingga seukuran bola,”ujar Sarmadan.
Melihat perubahan pada perut isterinya, Sarmadan selanjutnya mebawa sang isteri ke puskesmas yang tak jauh dari kediaman mereka. Namun karena sakit tak kunjung sembuh, dan perut Rosdeli semakin membesar selanjutnya Sarmadan membawa isterinya untuk berobat kampung.

“Bukannya sembuh namun perutnya semakin bengkak dan membesar saya sempat heran kenapa perutnya bisa besar kali, Bang,”ucap Sarmadan.
Khawatir dengan kondisi isterinya, Sarmadan selanjutnya membawa Rosdeli ke RSU Padang Sidimpuan dengan menggunakan program kesehatan dana talangan Provinsi Sumatera Utara.

Dalam proses pengobatannnya, saat itu Rosdeli divonis pihak medis mengidap  penyakit kista.

Setelah menjalani perawatan dan mengkonsumsi obat yang diberikan dokter rumah sakit tersebut, dalam rentan waktu dua tahun yakni sejak  2009 hingga 2011, kondisi perut wanita yang telah memiliki tiga anak ini mulai menunjukkan perubahan.

“Waktu itu aku mulai tenang karena sejak dirawat di RS Padang Sidimpuan dan rutin mengkonsumsi obat selama dua tahun lebih, kondisi perut isteri saya mulai mengempis dan sudah normal seperti awal kali. Bahkan saat itu saya sudah mulai mencari pekerjaan baru sebagai sopir taksi tur Cijanggut,”sebutnya yang mengaku mendapatkan penghasilan sebesar Rp30 ribu sehari sebagai sopir taksi.

Namun kebahagiaan Sarmadan dan Rosdei tak berlangsung lama. Pasalnya, setahun berikutnya atau pertengahan tahun 2012, Rosdeli kembali merasakan  sakit pada bagian perutnya.

Tidak hanya disitu saja, bahkan Rosdeli juga sering merasakan nyeri  ketika hendak buang air besar, serta mengalami gangguan pada bagian pernafasannnya.

Ironisya, perut yang telah mengempis sebelumnya, kembali membengkak dan semakin membesar dengan ukuran jauh di atas normal.
Sarmadan coba membawa kembali isterinya ke RS Padang Sidimpuan untuk mendapatkan pengobatan ternyata harus menerima kenyataan pahit. Ternyata isterinya tida dapat diobati di rumah sakit tersebut karena keterbatasan alat medis, sehingga harus dirujuk ke RSUD dr Pirngadi Medan.
Di balik keterbatasan biaya, Sarmadan sempat kehabisan akal untuk membawa isterinya ke Medan.

Beruntungnya, kedua pasangan tersebut mendapatkan bantuan dari dermawan yakni sebuah ambulance gratis untuk mengantarkan isterinya ke RSUD dr Pirngadi Medan.

“Kami sangat bersukur ada seorang dermawan yang mau memberikan jasa ambulans gratis untuk mengantarkan kami. Kalau tidak saya bingung harus naik apa kemari, karena ongkos ambulansnya pasti sangat tinggi,”ungkap Sarmadan.

Setibanya di RSUD dr Pirngadi Medan, Kamis  sore (12/7), Rosledi langsung mendapatkan penanganan intensif dan kini telah dirawat di ruang HDUs.
Dr Akbar saat menerima kedatangan Rosledi mengatakan akan memeriksa kembali  diagnosanya untuk memastikan kebenaran penyakit yang diderita oleh Rosledi.

“Kita akan periksa kembali penyakit yang didiagnosa Rosledi, untuk mengetahui jenis penyakit dan tindakan medis yang akan diambil nanti. Saat ini dia masih kita rawat intensif di ruang HDUs,”sebutnya.

Tak banyak yang bisa diharapkan Sarmadan, kecuali kesembuhan sang siteri dan uluran tangan para dermawan untuk turut membantu meringankan beban keluarga mereka.

“Semoga isteri saya bisa disembuhkan agar  ketiga anak kami yang kini dirawat oleh keluarga bisa lagi merasakan kehangatan sentuhan ibunya,”ujar Sarmadan dengan penuh harap.

Direktur RSUD dr Pirngadi Medan, dr Amran Lubis SpJP (K) menyebutkan, pasien saat ini memang dirawat di HDU karena kondisinya lemah dan ada gangguan beberapa organ tubuh seperti ginjal dan hati.

Menurutnya, pasien saat ini ditangani dokter kebidanan dan dokter penyakit dalam. Tahap awal, dia akan didiagnosa lagi. Menurut diagnosa pembanding, ada dua kemungkinan. Pertama, dia menderita tumor abdomen atau kista ovarium. Sekarang masih dilakukan diagnosa penunjang foto dada dan USG. “Setelah dilakukan evaluasi, baru diketahui penyakit apa sebenarnya,” sebut Amran.

Amran menjelaskan, jika hanya memang kista ovarium, maka cukup ditangani dokter kebidanan dan anastesi. Begitu juga kalau tumor abdomen jinak, juga tidak terlalu bermasalah karena cukup ditangani dokter bedah digestif dan anastesi.
“Tapi, kalau tumor abdomennya kategori ganas, maka tidak saja ditangani dokter bedah digestif, tapi juga dokter bedah onkologi dan anastesi,” jelas Amran.

Walaupun begitu, lanjut Amran, dari berbagai kemunginan itu, pihak medis rumah sakit sudah siap. “Kita semua ada dokter. Kita ada ahli kebidanan, ahli bedah digestif dan konsultan onkologi jika memang diperlukan untuk konsultasi kemoterapi pasien,” sebut Amran. (uma)

MEMBESAR: Rosledi didampingi suaminya Sarmadan di RSU dr Pirngadi Medan.//kesuma ramadan/sumut pos
MEMBESAR: Rosledi didampingi suaminya Sarmadan di RSU dr Pirngadi Medan.//kesuma ramadan/sumut pos
Awalnya, Rosledi Dalimunthe (27) hanya mengalami sakit di bagian perut pasca menjalani proses persalinan kelahiran anak ketiganya. Namun, rasa sakit itu terus menghantui hingga berujung kepada penyakit kista yang membuat perutnya semakin membesar dengan ukuran jauh di atas ukuran normalnya.
Kondisi ini tentunya membuat  warga Jalan Meranti Raya II, Perumnas Pijor Koling, Kelurahan Pijor, Koling Kecamatan, Padang Sidimpuan Tenggara ini hanya bisa pasrah di atas pembaringan tanpa mampu berbuat apapun.

Sarmadan (40), suami Rosledi, saat ditemui di ruang perawatan High Dependency Units (HDUs) RSUD dr Pirngadi Medan Lantai V, Jumat (13/7) sore mengisahkan, jika  penyakit yang dialami isteri tercintanyan itu bermula sejak tiga tahun lalu atau tepatnya awal 2009 silam.

Dari pengakuan Sarmadan, sebulan pasca kelahiran anakn ketiga mereka, Rosledi sering memaksakan diri untuk melakukan pekerajaan berat di rumahnya.

Pasangan yang bertahan hidup sebagai buruh tani di ladang orang itu tak pernah menyangka jika kondisi itu menjadi pemicu seringya Rosledi merasakan sakit pada bagian perutnya.

“Bahkan karena sering menahankan sakit,  perutnya terus membengkak hingga seukuran bola,”ujar Sarmadan.
Melihat perubahan pada perut isterinya, Sarmadan selanjutnya mebawa sang isteri ke puskesmas yang tak jauh dari kediaman mereka. Namun karena sakit tak kunjung sembuh, dan perut Rosdeli semakin membesar selanjutnya Sarmadan membawa isterinya untuk berobat kampung.

“Bukannya sembuh namun perutnya semakin bengkak dan membesar saya sempat heran kenapa perutnya bisa besar kali, Bang,”ucap Sarmadan.
Khawatir dengan kondisi isterinya, Sarmadan selanjutnya membawa Rosdeli ke RSU Padang Sidimpuan dengan menggunakan program kesehatan dana talangan Provinsi Sumatera Utara.

Dalam proses pengobatannnya, saat itu Rosdeli divonis pihak medis mengidap  penyakit kista.

Setelah menjalani perawatan dan mengkonsumsi obat yang diberikan dokter rumah sakit tersebut, dalam rentan waktu dua tahun yakni sejak  2009 hingga 2011, kondisi perut wanita yang telah memiliki tiga anak ini mulai menunjukkan perubahan.

“Waktu itu aku mulai tenang karena sejak dirawat di RS Padang Sidimpuan dan rutin mengkonsumsi obat selama dua tahun lebih, kondisi perut isteri saya mulai mengempis dan sudah normal seperti awal kali. Bahkan saat itu saya sudah mulai mencari pekerjaan baru sebagai sopir taksi tur Cijanggut,”sebutnya yang mengaku mendapatkan penghasilan sebesar Rp30 ribu sehari sebagai sopir taksi.

Namun kebahagiaan Sarmadan dan Rosdei tak berlangsung lama. Pasalnya, setahun berikutnya atau pertengahan tahun 2012, Rosdeli kembali merasakan  sakit pada bagian perutnya.

Tidak hanya disitu saja, bahkan Rosdeli juga sering merasakan nyeri  ketika hendak buang air besar, serta mengalami gangguan pada bagian pernafasannnya.

Ironisya, perut yang telah mengempis sebelumnya, kembali membengkak dan semakin membesar dengan ukuran jauh di atas normal.
Sarmadan coba membawa kembali isterinya ke RS Padang Sidimpuan untuk mendapatkan pengobatan ternyata harus menerima kenyataan pahit. Ternyata isterinya tida dapat diobati di rumah sakit tersebut karena keterbatasan alat medis, sehingga harus dirujuk ke RSUD dr Pirngadi Medan.
Di balik keterbatasan biaya, Sarmadan sempat kehabisan akal untuk membawa isterinya ke Medan.

Beruntungnya, kedua pasangan tersebut mendapatkan bantuan dari dermawan yakni sebuah ambulance gratis untuk mengantarkan isterinya ke RSUD dr Pirngadi Medan.

“Kami sangat bersukur ada seorang dermawan yang mau memberikan jasa ambulans gratis untuk mengantarkan kami. Kalau tidak saya bingung harus naik apa kemari, karena ongkos ambulansnya pasti sangat tinggi,”ungkap Sarmadan.

Setibanya di RSUD dr Pirngadi Medan, Kamis  sore (12/7), Rosledi langsung mendapatkan penanganan intensif dan kini telah dirawat di ruang HDUs.
Dr Akbar saat menerima kedatangan Rosledi mengatakan akan memeriksa kembali  diagnosanya untuk memastikan kebenaran penyakit yang diderita oleh Rosledi.

“Kita akan periksa kembali penyakit yang didiagnosa Rosledi, untuk mengetahui jenis penyakit dan tindakan medis yang akan diambil nanti. Saat ini dia masih kita rawat intensif di ruang HDUs,”sebutnya.

Tak banyak yang bisa diharapkan Sarmadan, kecuali kesembuhan sang siteri dan uluran tangan para dermawan untuk turut membantu meringankan beban keluarga mereka.

“Semoga isteri saya bisa disembuhkan agar  ketiga anak kami yang kini dirawat oleh keluarga bisa lagi merasakan kehangatan sentuhan ibunya,”ujar Sarmadan dengan penuh harap.

Direktur RSUD dr Pirngadi Medan, dr Amran Lubis SpJP (K) menyebutkan, pasien saat ini memang dirawat di HDU karena kondisinya lemah dan ada gangguan beberapa organ tubuh seperti ginjal dan hati.

Menurutnya, pasien saat ini ditangani dokter kebidanan dan dokter penyakit dalam. Tahap awal, dia akan didiagnosa lagi. Menurut diagnosa pembanding, ada dua kemungkinan. Pertama, dia menderita tumor abdomen atau kista ovarium. Sekarang masih dilakukan diagnosa penunjang foto dada dan USG. “Setelah dilakukan evaluasi, baru diketahui penyakit apa sebenarnya,” sebut Amran.

Amran menjelaskan, jika hanya memang kista ovarium, maka cukup ditangani dokter kebidanan dan anastesi. Begitu juga kalau tumor abdomen jinak, juga tidak terlalu bermasalah karena cukup ditangani dokter bedah digestif dan anastesi.
“Tapi, kalau tumor abdomennya kategori ganas, maka tidak saja ditangani dokter bedah digestif, tapi juga dokter bedah onkologi dan anastesi,” jelas Amran.

Walaupun begitu, lanjut Amran, dari berbagai kemunginan itu, pihak medis rumah sakit sudah siap. “Kita semua ada dokter. Kita ada ahli kebidanan, ahli bedah digestif dan konsultan onkologi jika memang diperlukan untuk konsultasi kemoterapi pasien,” sebut Amran. (uma)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/