26 C
Medan
Wednesday, June 26, 2024

Fisik Pemain Timnas Memang Parah

SOLO – Gerak cepat dilakukan oleh Timnas Indonesia jelang laga penyisihan Pra Piala Dunia (PPD) 2014 melawan Iran, 2 September mendatang.

Pelatih fisik gress, Raymond Verheyen langsung terjun dalam latihan rutin yang diglar di Stadion Manahan, kemarin sore (13/8). Padahal, pelatih fisik asal Belanda tersebut baru tiba di kota Bengawan kemarin pagi.

Dijumpai usai latihan rutin kemarin, media officer Timnas Indonesia, Dessy Christian menjelaskan bahwa kondisi fisik Firman Utina dkk memang dalam fase yang kurang menggembirakan. Nah, untuk meningkatkan stamina pemain jelang lawan Iran, Raymond langsung ditugaskan untuk menangani tim meski baru beberapa saat tiba di Solo.
“Semua orang tahu, fisik pemain kita kurang bagus. Setelah tiba di Solo pagi tadi (kemarin), Raymond langsung diberi mandat untuk melatih hari ini,” kata Dessy kepada Radar Solo (Grup Sumut Pos) .

Sesi latihan rutin kemarin sore didominasi dengan program peningkatan fisik pemain. Bahkan, latihan itu juga diselingi dengan game ringan. Meski sebagian besar pemain menjalani ibadah puasa, namun sama sekali tidak tampak raut kelelahan. Semua pemain tampak enjoy dan melakoni seluruh sesi latihan dengan ceria.

Kondisi ini tentu membuat Raymond terkejut. Mantan pelatih fisik Timnas Welles tersebut sama sekali tidak menyangka pemain Timnas bisa melakni seluruh sesi latihan meski sebagian besar pemain menjalani ibadah puasa.
“Saya sangat terkejut dengan pemain Indonesia. Banyak yang bilang bahwa fisik pemain payah. Tapi setelah menjalani latihan, pemain sangat enjoy dan cepat beradaptasi. Mereka lapar untuk buat sejarah bagi negara ini. Mereka merasa bisa memberikan yang spesial. Saya seratus persen yakin tim ini bisa berbuat banyak dan bermain bagus,” tutur Raymond.

Kebutuhan akan pelatih fisik bagi tim Garuda “ julukan Timnas Indonesia “ memang sangat mendesak sekali. Sebagaimana diketahui, fisik para pemain timnas langsung drop, terutama di 10 menit akhir saat meladeni Turkmenistan, beberapa waktu lalu.

Lemahnya fisik pemain juga ditegaskan oleh Raymond. Dalam sesi latihan game ringan kemarin sore, fisik pemain drop saat bermain imbang 0-0. Inilah yang dikhawatirkan tim pelatih jelang partai krusial melawan Iran nanti.
“ Mulai minggu depan sampai lawan Iran, tim fokus di stamina agar pemain mampu menjalani laga penuh. Artinya pemain harus siap tampil hingga 90 menit,” terang Raymond.

Sementara, dua pemain terlihat hanya melakukan sesi latihan ringan.Mereka adalah Gunawan (Sriwijaya FC) dan Ricardo Salampesy (Persipura). Keduanya sengaja menjalani latihan tersendiri karena masih dalam taraf penyembuhan. Gunawan penyembuhan paska tipes, sedangkan Salampesy cidera hamstring kaki kanan. (fer/jpnn)

SOLO – Gerak cepat dilakukan oleh Timnas Indonesia jelang laga penyisihan Pra Piala Dunia (PPD) 2014 melawan Iran, 2 September mendatang.

Pelatih fisik gress, Raymond Verheyen langsung terjun dalam latihan rutin yang diglar di Stadion Manahan, kemarin sore (13/8). Padahal, pelatih fisik asal Belanda tersebut baru tiba di kota Bengawan kemarin pagi.

Dijumpai usai latihan rutin kemarin, media officer Timnas Indonesia, Dessy Christian menjelaskan bahwa kondisi fisik Firman Utina dkk memang dalam fase yang kurang menggembirakan. Nah, untuk meningkatkan stamina pemain jelang lawan Iran, Raymond langsung ditugaskan untuk menangani tim meski baru beberapa saat tiba di Solo.
“Semua orang tahu, fisik pemain kita kurang bagus. Setelah tiba di Solo pagi tadi (kemarin), Raymond langsung diberi mandat untuk melatih hari ini,” kata Dessy kepada Radar Solo (Grup Sumut Pos) .

Sesi latihan rutin kemarin sore didominasi dengan program peningkatan fisik pemain. Bahkan, latihan itu juga diselingi dengan game ringan. Meski sebagian besar pemain menjalani ibadah puasa, namun sama sekali tidak tampak raut kelelahan. Semua pemain tampak enjoy dan melakoni seluruh sesi latihan dengan ceria.

Kondisi ini tentu membuat Raymond terkejut. Mantan pelatih fisik Timnas Welles tersebut sama sekali tidak menyangka pemain Timnas bisa melakni seluruh sesi latihan meski sebagian besar pemain menjalani ibadah puasa.
“Saya sangat terkejut dengan pemain Indonesia. Banyak yang bilang bahwa fisik pemain payah. Tapi setelah menjalani latihan, pemain sangat enjoy dan cepat beradaptasi. Mereka lapar untuk buat sejarah bagi negara ini. Mereka merasa bisa memberikan yang spesial. Saya seratus persen yakin tim ini bisa berbuat banyak dan bermain bagus,” tutur Raymond.

Kebutuhan akan pelatih fisik bagi tim Garuda “ julukan Timnas Indonesia “ memang sangat mendesak sekali. Sebagaimana diketahui, fisik para pemain timnas langsung drop, terutama di 10 menit akhir saat meladeni Turkmenistan, beberapa waktu lalu.

Lemahnya fisik pemain juga ditegaskan oleh Raymond. Dalam sesi latihan game ringan kemarin sore, fisik pemain drop saat bermain imbang 0-0. Inilah yang dikhawatirkan tim pelatih jelang partai krusial melawan Iran nanti.
“ Mulai minggu depan sampai lawan Iran, tim fokus di stamina agar pemain mampu menjalani laga penuh. Artinya pemain harus siap tampil hingga 90 menit,” terang Raymond.

Sementara, dua pemain terlihat hanya melakukan sesi latihan ringan.Mereka adalah Gunawan (Sriwijaya FC) dan Ricardo Salampesy (Persipura). Keduanya sengaja menjalani latihan tersendiri karena masih dalam taraf penyembuhan. Gunawan penyembuhan paska tipes, sedangkan Salampesy cidera hamstring kaki kanan. (fer/jpnn)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/