30.5 C
Medan
Saturday, September 28, 2024

Harga Melambung, Toko Emas Sepi

MEDAN- Harga emas di Kota Medan masih terus melambung, khususnya Emas London. Akibatnya, beberapa pengusaha toko emas enggan menjual emas tersebut karena takut merugi.

Seperti penuturan Zuhrin, pemilik Toko Emas Harahap di Martubung. Karena kenaikan harga emas cukup tinggi, dia tidak menjual emas london karena takut merugi. “Harga emas tidak stabil, kita tidak berani jual, daripada rugi,” ujar Zuhrin kepada wartawan koran ini, Sabtu (13/8).

Hal ini juga dibenarkan Pulungan, pemilik Toko Emas Pulungan Pusat Pasar. Menurutnya, hal ini wajar, karena pedagang juga tidak mau rugi. “Ya, namanya juga jualan, untung yang dicari. Bukan hanya pedagang yang malas jualan, tetapi konsumen juga malas beli emas karena harganya tinggi,” ujarnya.

Sementara menurut karyawan Toko Emas Suranta di Pasar Pringgan, dampak kenaikan emas sudah mulai dirasakan para pedagang. Jumlah pembeli mulai minim dan masyarakat yang datang hanya bertanya mengenai harga emas.
Namun begitu, hingga saat ini, dampak kenaikan harga emas ini belum begitu menggangu aktivitas masyarakat. Karena emas lebih dialokasikan untuk investasi. “Sejak 2005 lalu, harga emas selalu naik tidak pernah turun, toh tidak menggangu masyarakat karena bukan kebutuhan utama,” ujar Pulungan menambahkan. (mag-9)

MEDAN- Harga emas di Kota Medan masih terus melambung, khususnya Emas London. Akibatnya, beberapa pengusaha toko emas enggan menjual emas tersebut karena takut merugi.

Seperti penuturan Zuhrin, pemilik Toko Emas Harahap di Martubung. Karena kenaikan harga emas cukup tinggi, dia tidak menjual emas london karena takut merugi. “Harga emas tidak stabil, kita tidak berani jual, daripada rugi,” ujar Zuhrin kepada wartawan koran ini, Sabtu (13/8).

Hal ini juga dibenarkan Pulungan, pemilik Toko Emas Pulungan Pusat Pasar. Menurutnya, hal ini wajar, karena pedagang juga tidak mau rugi. “Ya, namanya juga jualan, untung yang dicari. Bukan hanya pedagang yang malas jualan, tetapi konsumen juga malas beli emas karena harganya tinggi,” ujarnya.

Sementara menurut karyawan Toko Emas Suranta di Pasar Pringgan, dampak kenaikan emas sudah mulai dirasakan para pedagang. Jumlah pembeli mulai minim dan masyarakat yang datang hanya bertanya mengenai harga emas.
Namun begitu, hingga saat ini, dampak kenaikan harga emas ini belum begitu menggangu aktivitas masyarakat. Karena emas lebih dialokasikan untuk investasi. “Sejak 2005 lalu, harga emas selalu naik tidak pernah turun, toh tidak menggangu masyarakat karena bukan kebutuhan utama,” ujar Pulungan menambahkan. (mag-9)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/