25 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

BPKD Sebut Dana PPDB Sudah Cair

ANDIKA/SUMUT POS-- siswa di SMA Negeri 3 Medan yang duduk di bangku sisipan
ilustrasi siswa sekolah

SUMUTPOS.CO- PENGAKUAN Ketua Panitia Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB), Ely Nur Rambe tentang belum dicairkannya dana sebesar Rp1,2 miliar untuk kegiatan penerimaan siswa baru diduga hanya untuk mengelabui publik. Pasalnya, menurut Kepala Badan Pengelola Keuangan Daerah (BPKD) Medan, Irwan Ritonga, pihaknya sudah mencairkan anggaran yang diajukan Dinas Pendidikan (Disdik) Medan tersebut.

“Sepertinya anggaran Disdik untuk PPBD itu sudah dicairkan,” kata Irwan ketika dikonfirmasi Sumut Pos, Minggu (13/9).

Namun begitu, dia mengaku tidak ingin mencampuri teknis kegiatan yang dilakukan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) tersebut. “Yang penting ada surat permintaan membayar (SPM) yang sesuai dengan Surat Pemintaan Penyediaan Dana (SP2D), dan kegiatan tersebut ada di dalam Daftar Pengisian Anggaran (DPA),” lanjutnya.

Irwan juga berjanji akan mengecek kembali, guna memastikan pencairan dana PPDB yang sudah ramai diberitakan di media massa tersebut. “Mereka (Disdik) juga kan sudah mengakui adanya penggunaan anggaran tersebut untuk pembelian ATK, meski tanpa proses tender. Tapi untuk memastikan lebih rinci, coba besok (hari ini, Red) saya cek lagi berkasnya di kantor,” sebutnya.

Lagi-lagi dia menegaskan, dirinya tidak ingin mencampuri teknis kegiatan yang dilaksanakan SKPD, apakah sudah sesuai dengan mekanisme yang berlaku khususnya terkait lelang kegiatan atau tidak. “Mau lelang atau tidak itu urusan masing-masing SKPD, kami hanya mencairkan tagihan sesuai dokumen yang masuk,” tegasnya.

Sebelumnya pada Kamis (10/9) lalu, Ketua Panitia PPDB 2015, Ely Nur Rambe didampingi Sekretaris Panitia, Zulhanif memberikan klarifikasi mengenai penggunaan anggaran sebesar Rp1,2 miliar tersebut. Dalam kesempatan itu, Ely meralat pernyataan yang menyebutkan bahwa sebahagian anggaran dari total Rp1,2 miliar sudah dipergunakan untuk membeli alat tulis kantor dalam mendukung kegiatan PPDB 2015.

“Saya tidak bilang kalau anggaran itu sudah dipergunakan, tapi peruntukan anggaran Rp1,2 miliar itu yakni pembelian alat tulis kantor, sejauh ini belum ada kami pergunakan anggaran tersebut,” katanya saat memberikan keterangan resmi kepada wartawan, Kamis (10/9) sore.

Ely juga mengakui, sejauh ini pihak sekolah sudah menanggulangi terlebih dahulu biaya pembelian alat tulis kantor untuk kegiatan PPDB 2015. “Rata-rata sekolah menggunakan dana BOS, kalau anggaran Rp1,2 miliar itu sudah cair akan kita salurkan ke sekolah,” imbuhnya.

Karena pihaknya hanya melakukan penyaluran, Ely mengaku tidak perlu melakukan proses tender pengadaan alat tulis kantor. “Kita hanya menyalurkan, pihak sekolah yang membeli langsung ATK-nya,” sebutnya.

Zulhanif menambahkan, pihaknya belum mempergunakan sedikitpun anggaran Rp1,2 miliar untuk kegiatan PPDB 2015. Dia mengaku alokasi anggaran tersebut bukan hanya diperuntukkan sebagai pengadaan alat tulis kantor tapi juga honor kegiatan panitia PPDB.

“Belum ada pencairan anggaran yang kami ajukan ke Pemko (Badan Pengelola Keuangan Daerah),” tukasnya.

“Kalau sudah dianggarkan pihak sekolah pengadaan ATK-nya, kita tidak perlu mencairkan anggaran tersebut agar tidak terjadi tumpang tindih,” imbuhnya. (dik/adz)

ANDIKA/SUMUT POS-- siswa di SMA Negeri 3 Medan yang duduk di bangku sisipan
ilustrasi siswa sekolah

SUMUTPOS.CO- PENGAKUAN Ketua Panitia Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB), Ely Nur Rambe tentang belum dicairkannya dana sebesar Rp1,2 miliar untuk kegiatan penerimaan siswa baru diduga hanya untuk mengelabui publik. Pasalnya, menurut Kepala Badan Pengelola Keuangan Daerah (BPKD) Medan, Irwan Ritonga, pihaknya sudah mencairkan anggaran yang diajukan Dinas Pendidikan (Disdik) Medan tersebut.

“Sepertinya anggaran Disdik untuk PPBD itu sudah dicairkan,” kata Irwan ketika dikonfirmasi Sumut Pos, Minggu (13/9).

Namun begitu, dia mengaku tidak ingin mencampuri teknis kegiatan yang dilakukan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) tersebut. “Yang penting ada surat permintaan membayar (SPM) yang sesuai dengan Surat Pemintaan Penyediaan Dana (SP2D), dan kegiatan tersebut ada di dalam Daftar Pengisian Anggaran (DPA),” lanjutnya.

Irwan juga berjanji akan mengecek kembali, guna memastikan pencairan dana PPDB yang sudah ramai diberitakan di media massa tersebut. “Mereka (Disdik) juga kan sudah mengakui adanya penggunaan anggaran tersebut untuk pembelian ATK, meski tanpa proses tender. Tapi untuk memastikan lebih rinci, coba besok (hari ini, Red) saya cek lagi berkasnya di kantor,” sebutnya.

Lagi-lagi dia menegaskan, dirinya tidak ingin mencampuri teknis kegiatan yang dilaksanakan SKPD, apakah sudah sesuai dengan mekanisme yang berlaku khususnya terkait lelang kegiatan atau tidak. “Mau lelang atau tidak itu urusan masing-masing SKPD, kami hanya mencairkan tagihan sesuai dokumen yang masuk,” tegasnya.

Sebelumnya pada Kamis (10/9) lalu, Ketua Panitia PPDB 2015, Ely Nur Rambe didampingi Sekretaris Panitia, Zulhanif memberikan klarifikasi mengenai penggunaan anggaran sebesar Rp1,2 miliar tersebut. Dalam kesempatan itu, Ely meralat pernyataan yang menyebutkan bahwa sebahagian anggaran dari total Rp1,2 miliar sudah dipergunakan untuk membeli alat tulis kantor dalam mendukung kegiatan PPDB 2015.

“Saya tidak bilang kalau anggaran itu sudah dipergunakan, tapi peruntukan anggaran Rp1,2 miliar itu yakni pembelian alat tulis kantor, sejauh ini belum ada kami pergunakan anggaran tersebut,” katanya saat memberikan keterangan resmi kepada wartawan, Kamis (10/9) sore.

Ely juga mengakui, sejauh ini pihak sekolah sudah menanggulangi terlebih dahulu biaya pembelian alat tulis kantor untuk kegiatan PPDB 2015. “Rata-rata sekolah menggunakan dana BOS, kalau anggaran Rp1,2 miliar itu sudah cair akan kita salurkan ke sekolah,” imbuhnya.

Karena pihaknya hanya melakukan penyaluran, Ely mengaku tidak perlu melakukan proses tender pengadaan alat tulis kantor. “Kita hanya menyalurkan, pihak sekolah yang membeli langsung ATK-nya,” sebutnya.

Zulhanif menambahkan, pihaknya belum mempergunakan sedikitpun anggaran Rp1,2 miliar untuk kegiatan PPDB 2015. Dia mengaku alokasi anggaran tersebut bukan hanya diperuntukkan sebagai pengadaan alat tulis kantor tapi juga honor kegiatan panitia PPDB.

“Belum ada pencairan anggaran yang kami ajukan ke Pemko (Badan Pengelola Keuangan Daerah),” tukasnya.

“Kalau sudah dianggarkan pihak sekolah pengadaan ATK-nya, kita tidak perlu mencairkan anggaran tersebut agar tidak terjadi tumpang tindih,” imbuhnya. (dik/adz)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/