32 C
Medan
Monday, November 25, 2024
spot_img

PSN Mengantisipasi Tingginya Kasus DBD di Medan

AMINOER RASYID/SUMUT POS FOGGING: Seorang pekerja melakukan penyemprotan (fogging) untuk memberantas nyamuk demam berdarah. drainase yang berada di Jalan Sam Ratulangi Medan, Jumat (24/10). Pelaksanaan Fogging ini merupakan antisipasi dini untuk pencegahan penyakit berbahaya yang biasanya muncul pasca musim hujan di mana saat ini air hujan biasa tergenang dan membuat Nyamuk dapat mudah berkembang biak.
AMINOER RASYID/SUMUT POS
FOGGING: Seorang pekerja melakukan penyemprotan (fogging) untuk memberantas nyamuk demam berdarah.

MEDAN, SUMUTPOS.CO- Mengingat adanya peningkatan jumlah kasus Demam Berdarah Dangue (DBD) di Kota Medan akhir-akhir ini, Dinas Kesehatan Kota Medan, mengimbau agar masyarakat baik di rumah, di sekolah dan di tempat umum lainnya melakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) secara serentak dan teratur.

Hal ini diminta untuk mengantisipasi terjadinya Kejadian Luar Biasa atau Wabah DBD di Kota Medan. Maka upaya paling efekrif dan efisien dalam mencegah meluasnya kasus DBD tersebut dengan mencegah perkembang biakan nyamuk penular penyakitnya melalui PSN.

“Untuk itu melalui surat pemberitahuan kita sampaikan ke Camat se Kota Medan untuk mengkoordinir kegiatan PSN ini sebagai kegiatan rutin setiap minggu di wilayah masing-masing. Kita juga mengimbau kepada masyarakat untuk mewaspadai setiap kasus demam yang ada dan segera membawanya ke puskesmas terdekat atau unit pelayanan kesehatan lain agar mendapatkan pertolongan dan melaporkan setiap kasus DBD yang ditemukan masyarakat ke Puskesmas. “ Besok (hari ini,Red) kita akan melakukan PSN 3 M (Menguras, Menutup dan Mengubur) juga 1 T (telungkup) barang-barang yang menjadi sarang nyamuk di wilayah Kecamatan Medan Petisah, di bantaran putih Jalan M Idris Gg Berdikari,” kata drg Usma Polita, Kepala Dinas Kesehatan Kota Medan, Kamis (13/11) di ruang kerjanya.

Tak hanya itu, ia mengimbau PSN bisa dimulai dari keluarga dengan melakukan hal yang paling kecil. Membuang sampah pada tempatnya, dan membantas sarang nyamuk itu dengan menguras tempat-tempat penampungan air. “Ingat!  tempat penampungan air itu bukan hanya bak. Artinya dalam ruangan di rumah tangga itu ada vas bunga penampung air, di perabotan rumah tangga seperti kulkas dan rice cooker yang dibelakangnya ada air. Di masyarakat yang membuka kedai kopi memiliki tenda yang saat musim hujan menapung air. Harap air yang tergenang di atas tenda dijatuhkan, jangan sampi berganti hari sampai nyamuk itu bersarang. Intinya berperilaku bersih dan sehat,” ungkapnya.

Sekretaris Dinkes Kota Medan, Irma Suryani menambahkan, Kota Medan memang merupakan salah satu daerah endemis DBD. Tingginya penemuan kasus penyakit DBD ini, bukan berarti daerahnya tidak bersih. Semua ini tidak terlepas dari prilaku masyarakat dalam menjaga kebersihannya. Kurangnya kesadaran untuk PSN dan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) yang belum dijalankan sehingga sarang nyamuk banyak ditemukan di berbagai kawasan.

“Dinkes Medan sudah berupaya menanggulangi penyebaran DBD melalui kader jumantik, petugas pengasapan atau fogging, kader patroli Puskesmas, dan menindaklanjuti laporan dari rumah sakit.

Maka yang paling penting, kita harapkan agara PSN ini harus lebih di galakkan sehingga peningkatan kasus itu bisa kita tekan. Kalau kita mengandalkan fogging saja berartikan sudah ada sakit, kalau sudah ada yang sakit baru kita fogging itu berarti sudah ada kasus, nah itu gak efektif,” pungkasnya. (nit/ila)

AMINOER RASYID/SUMUT POS FOGGING: Seorang pekerja melakukan penyemprotan (fogging) untuk memberantas nyamuk demam berdarah. drainase yang berada di Jalan Sam Ratulangi Medan, Jumat (24/10). Pelaksanaan Fogging ini merupakan antisipasi dini untuk pencegahan penyakit berbahaya yang biasanya muncul pasca musim hujan di mana saat ini air hujan biasa tergenang dan membuat Nyamuk dapat mudah berkembang biak.
AMINOER RASYID/SUMUT POS
FOGGING: Seorang pekerja melakukan penyemprotan (fogging) untuk memberantas nyamuk demam berdarah.

MEDAN, SUMUTPOS.CO- Mengingat adanya peningkatan jumlah kasus Demam Berdarah Dangue (DBD) di Kota Medan akhir-akhir ini, Dinas Kesehatan Kota Medan, mengimbau agar masyarakat baik di rumah, di sekolah dan di tempat umum lainnya melakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) secara serentak dan teratur.

Hal ini diminta untuk mengantisipasi terjadinya Kejadian Luar Biasa atau Wabah DBD di Kota Medan. Maka upaya paling efekrif dan efisien dalam mencegah meluasnya kasus DBD tersebut dengan mencegah perkembang biakan nyamuk penular penyakitnya melalui PSN.

“Untuk itu melalui surat pemberitahuan kita sampaikan ke Camat se Kota Medan untuk mengkoordinir kegiatan PSN ini sebagai kegiatan rutin setiap minggu di wilayah masing-masing. Kita juga mengimbau kepada masyarakat untuk mewaspadai setiap kasus demam yang ada dan segera membawanya ke puskesmas terdekat atau unit pelayanan kesehatan lain agar mendapatkan pertolongan dan melaporkan setiap kasus DBD yang ditemukan masyarakat ke Puskesmas. “ Besok (hari ini,Red) kita akan melakukan PSN 3 M (Menguras, Menutup dan Mengubur) juga 1 T (telungkup) barang-barang yang menjadi sarang nyamuk di wilayah Kecamatan Medan Petisah, di bantaran putih Jalan M Idris Gg Berdikari,” kata drg Usma Polita, Kepala Dinas Kesehatan Kota Medan, Kamis (13/11) di ruang kerjanya.

Tak hanya itu, ia mengimbau PSN bisa dimulai dari keluarga dengan melakukan hal yang paling kecil. Membuang sampah pada tempatnya, dan membantas sarang nyamuk itu dengan menguras tempat-tempat penampungan air. “Ingat!  tempat penampungan air itu bukan hanya bak. Artinya dalam ruangan di rumah tangga itu ada vas bunga penampung air, di perabotan rumah tangga seperti kulkas dan rice cooker yang dibelakangnya ada air. Di masyarakat yang membuka kedai kopi memiliki tenda yang saat musim hujan menapung air. Harap air yang tergenang di atas tenda dijatuhkan, jangan sampi berganti hari sampai nyamuk itu bersarang. Intinya berperilaku bersih dan sehat,” ungkapnya.

Sekretaris Dinkes Kota Medan, Irma Suryani menambahkan, Kota Medan memang merupakan salah satu daerah endemis DBD. Tingginya penemuan kasus penyakit DBD ini, bukan berarti daerahnya tidak bersih. Semua ini tidak terlepas dari prilaku masyarakat dalam menjaga kebersihannya. Kurangnya kesadaran untuk PSN dan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) yang belum dijalankan sehingga sarang nyamuk banyak ditemukan di berbagai kawasan.

“Dinkes Medan sudah berupaya menanggulangi penyebaran DBD melalui kader jumantik, petugas pengasapan atau fogging, kader patroli Puskesmas, dan menindaklanjuti laporan dari rumah sakit.

Maka yang paling penting, kita harapkan agara PSN ini harus lebih di galakkan sehingga peningkatan kasus itu bisa kita tekan. Kalau kita mengandalkan fogging saja berartikan sudah ada sakit, kalau sudah ada yang sakit baru kita fogging itu berarti sudah ada kasus, nah itu gak efektif,” pungkasnya. (nit/ila)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/