MEDAN- Sekretaris Pimpinan Anak Cabang (PAC) PDIP Medan Perjuangan, Ridho (43), dan keluarga menjadi korban kecelakaan kereta api tadi malam. Ridho yang satu mobil dengan istri Nana (39) dan anak kedua Akbar (9) ditabrak dengan kereta api tujuan Medan ke Belawan di Jalan Budi Pemasyarakatan, Medan Barat, Jumat (13/12). Akibatnya, warga Jalan Setia Jadi Kelurahan Tegal Rejo, Medan Perjuangan itu dilarikan ke Rumah Sakit Imelda Medan.
Informasi yang dihimpun, sekitar pukul 22:00 WIB keluarga Ridho yang membawa mobil Evalia XV dengan plat 1202 ZW yang membelokan mobilnya masuk ke Jalan Budi Pemasyarakatan, Medan Barat menuju pulang ke Jalan Gardu, Medan Timur tak melihat kepala kereta apin
tersebut sedang lewat walaupun suara klakson dari kereta api berbunyi. Ridho dan keluarganya terpental mencapi sekitar 80 meter jauhnya. Sisi kanan mobil Evalia tersebut pun remuk.
Masyarakat setempat, Khadir mengaku, kecelakaan tersebut karena pengemudi mobil Evalia tersebut tak mendengar suara klakson dari kepala kereta ap. “Memang di tempat ini sering terjadi kecelakaan, karena tak ada pintu nengnognya di sini,” bebernya.
“Tak lama polisi langsung datang dan warga membawa mereka ke Rumah Sakit Imelda,” tambahnya.
Syahril seorang anggota PIDP itu membenarkan kalau yang ditabrak kereta api itu adalah sekretaris PAC PDIP Medan Perjuangan. “Langsung saja saya kerumahnya, ternyata memang sudah ramai di sana dan orang PDIP pun sudah banyak yang melihat kepastian itu,”ungkapnya.
Dari pantauan di RS Imelda, pihak wartawan belum dapat masuk ke ruangan ICU karena masih dilakukan perawatan secara intensif kepada korban. Dari penuturan salah satu keluarganya tak ada keluarga Ridho yang terluka parah, tapi mengalami trauma. Ridho menghalami memar di leher karena tersangkut sabuk pengaman dan luka-luka di sekujur tubuh. Sedangkan istrinya terluka ringan di tangan dan anggota tubuh lainnya, sedangkan Akbar mengalami benjol di kepalanya karena terbentur dalam mobil tersebut. (ban/rbb)